kamera

924 146 2
                                    


Vote ye

🌿

   Zura menaruh tas diatas meja lalu mendaratkan bokongnya dikursi ,beberapa teman kelasnya sibuk menyalin pekerjaan rumah dimeja masing-masing kebiasaan yang tidak pernah hilang sejak dulu.
    Untung saja semalam Zura sudah menyelesaikan semua tugasnya dengan lancar tanpa ganguan, beberapa hari ini dia juga sudah mulai melupakan Renjun dalam benaknya walaupun dikata sangat sulit.

Bel masuk berbunyi bersamaan dengan seorang guru laki-laki yang memasuki kelas.Hari ini kelas Zura akan mengadakan praktik penelitian sel tumbuhan jadi mereka akan pergi keruang laboratorium namun setelah guru yang diketahui bernama Gu weyi itu mengatakan kalau ruangan laboratorium akan digunakan untuk anak sains melakukan penelitian juga untuk itu terpaksa mereka harus praktik didalam kelas.

"Apa ada yang bisa membantu saya?" tanya guru Weyi,Siswa-siswi dikelas saling melihat satu-sama lain tanpa ingin mengajukan diri.Zura yang tidak suka situasi seperti ini memilih mengajukan diri.

"Saya bisa." Jawabnya,guru Weyi tersenyum."Kalau begitu tolong kamu ambilkan beberapa catatan penelitian saya diruang laboratorium" pintanya,Zura mengangguk setelah itu keluar kelas menuju laboratorium.

Selain perpustakaan ruang laboratorium adalah tempat kedua yang paling tenang tidak satupun suara bising terdengar didalamnya karena ada yang sedang melakukan penelitian Zura mengetuk pintu laboratorium dengan sopan.

Seorang gadis muncul dengan pakaian jas putih lalu menatap Zura tenang.

"Ada apa?" tanya gadis itu,Zura tersenyum kecil."Ada yang harus aku ambil didalam ruang laboratorium" jawabnya,gadis itu membuka pintu laboratorium memberi jalan untuk Zura masuk.

Ketika itu semua orang yang berada didalam lab menatap Zura sedangkan dia hanya tersenyum malu.Setelah menemukan catatan penelitian Zura segera bergegas keluar tidak lupa mengucapkan terimakasih,namun saat ingin menarik knok pintu seseorang lebih mendorongnya membuat Zura sedikit mundur kebelakang
Semua orang kembali menatapnya sedangkan Zura menunduk malu.

"Maafkan aku" ujar seseorang yang berada dihadapannya,Zura mengenali suara itu dan saat ia menganggkat kepalanya mereka sama² terkejut.
Tidak ingin bertatap lama,Zura melewati Renjun begitu saja menyisakan keheningan dan tatapan binggung orang orang didalam ruangan.

"Bagaimana bisa kami bertemu lagi?"gumam Zura pada diri sendiri.Tak lama seseorang berlari kearahnya namun dengan sengajanya dia menabrak tubuh Zura hingga ia terjatuh kelantai.

"HEI TUNGGU!" teriak Zura,tapi tubuh laki² itu semakin jauh menghilang dibalik lorong kelas.

"Perlu ku bantu?" seseorang mengulurkan tangannya kearah Zura namun setelah Zura meraih tangan itu ia dibawa pergi menuju suatu tempat yang gelap.

🍁

'kamu harus membantuku'

Bisikan itu membuat tubuhku meremang,sosok yang sempat membawaku ketempat gelap ini hilang entah kemana.Aku perlahan memundurkan langkahku mencari dasar yang nyaman untuk kujadikan sebagai pijakan karena disini lantainya tampak berair.

Tiga langkah dari posisiku,kakiku menyentuh sesuatu seperti sebuah kotak karena pencahayaan yang minim aku merogoh kocek almameter untuk mengambil ponselku setelah itu menghidupakan senter.

Ghost Light  |HRenjun ✔Where stories live. Discover now