[19]

1.8K 246 28
                                    

++++


"[Your name]-san Hirito-san ingin bertemu denganmu."

"Suruh dia masuk."

Dirimu mendapati sosok Hirito yang sudah berdiri di depan pintu ruang kerjamu.

"Doumo."

"Ada apa?" Tanyamu dengan nada ketus tanpa sadar. Pikiranmu masih melayang pada kejadian semalam, dimana kau dan Akashi yang bertengkar. Bahkan tadi pagi kau enggan bersitatap dengan laki-laki itu.

"Ini untukmu. Anggap saja sebagai rasa terima kasihku karena semalam kau sudah mengantarku pulang." Hirito memberikan sebuah paperbag padamu.

"Arigatou. Seharusnya kau tidak perlu memberi apapun padaku. Kita kan teman sudah seharusnya saling tolong menolong. Kau ada masalah sampai minum sebanyak itu?"

"Aku tidak apa-apa hanya ada sedikit masalah saja pada perusahaan. Yang seharusnya bertanya seperti itu adalah aku. Kau pasti sedang ada masalah kan? Wajahmu kusut seperti itu."

"Aku bertengkar dengan Seijuro."

"Kalian bertengkar lagi?"

"Hmm."

Hirito menatap dirimu serius lalu memegang pundak mu.

"[Your name] kau bisa bercerita padaku jika ada masalah. Aku siap mendengar kan seluruh keluh kesahmu." Dirimu yang mendengar hal itu tersenyum. Andai saja sifat Akashi seperti Hirito pasti kau akan menjadi wanita paling bahagia.


.

.

.


Akashi kini tengah memikirkan segala perkataan Karma. Sedari pagi dirinya benar-benar tidak bisa memfokuskan diri pada pekerjaannya. Bayang-bayang kejadian semalam membuat Akashi tak henti memikirkannya.


Tok tok


Suara ketukan pintu membuat Akashi tersadar dari lamunannya. Sosok Yui kini sudah berdiri di depan pintu ruang kerjanya.

"Sei-kun kau sudah makan siang?" Tanya Yui yang kini sudah berjalan mendekat kearah Akashi.

"Kau harus segera menentukan pilihan antara teman mu itu atau [Your name]-san. Jika tidak, akan aku pastikan bahwa [Your name]-san cepat atau lambat akan meninggalkanmu."

Akashi kembali memikirkan perkataan Karma.

"Sei-kun ingin makan siang bersama ku? Aku yang akan mentraktirmu."

"Yui bisa tinggalkan aku sendiri." Perkataan Akashi membuat Yui terdiam. Apa sekarang Akashi sedang mengusirnya.

"Eh Sei-kun kau sedang ada masalah?"

"Aku sedang tidak ingin bertemu siapapun. Jadi tolong pergi dan tinggalkan aku sendiri." Yui menatap Akashi sendu. Baru kali ini Akashi mengusir dirinya.

"Ah baiklah." Yui meninggalkan ruangan Akashi dengan perasaan sedih.

Dilain tempat kini kau dan Hirito sedang berada pada sebuah café. Dirimu sudah menceritakan semua masalahmu dengan Akashi pada Hirito. Entah kenapa kau merasa nyaman saat menceritakan masalahmu pada Hirito.

Marriage and Obsession [Akashi Seijuro x Reader]Where stories live. Discover now