[17]

2.4K 351 58
                                    

++++


Tangannya mengepal erat ketika melihat di meja makan sana dirimu bersama Karma sarapan bersama, sesekali tertawa bersama. Membuat suasana meja makan menjadi lebih hidup. Akashi menuruni tangga, melewati begitu saja meja makan.

"Tuan, anda tidak sarapan dulu?" Suara salah seorang pelayan yang bertanya pada Akashi membuat dirimu dan Karma menengok dan mendapati Akashi yang tak jauh berdiri dekat meja makan.

"Tidak, aku bisa makan di kantor." Balas Akashi dingin, lalu berlalu pergi.

Kau yang melihat sikap Akashi yang begitu dingin menghembuskan napas lalu menaruh sendok dan garpu yang kau pegang.

"Aku sudah selesai." Katamu berdiri dari duduk. Entah kenapa kini mood makan mu sudah hilang.

Kau lalu berlalu pergi meninggalkan Karma seorang diri yang menatap bingung.


.

.

.


Akashi menyenderkan tubuh penatnya pada kursi putar, menatap jam dinding yang saat ini sudah menunjukkan waktunya makan siang.

"Seharusnya kau mengajak makan [Your name]-san, bukan mengajak wanita itu.'"

Perkataan Karma tiba-tiba terngiang di pikiran nya. Memang benar Akashi sama sekali tidak pernah mengajak mu makan siang bersama, paling kalian akan makan siang bersama jika ada sesuatu saja. Akashi menghela napas lalu memutuskan untuk menelepon sekretaris [Your name] untuk menanyakan dirimu ada atau tidak.

"Moshi moshi ada yang bisa dibantu Akashi Seijuro-san?"

"Apa [Your name] ada dikantor?"

"Maaf, tapi [Your name]-san baru saja pergi makan siang bersama Akabane-san."

"Oh begitu."

"Apa ada yang perlu aku sampaikan pada [Your name]-san?"

"Tidak ada, kalau begitu aku tutup teleponnya."

Akashi melempar handpone nya asal lalu berjalan menuju jendela besar pada ruang kerjanya. Akashi menatap jalanan dibawah sana yang memperlihatkan lalu lalang kendaraan dan juga orang-orang.

"Jika Seijuro nii tidak bisa menjaga [Your name]-san, aku yang akan menjaganya." Akashi mendegus kesal ketika pikirannya kembali mengingat perkataan Karma kemarin.

"Apa dia ingin merebut [Your name]?" Akashi bertanya entah pada siapa. Mengingat sikap Karma kemarin membuat Akashi menjadi kesal sendiri.

"Sei-kun." Panggilan barusan membuat Akashi menengok.

"Yui."

"Sei-kun ayo Kita makan siang, aku menemukan tempat makan yang enak. Iku." Yui menarik Akashi membuat si empunya hanya pasrah saja.


.

.

.


"Kenyangnya." Katamu setelah selesai menghabiskan makanan yang kau pesan pada sebuah restoran.

"Apa kau ingin langsung kembali ke kantor?" Karma bertanya, setelah dirinya juga sudah menghabiskan makanan nya.

"Hmm, aku masih ada pekerjaan." Katamu lalu mengajak Karma untuk meninggalkan restoran setelah sebelumnya kalian sudah membayar.

"[Your name]-san aku ingin ke toilet dulu. Kau ke mobil duluan saja." Kata Karma lalu berlalu pergi meninggalkan dirimu sendiri yang berdiri di depan pintu restoran.

"[Your name]." Panggilan itu membuat mu menengok dan mendapati Hirito yang baru saja keluar dari dalam restoran.

"Hirito kenapa kau disini?"

"Aku habis menemui klient ku disini. Kau sendiri sedang apa disini?"

"Aku habis makan siang."

"Ah begitu, sekarang kau akan kembali ke kantor?"

"Hai."

"Kalau begitu biar aku yang antar."

"Tidak usah aku kesini bersama—"

"[Your name]-san." Kau belum selesai menyelesaikan perkataan mu seseorang sudah lebih dulu menyela nya.

"Hirito perkenalkan dia adik sepupu Seijuro. Akabane Karma." Katamu memperkenalkan Karma pada Hirito.

"Aku Naka Hirito." Hirito mengulurkan tangannya kearah Karma.

"Akabane Karma." Karma menerima uluran tangan pria barusan. Mereka berdua saling bertatapan, entah apa yang ada di pikiran mereka, kau juga tak tahu. Tapi entah kenapa kau kini merasakan suasana yang tak nyaman.

"Kalau begitu aku duluan ya Hirito. Iku" Katamu mengajak Karma untuk mengantar mu kembali ke kantor. Dirimu membalikkan badan, namun langsung mematung begitu melihat Akashi yang kini sudah berada di depan mu bersama seorang gadis bernama Yui yang sedang memeluk lengan Akashi. Kau menatap pemandangan itu sendu.

Akashi menatap dirimu lalu beralih menatap Karma dan lelaki satunya yang tidak ia kenali dengan padangan yang sulit diartikan. Sedangkan Yui yang menyadari ada dirimu segera melepaskan rangkulan nya pada lengan Akashi lalu memilih menunduk karena merasa tak enak padamu.

"[Your name] apa yang—"

"Iku. Karma." Tanpa mau mendengar suara Akashi kau dengan segera menarik tangan Karma untuk pergi menjauh.

Akashi menatap punggung mu yang perlahan mulai menjauh. Tangannya sudah terkepal erat sekarang. Ia memutuskan untuk kembali ke mobil saja, niat nya untuk makan direstoran ini sudah hilang. Akashi sudah benar-benar kesal.

"Sei-kun." Yui berteriak lalu menyusul Akashi yang sudah berjalan meninggalkan nya.

Seseorang yang masih berdiam diri di depan restoran menyaksikan kejadian barusan itu tersenyum, dengan senyum yang sulit diartikan.


++++

-To be continued-

Marriage and Obsession [Akashi Seijuro x Reader]Where stories live. Discover now