mirror

1K 160 6
                                    

    Udara malam ini benar benar dingin,aku masih berdiri saling bertatap mata dengan Renjun didekat kuil setelah ia berhasil membawa aku jauh dari aroma lilin itu lagi.

Ini bencana bagi ku setelah ia tau aku menghindarinya sejak sore tadi,yah karena semua perkataannya dikamar waktu lalu.

"Apa ini cara mu balas dendam,pergi tanpa mengabari ku?" sarkasnya tajam,aku menunduk takut ini pertama kali ia benar benar marah pada ku.

"Ini juga salah mu,sebaiknya aku pulang" setelah berucap begitu aku berlalu pergi menjauh darinya.

Aku ingin menangis rasanya,padahal ini semua salahnya apa dia perlu memberitahukan hubungannya dengan Saeron pada ku.apa pedulinya aku.

Renjun berlari menghampiriku dan mencegat langkahku mau tidak mau aku harus berhenti.

"Kau harus pulang bersama ku,karena sebentar lagi kita akan menikah"ujarnya,aku memalingkan wajah kearah lain menghindari tatapannya.

"Tidak mau, lebih baik kau pulang saja " usir ku paksa tapi Renjun bersi keras tidak ingin pulang justru dia merangkul bahuku kembali berjalan.

Entah kenapa seperti ini saja aku merasa nyaman bersama Renjun,Ia menggengam tanganku dan memasukannya kedalam saku Hoodie menghilangkan rasa dingin kala malam menyapa.

cukup jauh dari kuil aku melihat sebuah cafe kecil dipinggir jalan tampak sepi namun sepertinya tempat itu masih baru terlihat dari warna cat yang terang,Renjun ikut mengamati cafe itu lalu membawa ku kesana.

"Kau tau malam seperti ini sepasang kekasih akan berduaan dicafe bersama jadi aku ingin melakukannya juga bersama calon istri ku" Ujarnya,secara tidak langsung aku tersenyum kecil.

Kami duduk disalah satu kursi yang tidak jauh dari pintu cafe,suasananya benar benar sepi hanya ada satu pelayan laki laki disana.

"Selamat malam kami menyediakan beberapa menu makan dan minum silahkan dilihat" pelayan laki laki itu menyerahkan daftar menu kepada kami,aku tidak ikut memilih biarkan Renjun saja yang memesan.

"Aku ingin meminta maaf soal kejadian waktu lalu" Lirih Renjun setelah memesan dua gelas susu coklat panas,aku diam tidak menanggapi ucapannya barusan.

Renjun tidak berucap lagi ia melayangkan usapan lembut dikepalaku setelah pesanan kami tiba,aku benar benar tidak tenang sekarang apa aku jatuh cinta?

Aku menunggu diluar cafe saat Renjun membayar,didepan cafe itu ada sebuah jendela kaca besar yang langsung menampakan pantulan diriku.
Sesekali aku melirik kerah pintu cafe yang terbuka menampilkan sosok Renjun dengan balutan Hoodie putinya tampan benar benar tampan tidak heran jika banyak yang menyukainya.Renjun tersenyum kearahku sepertinya mulai sekarang senyum itu semangat bagi ku.

Kami berdiri berhadapan didepan jendela menyerupai cermin itu sayangnya Renjun menghalangi pemandangan itu ia berdiri membelakangi jendela cermin sesekali mencubit pipi ku dengan gemas.

Tanpa aba-aba Renjun memeluk tubuhku menyalurkan rasa hangat dan juga rasa cinta yang mendalam,aku menyaksikan itu semua melalui pantulan dijendela cermin  sayangnya ada sesuatu yang tidak diduga.

Kami menghilang dibalik pantulan cermin itu!

🍁🍁🍁

   Renjun mengantarku menuju kamar,aku tidak banyak bicara sejak kejadian didepan cafe tadi benar benar aneh.

"Selamat malam Zura,aku menyayangi mu" iris mata yang bercahaya itu menampilkan siluet kehangatan disela gelap lorong rumah itu,aku tidak ingin melepaskannya walau ada seribu teka teki yang terkadang terjadi.

Renjun memutar tumitnya hendak kembali kekamar namun entah kenapa sesuatu mendorongku untuk menariknya kembali membuat Renjun kembali bertatap dengan ku segaris senyum terurai dari bibir mungilku.

Aku sedikit berjinjit mengapai tubuhnya yang tinggi dari ukuran tubuhku lalu mengecup sekilas bibir milik Renjun dan berlalu pergi masuk kekamar meninggalkan Renjun seorang diri disana.

Dibalik pintu kamar aku berjongkok tidak karuan menahan perasaanku,dia adalah orang yang berhasil menyimpulkan penggecualian dalam hidup ku jika aku tidak bisa hidup tanpanya.Apa aku akan bertahan jika tidak mencintai seorang Renjun yang benar benar memberi sebuah misteri dalam cerita ini?

"Jika takdir yang menentukan apa bisa aku mencintaimu Chane Zura?"

[bersambung]

Nggak bisa buat yg sedih²


Ghost Light  |HRenjun ✔Where stories live. Discover now