[4]

3.6K 387 29
                                    

++++


"Apa yang ingin kau lakukan HAH!!"

"Tidak ada, kuberikan pilihan untukmu kau memohon padaku maka aku akan melepasmu atau kau diam saja dan membiarkanku melakukan apa saja kepadamu, kau memilih yang mana?"

"Tidak akan!! Aku tidak akan pernah memohon padamu Seijuro!!"

"Baiklah jadi kau memilih aku melakukan apa saja padamu."

Akashi mendekatkan wajahnya dengan wajahmu dan kemudian mencium bibirmu dengan kasar, semua emosi dan kekesalan yang ada didirinya ia luapkan semua kedalam ciuman itu. Kau yang tak terima akan perlakuan Akashi akhirnya memukul dada bidang Akash dan Akashi yang kesal akan sikapmu pun mendorong tubuhmu hingga membentur tembok dan kembali menciummu. Kau menahan sakit pada dahimu akibat benturan tadi dan setetes airmata yang sedari tadi kau tahan pun tumpah, hal itulah yang membuat Akashi menghentikan ciumannya.

"Akashi Seijuro sialan, aku membencimu." Ucapmu dan berlari menuju kamarmu.


.

.

.


"Akashi Seijuro brengsek, bajingan, aku akan membalasnya!! Aku membencimu!! Aku membencimu!!" Gerammu kala melempar seluruh barang yang ada dikamar, merutuki Akashi dengan berbagai kata-kata kasar yang tak pantas diucapkan.

Kau terduduk di lantai dan menyandarkan kepala pada ujung kasur menatap langit-langit kamar yang didominasi dengan warna putih, kamarmu sekarang sudah tak serapih tadi, kamarmu yang sekarang menyerupai kapal pecah. Berantakan sekali.

"Aku membencimu Seijuro dan akan selamanya membencimu. Aku berjanji tidak akan pernah jatuh cinta padamu, walaupun sekarang kau telah menjadi suamiku aku tidak akan pernah jatuh cinta padamu, aku akan membuatmu menderita." Teriakmu seraya tangan memegang bibir, menghapus jejak bibir Akashi pada bibirmu dengan kasar.


.

.

.


"Akashi-san ada seseorang yang ingin bertemu denganmu." Ujar sekretaris Akashi.

"Siapa?"

"Seorang perempuan tapi dia tidak menyebutkan namanya."

"Suruh dia masuk."

"Baik Akashi-san."

Akashi melonggarkan dasi yang menempel pada kerah kemejanya, lalu menyandarkan kepala pada kursi putarnya-melepas penat akibat dokumen-dokumen yang melimpah diatas mejanya, menjadi CEO perusahaan memang melelahkan terlebih perusahaannya merupakan perusahaan terbesar di Jepang. Tiba-tiba terlintas dipikirannya wajahmu yang menangis akibat perbuatan yang ia lakukan, haruskah ia meminta maaf padamu. Tapi keegoisan lah yang menggendurkan niat baiknya untuk meminta maaf padamu, toh bukan salahnya juga, kau yang memulai pertengkaran itu jadi tak seharusnya ia meminta maaf, itulah yang ada dipikirannya.


Tok tok


Suara ketukkan pintu menyadarkanya dan membuatnya menoleh keasal suara.

"Ya, masuk."

"Sei-kun." Panggil perempuan bersurai coklat girang.

"Yui kenapa kau bisa disini?"

"Kuceritakan nanti, sekarang kau temani aku makan siang dulu ya, aku sangat lapar." Ucap Yui dengan nada manja yang membuat Akashi tersenyum.

"Baiklah."


.

.

.


"Jadi bisakah kau beritahu kenapa kau bisa berada di Kyoto?" Tanya Akashi setelah ia selesai dengan acara makan siangnya.

"Hmmm, aku disuruh Otou-san untuk menemui client dan ia bilang jika project ku kali ini berhasil ia akan langsung menjadikanku CEO diperusahaannya."

"Bukankah itu bagus untukmu."

"Ya, tapi menjadi CEO itu sangat melelahkan tidak ada waktu untuk bersenang-senang." Ucap Yui seraya menangkup wajahnya dengan kedua tangan dan mengarahkan pandangan keluar jendela.

"Tapi kau harus menjalaninya, karena ayahmu hanya mempunyai dirimu untuk meneruskan perusahaannya."

"Ya, terserah kau Sei."


.

.

.


Cklek

Akashi membuka pintu rumahnya dan pemandangan pertama kali yang ia lihat adalah sosok dirimu yang tengah tertidur dimeja ruang tamu dengan laptop yang masih menyala dan berkas-berkas yang berserakan, sebagian wajahmu tertutupi oleh rambut [Hair color] mu. Akashi menghiraukan dirimu dan hendak berlalu menuju kamarnya, namun memar yang ada didahimu menghentikan langkahnya. Akashi menyadarinya, memar didahi mu adalah akibat ulahnya.

Akashi menghela napas dan kembali menuju ketempat kau tertidur. Akashi mematikan laptop milikmu lalu membereskan berkas-berkas yang berserakan dan kemudian ia mengangkat tubuhmu dan membawamu kekamar. Saat Akashi hendak membuka pintu kamarmu, manik yang sedari tadi tertutup itu tiba-tiba terbuka dan menampilkan raut terkejut.

"Apa yang kau lakukan!! Turunkan aku!!" Ucapmu seraya memberontak agar dilepaskan.

"Diam atau aku akan menjatuhkanmu ke lantai yang dingin ini." Kau yang takut lantas langsung mengalungkan lengan pada leher Akashi dengan terpaksa.

Akashi membaringkan tubuhmu pada kasur yang empuk lalu menyelimutimu dan hendak keluar dari kamarmu, namun sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Kenapa kau bersikap baik padaku tadi?"

Akashi yang mendengar pertanyaan tidak penting itu pun kembali melanjutkan langkahnya, namun kembali sebuah suara menghentikan langkahnya.

"Apa kau mulai jatuh cinta padaku?"


++++

-To be continued-

-----

Hallo minna-san, Aduhh maaf banget ya daku lama update nya 😳😊.
Ohh iya daku mau bilang kalo beberapa chapter kedepan bakal ada yang di private 😊.

Makasih ya buat yang udah mau baca cerita daku 😉.

See you next chapter 😙😀.


Marriage and Obsession [Akashi Seijuro x Reader]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant