5. Emotional

5.9K 713 97
                                    

Jungkook memang diantar pulang oleh Yoongi malam itu, namun ia meminta untuk menurunkan dirinya di depan toko milik bibi Joo, niatnya ingin membantu wanita itu karena nampak kesusahan memindahkan barang barang didepan toko. Yoongi tidak mungkin menghalangi niat baik pemuda manis didepannya ini, jadilah ia mengijinkan Jungkook setelah memberi serentet petuah agar menjaga kesehatannya. Yoongi sebenarnya juga ingin membantu, namun tiba tiba saja ayahnya menghubunginya agar segera pulang.

"Biar ku bantu, bibi" ucap Jungkook setelah berada dihadapan bibi Joo. Wanita itu terkejut mendapatinya tengah mengukir senyum didepannya.

"Kim Jungkook??" dan Jungkook lagi lagi tersenyum sebagai balasan.

Setelah selesai membereskan barang barang tadi untuk dimasukkan kedalam toko, bibi Joo menyuruh Jungkook untuk beristirahat sejenak karena pemuda itu nampak kelelahan dengan wajah pucat yang dibanjiri keringat. Bibi Joo lantas mengambilkan sekaleng minuman untuk mengurangi rasa lelah Jungkook.

"Nak.., apa kau sakit? Kenapa wajahmu pucat sekali??" ujar bibi Joo khawatir

"Benarkah, bibi? Apakah aku masih tampan"

"Ish! Aku bertanya serius"

Jungkook terkekeh pelan ketika bibi Joo memukul pelan lengannya.

"Tenanglah, bibi.., udara di Seoul cukup dingin malam ini, kulit ku memang mudah kering jika kedinginan dan akan terlihat pucat"

"Oh? Iya kah?" balasan 'iya' bibi Joo dapatkan dari mulut Jungkook, wanita itu kemudian bangkit lalu mengambil sebuah syal dan dililitkan ke leher Jungkook.
"Kau harus mengenakan pakaian hangat saat keluar rumah. Wajah pucat mu itu mengerikan, seperti mayat hidup"

Jungkook menatap wanita itu dengan tatapan sendu miliknya. Rasanya seperti dilindungi. Jungkook rindu kehangatan ini, ia rindu ibunya.

"Oh iya, Jungkook, apa kau sudah bertemu dengan kakakmu?"

Jungkook terkesiap
"Ahh! sudah bibi. Ngomong ngomong soal kakakku, aku harus segera kembali sebelum Hyungie pulang. Tak apa jika ku tinggal kan, bi?"

"Tidak masalah, Jungkookie. Terimakasih sudah membantu bibi"

"Sama sama, bibi. Kalau begitu aku pergi dulu. Sampai jumpa"

.

.

Jungkook. Pria itu mendesah pelan ketika mendapati tulisan 'sedang diperbaiki' yang terpasang didepan lift. Sebenarnya ada beberapa lift yang terpasang di gedung apartemen itu, namun Jungkook belum tahu tempatnya, ditambah lagin dirinya tidak memiliki waktu yang cukup untuk mejelajahi bangunan besar tempat kakaknya tinggal. Dengan keadaan tubuh yang tidak baik, membuat pikirannya tidak berjalan baik pula. Tak terbesit dipikirannya untuk menanyakan kepada petugas, dan berakhirlah Jungkook harus menaiki tangga hingga lantai 11.

Benar benar hari yang sial.

Keringatnya sudah bercucur deras, tinggal satu lantai lagi dan ia sampai. Tiba tiba tubuhnya limbung, hampir saja ia terjatuh jika tidak segera berpegangan pada pembatas tangga. Ia mengucek pelan matanya ketika indera tersebut memburam.

Jungkook kembali melanjutkan langkahnya hingga sampai didepan pintu apartemen kakaknya. Ditekannya beberapa angka guna membuka pintu itu. Netranya menatap sekitaran. Beberapa barang tampak tak berada ditempatnya berada.

"Apa Hyungie baru saja membawa angin ribut kemari? Kenapa tempat ini berantakan sekali?" gumamnya sedikit kesal. Bagaimana tidak kesal? Dia sedang tidak enak badan, ingin segera istirahat namun lift nya mati, saat sampai di apartemen malah mendapati keadaannya kacau. Memang siapa lagi yang bisa masuk kesini selain dirinya dan kakaknya? Manusia seperti Taehyung mana mungkin memberikan passwordnya pada sembarang orang.

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Where stories live. Discover now