4: love of my life

217 26 4
                                    

Gak kerasa, sekarang adalah hari H acara sekolah Pelita Harapan. Tsabita selaku ketua divisi humas dan penanggungjawab dengan divisi acara lagi bingung ngurusin semua bintang tamu yang diundang dan peserta lomba.

Tsabita Rosemary (Mary)

Ketua Divisi Humas


Begitu tulisan di nametag panitia yang dikalungkan di leher Tsabita. Keren banget kesannya karena ada tulisan 'ketua'. Kepala Tsabita udah pusing dari semalem ngurusin semuanya, belum nervousnya takut acaranya gagal dan semacamnya.

Kali ini dia diperintahkan oleh kepala sekolah untuk memberitahu anggota divisi konsumsi untuk memberikan makanan dan cemilannya untuk bintang tamu. Karena dia punya gebetan dan kebetulan jadi bintang tamu, jadi dia tinggal ngomong suruh ngambil makanan dan bagiin ke temen-temennya. Jenanta gak bakalan bilang enggak jika itu berurusan dengan cewek yang dia suka.

"Aku harus ngambil dimana?"

"Di kelas C, nanti ada si Dirga disitu. Bilang aja disuruh Mary buat bintang tamu. Gitu ya."

"Oke, cium dulu dong biar jalan."

"Ganjen banget sih bajingan!?"

Jenanta atau biasa dipanggil Jena langsung cemberut ketika ditinggal sama Tsabita yang lagi setengah mati ribet.

Saking ribetnya, Tsabita sampe baca rundown sambil jalan dan udah gak merhatiin jalan atau ada apa di depannya.

"Aduh!"

Tsabita meringis kesakitan karena kakinya keinjek sama orang di depannya, entah ini salah siapa. Mungkin dua-duanya lagi buru-buru jadinya begini.

"Eh maaf!"

"Anjir sakit banget kaki gue!"

"Eh eh maaf! Gue gak sengaja! Luka gak?"

"Iya udah gak apa-apa, santai aja,"

Tsabita udah bodo amat sama rasa sakitnya karena acara bakalan di mulai dua menit lagi. Dia langsung berlari kecil dengan sedikit pincang karena kakinya sehabis diinjak tadi.

...

Javas banyakin minum air putih dan pergi ke kamar mandi karena dua menit lagi dia bakalan tampil untuk lagu kedua.

Masih aja nervous padahal udah lagu kedua, dia gak ngerasa puas sama lagu pertama yang tadi dia bawain. Jadi dia harus bisa lebih bagus dan memberikan yang terbaik untuk lagu kedua, apalagi kepala sekolah mereka yang request lagunya dan nonton langsung untuk mendukung muridnya yang lomba.

Ya Javas tau pak Edi datang bukan karena mau mendukung dia doang karena masih banyak murid dari sekolah dia yang ikut lomba disini, tapi tetep aja Javas jadi makin semangat.

"BCT siap-siap ya di backstage, sekarang." Kata salah satu dari panitia dan semua anggota band mengangguk. Mereka bergegas ke backstage karena sudah dapat panduan dari panitianya, semua anggota berusaha menenangkan diri. Keringat dingin dari tadi udah membasahi dahi mereka masing-masing.

"Nomor peserta 12, dipersilakan untuk maju."

Javas membuang nafasnya dan melakukan sedikit senam rahang, takut kaku buat nyanyi nanti karena dialah vokalisnya.

"Semangat ya, jangan grogi, lakuin apa yang udah kita persiapin. Anggep aja kita di studio, di depan kita gak ada orang. Oke?" Yuta memberikan semangat kepada semua anggotanya dan semuanya saling memberikan tepukan semangat yang halus pada punggung.

Javas sudah berdiri mantap di balik microphone dan menggenggamnya erat, "Selamat siang semua. Kami nomor peserta 12, band BCT dari SMA Bina Sejahtera akan menyanyikan lagu kedua yaitu Love Of My Life dari Queen,"

Suara alunan dari organ dan disusul oleh gitar menjadi intro dari lagu Love Of My Life. Javas mengambil nafas panjangnya dan membiarkan semuanya keluar lewat suara merdunya,

Love of my life
You've hurt me
You broken my heart
And now you leave me

Love of my life
Can't you see
Bring it back, bring it back
Don't take it away from me
because you don't know
what it means to me

Love of my life
Don't leave me
You've taken my life
And now dessert me

Sepanjang lagu dinyanyikan, Javas menyanyikannya dengan perasaan yang mendalam dan teringat dengan cinta pertamanya.

Semuanya seakan terputar kembali ketika dia mengatakan bahwa dia akan kembali dan memberikan Javas wafer cokelat itu, Javas telah menunggu hingga matahari terbenam tapi cinta pertamanya tidak kembali.

His love hurt him, she broken his heart and then she leave him.

Kalo liriknya boleh diganti, Javas pasti sudah menyanyikannya seperti itu sekarang.


...


Tsabita dapat waktu untuk istirahat, semua tugasnya sudah selesai dan ada sebagian yang diberikan ke anggota yang lain. Jadi sekarang dia bisa selonjoran di ruang panitia atau bersantai menonton pertunjukan para peserta lomba.

Baru inget kalau sekarang yang lagi tampil dari lomba menyanyi grup. Tsabita memutuskan untuk berjalan dan naik satu lantai ke aula besar untuk melihat yang sedang berlomba.

Belum sampai masuk ke dalam, Tsabita sudah mendengar suara merdu yang menyanyikan lagu Queen; band favoritnya.

"Wow, siapa tuh yang nyanyiin Love Of My Life?" kata Tsabita pelan dan masuk lewat pintu belakang agar tidak terlalu terlihat oleh para juri dan petugas yang lain. Masuknya juga diem-diem karena hari ini sol sepatu dia agak tebel jadi kalo ngelangkah dikit bunyi.

Tsabita terpaku di depan pintu ketika melihat siapa yang menyanyikan lagu itu. "Cowok itu bisa nyanyi?" ujarnya dalam hati. Tsabita gak nyangka banget kalo cowok random yang kemarin ketemu di cafe bisa nyanyi dan suaranya juga gak ecek-ecek. Beneran bagus banget dan merdu.

When i grow older
I will be there at your side
to remind you how i still love you
i still love you

Ketika lirik itu terucap, Tsabita menatap pas di kedua bola mata laki-laki itu. Dan laki-laki itu juga membalas tatapan Tsabita.

Baik Tsabita atau orang itu sama-sama kaget karena beneran terjadi begitu aja. Tanpa disengaja. Laki-laki itu langsung membuang tatapannya ke arah lain dan lanjut bernyanyi.

Tsabita merasakan ada hal aneh di hatinya sekarang, entah itu rasa ketertarikan atau hanya perasaan lama yang telah kembali.

...



introducing you,

Jenanta Ezra;—gebetan tsabita, genit banget, sekelas sama dirga, suka banget sama mata pelajaran bahasa indonesia, hobinya bikin puisi dan tsabita jadi tempat dimana puisinya disalurkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jenanta Ezra
;—
gebetan tsabita, genit banget, sekelas sama dirga, suka banget sama mata pelajaran bahasa indonesia, hobinya bikin puisi dan tsabita jadi tempat dimana puisinya disalurkan.

OblivionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang