4. That Pain

6.1K 714 80
                                    

Taehyung mendaratkan mobilnya di sebuah basement gedung perkantoran yang bisa dibilang cukup megah. Disanalah tempat ia bekerja. Jabatannya tidak terlalu tinggi, namun gajinya jauh diatas rata rata masyarakat kota Seoul, terlampau cukup untuk menghidupi dirinya sendiri. Para petinggi senang bekerjasama dengan Taehyung karena pemuda itu memiliki strategi dan tak tik bisnis yang luar biasa sehingga ia menjadi kepercayaan orang orang besar dalam dunia bisnis.

Taehyung melamar pekerjaan di perusahaan itu setelah ia memutuskan kerjasama dengan salah organisasi gelap yang pernah ia ikuti. Sejenis perdagangan ilegal yang sangat ditentang negara. Bisnis yang berdiri diatas tangan para mafia, dan Kim Taehyung adalah salah satunya.
Dulu seseorang merekrutnya ketika melihat Taehyung dengan begitu mudah menghabisi perampok yang saat itu hendak mencuri tas nya. Awalnya Taehyung ragu, tapi dikarenakan ia baru saja pergi ke Seoul dan sangat membutuhkan uang, ia akhirnya menerima tawaran itu.

Taehyung akhirnya keluar dari organisasi berlabel 'BlackMedals' itu karena ia sudah memiliki cukup uang untuk dirinya. Dan hal itu bukanlah suatu yang baik. Bahkan sampai saat ini banyak anggota BlackMedals yang mencari dirinya agar mau kembali kesana. Taehyung tidak mau lagi. Cukup sudah dosanya membunuh puluhan orang tak berdosa, kini saatnya ia kembali ke jalan yang benar. Hidup sendiri tanpa ada gangguan.

Tapi malah tiba tiba Jungkook datang dan mengganggu ketenangannya. Taehyung hanya ingin melupakan masa lalunya, tapi si masa lalu malah seolah mengejarnya. Taehyung muak. Ia ingin Jungkook pergi.

.

"Kim Tae!!" saat baru saja keluar dari mobilnya, tiba tiba seseorang berteriak lantang padanya, tak tahu apa jika suaranya itu cempreng.

Taehyung memutar bola matanya ketika rekan seperjuangan beda pikiran itu berlari menghampiri nya

"Bisakah sehari saja kau tidak berteriak padaku? Telingaku masih normal, Jim" ucap Taehyung kepada seseorang yang diketahui bernama Park Jimin, teman masa kecilnya bersama sang adik. Entah bagaimana ceritanya ia bisa bertemu Jimin di perusahaan ini. Yang ia ingat adalah seruan kebahagiaan Jimin ketika tahu bahwa Taehyung saat itu mendaftarkan di perusahaan itu dan ternyata diterima.

"Eiiyyy..." Jimin mencolek lengan Taehyung
"Apa yang membuat pagi seorang Kim Taehyung buruk, eoh? Ada yang mengganggu mu?" tanya Jimin antusias

Taehyung menghela nafas panjang sebelum menjawab
"Aku sedang kesal"

"Dengan siapa?"

Taehyung mengendikkan bahunya membuat Jimin juga balik kesal, namun hal itu malah membuat Taehyung senang. Ia suka saat melihat wajah cemberut Jimin yang seperti bebek, Jimin selalu bisa membuat hatinya menghangat walau masih terasa kosong.
Pemuda bermata elang itu mencubit pelan pipi Jimin sambil tersenyum gemas

"Bagaimana jika kau temani aku sarapan? Masih ada waktu sebelum jam kerja"

"Ohhh... Jadi ini yang membuat mu sensi dipagi hari. Pantas saja, kau belum sarapan makanya suka marah marah" pria kecil itu menarik sebelah tangan Taehyung sembari sebelah tangannya menepuk nepuk perut rata Taehyung
"Ayo beri asupan untuk perutmu agar kau jadi kalem lagi"

"Kau ini memang benar benar, Jim"

.

.

Jimin dan Taehyung kini sedang menunggu pesanan datang di salah satu restoran dekat tempat mereka bekerja.

"Kim Tae, beberapa hari yang lalu adikmu menanyakan alamat rumahmu padaku. Kudengar dia akan ke Seoul, apa kau sudah bertemu dengannya? Aku kehilangan kontak dengan Jungkook karena ponsel ku sedang di service" Jimin membuka percakapan

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Where stories live. Discover now