a good purpose||15

6.3K 725 82
                                    

"Hei, jangan sembarangan narik-narik saya, kamu pikir kamu siapa?" ujar Letta saat Fano membawanya ke parkiran. Kepala Letta yang sedang pusing semakin berputar karena diseret begitu saja oleh pria yang saat ini sedang menatapnya tanpa rasa bersalah.

Udara dingin yang berhembus, melambai disekujur tubuh Letta, menusuk kulit Letta yang berpakaian seadannya. Pakaian yang Letta kenakan begitu terbuka membuat pria di depannya geram melihatnya.

"Mau apa lagi? kamu selalu mengganggu saya apa kamu tidak punya malu?" Dengusnya marah, ia memeluk tubuhnya sendiri karena merasa kedinginan, tapi tatapannya tampak menghujam pada pria di depannya.

"Lain kali pakai pakaian yang benar, jangan pakai pakaian yang kekurangan bahan kayak gini." Fano melepaskan jas yang dikenakannya, lalu memakaikannya pada tubuh Letta. Tapi Letta yang tidak senang melepaskan jas itu, menjatuhkannya ke aspal lalu menendangnya menjauh dengan heels yang dia kenakan. Kemudian dia menatap angkuh Fano yang berdiri di depannya, dagunya terangkat sempurna memandang sinis pria itu.

"Dengar ya. Mau saya memakai pakaian kekurangan bahan atau telanjang sekalipun itu bukan urusan kamu. Kamu nggak berhak ngatur-ngatur saya." Letta berkata sinis, lalu membalikan tubuhnya untuk kembali ke dalam club, tapi lagi-lagi Fano menghadang langkahnya, kembali mencekal pergelangan tangannya, kali ini ia mencengram tangan itu kuat-kuat.

"Ayo pulang!" perintahnya tegas, tidak ingin dibantah.

Letta terkekeh. "Siapa kamu nyuruh-nyuruh saya pulang?" ia mencoba melepaskan tangan Fano. "Lepas berengsek." Tapi cengraman itu begitu kuat sehingga Letta kesulitan melepaskan diri, dan emosinya kembali meningkat.

"Sialan, kamu selalu mencampuri urusan saya, lebih baik kamu pergi dan jangan ganggu saya lagi." Letta berdecak, berkata sinis--mengusir Fano.

Fano tetap statis. "Kamu tidak boleh kembali ke dalam dengan pakaian seperti itu. Pulang bersamaku dan jangan membantah!" tambahnya sambil menyeret Letta. Membuat Letta yang sedang sempoyongan tidak bisa melawan, dan gadis itu terseret oleh tarikan Fano.

Letta menarik pergelangan tangannya, ia memukul-mukul punggung Fano semampu tangannya menjangkau. "Saya bisa pulang sendiri, lepas berengsek." Umpatnya marah.

Fano menghentikan langkahnya, memutar tubuhnya, menatap Letta. "Kamu akan pulang bersamaku karena aku sudah menyuruh asistenmu pulang duluan."

Letta melotot mendengarnya. "Berani-beraninya kamu nyuruh Shopi pulang." Peduli apa soal Shopi, Letta tidak peduli kalau Shopi pulang lebih dulu tapi disaat seperti ini dia justru membutuhkan Shopi untuk dapat terhindar dari Fano. Ia tahu tidak akan semudah itu bisa lepas dari si berengsek ini.

Fano tidak mengidahkan makian Letta, pandangannya tidak berubah sedikitpun, masih tampak datar. "Kamu harus pulang bersamaku!" pria itu kembali mengulang perintahnya, ia ingin kembali menarik Letta, akan tetapi Letta melangkah mundur.

"Kalau kamu mau pulang, pulang aja sendiri. Nggak perlu ngajak-ngajak saya." katanya sengit, "dan lagi siapa kamu sampai beraninya memerintah saya seperti itu?" ujarnya menambahkan dengan tatapan menghunus menatap tajam pada Fano.

Fano menatapnya datar, dia sama sekali tidak habis pikir dengan tingkah wanitanya, pakaian terbuka dan kondisi setengah mabuk. Fano menghirup napasnya dalam-dalam, dulu Letta adalah gadis yang lugu, dia kalem dan tidak pernah mengenal yang namanya dunia malam, jangankan menyentuh minuman beralkohol berpakaian terbuka saja dia tidak nyaman menggunakannya. Namun yang saat ini ia lihat, wanitanya benar-benar berubah total, dan ia yakin itu dikarenakan dirinya.

Letta melangkah mendekati Fano, memangkas jaraknya dengan pria itu, langkahnya sedikit tertatih karena pokusnya yang kurang jelas akibat minuman alkohol yang dikonsumsinya. "Kamu tahu saya benci kamu?" katanya lalu terkekeh, dia mendekatkan tubuhnya untuk menempel pada Fano, dan dikalungkannya kedua tangannya pada leher Fano. Tatapan hazel-nya menatap netra hitam Fano.

A Good Purpose (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang