12

24.2K 4.3K 810
                                    

Acha langsung hendak mendorong Han begitu mendengar pintu dibuka. Tapi Han mempertahankan posisi mereka.

Seseorang yang baru datang itu terkejut melihat pamandangan di depannya.

"Lepasin Acha!" teriaknya. Dia Seungmin.

Acha pun sudah meronta, mencoba melepaskan diri dari Han.

Bang Chan dan tim kepolisian yang lain, tak lama datang menyusul. Begitu mereka datang, Seungmin langsung merebut paksa senjata api yang Bang Chan pegang, dan mengarahkannya pada Han.

Acha yang melihat itu melebarkan padanya. Ia semakin mendorong paksa Han, tapi tetap saja kekuatan Han lebih besar. Akhirnya Acha terpaksa menggigit keras-keras lidah dan bibir Han, membuat Han mengerang kesakitan dan sontak menarik diri dari Acha.

"Hei, kamu gak boleh sembarangan sama benda itu!" seru Bang Chan sembari hendak mengambil pistolnya dari Seungmin. Tapi itu malah membuat Seungmin, tanpa ragu langsung menekan pelatuk pistol, bertepatan dengan Acha yang mendorong Han ke samping, hingga posisi Acha jadi membelakangi Seungmin dan lainnya.

Seungmin melebarkan matanya, karena peluru yang akhirnya menembus punggung Acha.

•••

Bang Chan bersama beberapa anggota Polisi yang lain, mencoba menahan Han yang sedang memukuli Seungmin. Sementara Acha tengah dibawa ke rumah sakit.

"Kalian itu gak ada yang bener!" seru Bang Chan. Dengan susah payah, dibantu yang lain, Han dan Seungmin di borgol, lalu dimasukan secara paksa ke dalam mobil.

Di dalam mobil Seungmin dan Han duduk saling bersebelahan, dengan dua orang Polisi di dekat pintu. Sementara Bang Chan di depan bersama Polisi yang menyetir mobilnya.

•••

Han dibawa ke ruang interogasi. Bang Chan yang akan bertugas menanyainya. Sementara Seungmin masih ditahan.

"Han Jisung, umur baru 18 tahun." Bang Chan memulai percakapan dengan menyebut nama serta umur Jisung.

Ia kemudian menatap Han yang hanya terdiam di tempatnya, dengan bola mata bergulir ke arah lain.

"Pertama kali kasus ini dibuka, karena ada mayat seorang pria, yang ditemukan di samping sebuah sekolah. Kondisinya mengenaskan, bagian atas tubuh hancur."

"Waktu diotopsi sama sekali gak ada jejak, atau apapun yang bisa digunakan untuk melacak pelaku."

"Pembunuhan pertama ini dilakuin dua tahun yang lalu. Beberapa bulan kemudian, ada pembunuhan lagi. Sekarang kejadiannya di gang sempit, yang ada di antara minimarket dan toko roti. Dan cara bunuhnya pun hampir sama, bedanya, jari-jari mayat ini dipotong-potong, dan di tembok ada tulisan nama Acha. Yang ditulis pakai darah korban."

"Ya kamu bisa menebak. Ini awal mula kami, Kepolisian, bekerja sama dengan Acha. Kami mencari tahu siapa Acha, dan Acha bilang dia mencurigai mantan pacarnya waktu SMP. Yaitu kamu. Karena kamu waktu itu pernah ngasih ancaman ke Acha, kalau Acha kenal apa lagi deket dengan cowok lain, kamu bakal bunuh mereka. Tapi karena kamu masih SMA, awalnya saya dan pihak kePolisian yang lain berpikir, enggak mungkin, karena pembunuhannya sadis sekali. Akhirnya kami minta bantuan Acha, buat cari bukti yang jelas."

