Chapter 13 : Dahulu kala - 1

231 33 11
                                    

♠ Chapter 13 : Long ago - 1 ♠

< Waktumu telah berhenti, sedangkan Waktu ku masih berjalan. Walau kita terpisah, aku yakin kita pasti akan bertemu kembali >



Warning :
Cerita kali ini akan lebih ke cerita masa lalu, dimana Takasugi, Gintoki dan Shoyo masih tinggal bersama.

- Edo, 1586 -

"Hoi" Hijikata Toshiro, seorang Panglima perang dari sebuah kerajaan Edo memanggil.

Orang-- atau bisa dibilang Makhluk yang dipanggil menengok. Rambut perak nya yang keriting bergerak terkena hembusan angin. Saat ini mereka ada disebuah ladang rumput hijau yang sangat luas yang tak jauh dari tenda, tempat peperangan akan berlangsung nanti.

"Kau.. Oogushi-kun?" tanya bocah berambut perak bernama Gintoki dengan mata seperti ikan mati.

"Dengar ya-- Berkali-kali kubilang kalau aku bukan Oogushi! Namaku Hi-ji-ka-ta!" protes Hijikata sambil mengeja namanya sendiri.

"Oh.. Lalu, ada apa Oogushi-kun?" tanya Gintoki santai.

"Kau sama sekali tak mendengarkan-" Hijikata menggeletukkan kedua gigi, menahan emosi.
"Ukh, terserahlah. Aku ingin memastikan kalau kau memang bukan bocah berumur 10 tahun!" ucapnya, pasrah.

"Hah?" Gintoki menatap Hijikata bingung.
"Aku tak mengerti maksudmu.."

"Sudah kubilang.." Hijikata memberi jeda untuk memijit kening.
"Aku ingin bukti kalau kau itu memang Iblis dan bukan bocah berusia 10 tahun!"

"..." Gintoki terdiam sambil memandang Hijikata dengan tatapan kasihan, yang ditatap langsung merasa risih.

"Kenapa kau menatapku seperti itu?!" protes Hijikata yang wajahnya jadi merah karena menahan emosi.

"Hah.. Kalau kau ingin bukti akan kuberikan" Gintoki akhirnya pasrah. Dia mengeluarkan sebuah pisau kecil yang dicurinya dari prajurit yang mati di medan pertempuran.

Melihat Gintoki mengeluarkan pisau, Hijikata menjadi siaga dan mengeluarkan pedangnya. Gintoki berhenti dan menatap Hijikata dengan tatapan 'yang benar saja?!'.

"Aku tak akan menyerangmu tiba-tiba, Tuan. Jangan bersikap siaga begitu. Walau aku ini Iblis, aku cukup setia, kau tau" ucap Gintoki.

Hijikata agak ragu awalnya, tapi akhirnya dia kembali memasukkan pedangnya ke dalam sarung.
"Gomen, kebiasaan" ucapnya sambil memandang kearah lain karena malu.

"Nah, tidak masalah" balas Gintoki.
"Sekarang lihatlah" ucapnya sambil mengarahkan pisau itu ke dada kirinya sendiri.

"O-oi.. Kau mau ap--"

Syuut

Krak

Mata Hijikata terbelakak melihat fenomena didepannya. Dia tak menyangka kalau pisau yang akan menembus dada kiki Gintoki itu jadi hancur berkeping-keping. Sedangkan Gintoki tampak biasa tanpa luka sedikitpun.

"Kau sudah lihat kan? Aku tak bisa membunuh diriku sendiri" ucap Gintoki sambil menatap nanar pegangan pisau yang masih tersisa ditangannya.

"Mustahil.. Harusnya itu.." Hijikata bahkan tak dapat bicara dibuatnya. Pria itu masih menatap tak percaya pada Gintoki.

"Sekarang, coba kau lukai diriku" ucap Gintoki, menatap Hijikata dan menyodorkan lengan kirinya.

"E-eehh?!" kaget Hijikata.

Tale of Shiroyasha [HijiGin/Hiatus]Where stories live. Discover now