5: astor

144 21 2
                                    

"Ma, aku boleh ke taman itu gak?"

"Boleh, sana main sama temen-temen ya,"

"Beneran boleh?"

"Yup. Make sure to get home before maghrib, and tell mama satu orang yang tadi main sama kamu, oke?"

"Oke!"

Anak laki-laki ini berlari ke arah taman itu dan berhenti ketika melihat hanya ada dua orang disitu.

Dia berpikir dia bisa menceritakan dua orang ke mama, bukan hanya satu. Is that a good thing?

"Hai kamu."

Anak perempuan menghampiri anak laki-laki itu dan memberikan tangannya, "Nama kamu siapa?" Oh ternyata ngajak kenalan.

"Aku Javas,"

"Aku Tsabita, terus ini abang aku namanya Tsabian,"

Anak laki-laki yang katanya namanya Javas itu kembali terdiam. "Yuk main perosotan sama aku!" Tanpa ba-bi-bu, Tsabita menggandeng tangan Javas dan menariknya untuk bermain bersama.

Mereka asik bermain, tertawa dan menceritakan hal-hal yang mereka lakukan baru-baru ini.

"Tsabian! Tsabita!"

"Ayah!"

Kakak-beradik itu lari ke arah ayahnya dan Javas juga ikutan, padahal itu bukan ayahnya. Javas takut ditinggal sendirian.

"Ayah ini temen baru aku namanya Javas," ujar Tsabita dengan riang dan lelaki dengan beberapa rambut putihnya tersenyum, "Halo Javas, rumah kamu dimana?"

"Blok A nomor 27,"

"Oh anaknya bapak Agler ya?"

"Iya,"

Ayah Tsabita mengangguk dan mengelus kepala Javas lembut, "Nih dari mama, astor kesukaan kakak dan Tsabita," ujar ayah dan memberikan empat buah astor yang dimasukkan ke dalam kantong plastik bening.

"Javas ambil dua," kata Tsabita dan membuahkan senyum ceria pada bibir Javas. "Makasih,"

Setelah itu mereka lanjut bermain dan ayah Tsabita pulang ke rumah bersama anaknya yang pertama; Tsabian.

"Eum... Tsabita,"

"Apa?"

"Aku minta astornya lagi dong,"

"Yah... udah abis, Vas. Ayah aku udah pulang."

Tsabita kelihatan bingung disitu, begitu juga dengan Javas yang seenaknya minta. "Tunggu sini ya, aku ambil dulu di rumah. Kamu jangan kemana-mana!" seru Tsabita dan bahkan sebelum Javas menjawab, perempuan cilik itu sudah berlari menuju rumahnya.

Dan hal terakhir setelahnya, Javas ditinggal sendirian dan Tsabita tidak pernah kembali lagi ke taman.

Javas tidak tau alasannya dan pulang ke rumah karena langit sudah mulai gelap.

...

OblivionDonde viven las historias. Descúbrelo ahora