"Kenapa kami minta bantuan dia selain karena ada tulisan namanya ditembok? Itu karena Acha bilang, dia kenal dengan dua korban ini. Dan mereka meninggal, setiap kali baru ketemu sama Acha."

"Jadi saya rasa minta bantuan anak ini akan mudah. Saya minta Acha buat mancing beberapa cowok. Saya sebenarnya ngerasa bersalah, karena rencana saya setiap Acha selesai menemui cowok-cowok itu, saya akan datang dan melindungi mereka, sekaligus menangkap kamu. Tapi kamu gesit dan pintar. Yah, meskipun orang yang jadi pancingan itu, bukan orang sembarangan. Alias bukan orang baik-baik yang tiba-tiba dijebak."

"Oke, sekarang pertanyaan buat kamu. Apa motif kamu ngelakuin semua ini? Dan awal mula, kenapa kamu bisa ngelakuin hal ini, di usia kamu yang masih belia. Juga kronologi setiap pembunuhannya."

Han tidak langsung menjawab pertanyaan Bang Chan. Ia hanya diam sembari memainkan jarinya.

Tapi Bang Chan menunggu jawabannya dengan sabar.

'Gue... udah janji sama Acha mau menyerahkan diri. Tapi apa Acha bakal tepatin janjinya?'

Hingga beberapa waktu berlalu, Han akhirnya memberanikan diri untuk membuka mulutnya.

"Awal mulanya, ya karena Acha dan adiknya. Acha minta hubungan saya dan dia putus, dan saya tau penyebabnya selain saya protektif, tapi dia mulai suka sama adeknya sendiri."

"Awalnya saya gak mau terlalu pikirin, meskipun saya marah. Saya mulai cari hiburan, pengalihan, dengan main komputer, dan mempelajari internet lebih luas. Sampai akhirnya saya ketemu website, yang mengajarkan saya melakukan semua hal itu. Setiap saya menonton, rasa marah saya akan menjadi-jadi, meledak-ledak, dan ide-ide gila selalu muncul di benak saya."

"Setelah lulus SMP, saya enggak satu sekolah sama Acha. Tapi saya tetep bisa mantau dia dengan cara saya. Saya liat dia deket dengan salah satu Kakak kelasnya. Iya, dia itu korban pertama saya."

"Saya meretas akun chat Acha, dan ngajak Kakak kelasnya itu buat ketemu. Di samping sekolahnya, waktu malam hari."

"Saya makin marah waktu liat cara dia nge chat Acha, dan... dia langsung nurut aja sama Acha, meskipun itu sebenarnya saya. Saya mencekik leher dia dengan tali begitu dia tiba di sekolah. Selain dicekik, saya juga menggorok lehernya."

Bang Chan meringis kecil mendengar cerita Han.

"Terus gimana perasaan kamu setelah ngelakuin itu?" tanya Bang Chan.

"Saya takut awalnya. Saya bingung harus gimana. Sampai akhirnya saya punya ide buat ngancurin badan bagian atasnya, karena saya pikir itu bisa menghilangkan jejak-jejak saya."

"Malam itu saya jadi gak bisa tidur, dan selalu terbayang-bayang. Tapi besoknya, waktu mayat dia ditemuin, dan saya denger komentar orang-orang. Entah kenapa saya merasa senang."

"Apa komentar yang membuat kamu senang?"

"Banyak yang berkomentar, ngeri, serem, bahkan ada yang bilang, siapa ya pelaku? Sadis banget bisa ngelakuin hal kayak gini. Ada juga yang bilang, keren ya dia bisa ngilangin bukti. Saya juga ngerasa seneng bisa ngeliat ekspresi terancam mereka, lebih membanggakan lagi, karena saya gak ketahuan." Han lalu tersenyum lebar di akhir kalimatnya.

"Berarti saya hebatkan Pak? Bisa ngilangin bukti, jejak, dan sebagainya?"[]








Ada yang udah baca?

Hacker | Han Jisung ✅Where stories live. Discover now