8: siblings talk

96 14 0
                                    

"Kakak dimana?"

Javas lagi sibuk nelfon kakaknya karena perempuan itu gak muncul-muncul juga di sekitar parkiran. Katanya udah di parkiran juga, tapi Javas hafal betul sama perlakuan kakaknya.

"Ini loh parkiran..."

"Sebelah mananya? Aku juga di parkiran,"

"Parkiran motor..."

Javas membuang nafas kasar dan meletakkan kepalanya di atas stir mobil, "Aku di parkiran mobil, Keyne Adora Agler... Ya Tuhanku..." Di seberang telfon itu terdengar suara ketawa puas dari kakaknya.

"Lama banget sih! Buruan napa!"

"Iya sabar aku lagi nunggu thai tea, aku beliin kamu juga kok,"

Javas suka banget sama yang namanya thai tea, apalagi yang rasa milo. Bisa dua gelas sendirian.

"Are you trying to nyogok biar aku gak marah?"

"Apa sih enggak?! Aku emang lagi pengen thai tea terus kebetulan kamu jemput aku, ya aku beliin juga lah. Tega banget kalo sampe aku gak beliin kamu."

"Hhhhh..."

Javas mengangkat kepalanya dari stir dan mengambil sebutir kacang sukro lalu mulai mengunyahnya, "Kacang sukroku udah mau habis kak, berarti udah satu jam aku nungguin kakak."

"Iya ini aku udah di belakang mobil!"

Gak lama, Keyne atau yang biasa dipanggil Ken itu memutuskan telfonnya dan membuka pintu mobil dengan dua gelas thai tea; satu untuknya yang warna oranye terang dan satu untuk adiknya yang warna cokelat tua.

"Coffee thai tea just for my beloved brother."

Ujarnya sambil memberikan minuman itu dan Javas akui, kakaknya emang paling jago baik-baikin orang.

"Enak gak?"

"Enak."

"Iya lah gratis."

Ken meletakan segala buku, tumpukan kertas dan map di jok belakang lalu menyantap thai tea nya yang terasa lebih segar karena di minum pada saat siang hari yang terik ini.

"Udah beli sosis sama nugget?"

"Udah, sama lipbalm pesenan kakak juga udah dibeli."

Ken tersenyum puas dan mencubit gemas pipi adiknya, "Ututututu... kesayangan Ken..." Javas menepis tangan kakaknya dan mulai menyalakan mesin mobil, "Jangan pegang-pegang!"

Melihat reaksi adiknya yang terlihat marah, Ken bingung. "Apa sih kamu? Sensitif banget? Biasanya juga gak apa-apa kalo aku cubit?!" ujar Ken dengan nada marahnya.

"Udah ada yang punya soalnya, hehehe..."

Ken gak habis pikir. Jawaban adeknya bikin Ken ingin mengurung Javas di kamar dan menanyakan semua hal tentang 'pemilik pipi Javas'.

"Oh gitu? Nelfon mama dulu deh biar kunci kamar kamu,"

"Ih emang kenapa?"

"Biar kamu masuk kamar aku aja, i have so many questions about that girl."

Javas ketawa, Ken mikir.




...

Javas duduk di teras kamar Ken sedangkan Ken lagi sibuk mindahin data ke laptop di seberangnya.

"Ngapain kak?"

"Mindahin data presentasi buat besok,"

"Anak fashion design juga ada presentasi?"

OblivionWhere stories live. Discover now