10. Atreodoxin

7K 671 93
                                    

Pada dasarnya memang tidak ada yang bisa menyangkal ikatan darah, bahkan jika pikiran berkata benci setengah mati, dalam hati pasti masih ada secuil rasa untuk menyayangi.
Hal itu juga berlaku pada sosok angkuh Kim Taehyung didepan adiknya. Pemuda dengan surai caramel itu berlari cepat menuju mobilnya dengan Jungkook yang sudah tidak berdaya dalam gendongannya.

Nafasnya terdengar sangat berat. Baru saja Taehyung akan melajukan mobilnya setelah meposisikan sang adik dengan posisi ternyaman, namun tiba tiba saja Jungkook mengeluarkan banyak darah segar dari mulutnya.

-oke, itu bukan hal yang mengejutkan bagi Taehyung karena dirinya sendiri sering melihat hal semacam itu. Dulu perasaannya senang ketika melihat sang korban begitu kesakitan, tapi kali ini Jungkook, adiknya yang mengalami hal seperti itu, mana bisa ia tertawa?

Tangan Taehyung bergetar membersihkan mulut Jungkook yang sudah berubah merah.
"Kau tidak boleh mati" ucapnya sebelum menginjak pedal gas kuat kuat menuju rumah sakit tempat biasa ia berkunjung.

Jungkook dalam kondisi setengah sadar tanpa bisa mendengar lagi apa yang ada di sekitarnya. Telinganya berdengung sakit dan dadanya sesak begitu ngilu. Tubuhnya kebas tak ada daya. Dan setelahnya ia tak ingat lagi apa yang terjadi pada tubuhnya.



◾▫◾▫◾▫◾


Taehyung duduk dengan gelisah didepan ruang tindakan. Didalam sana, Jungkook tengah ditangani oleh Seokjin sejak dua jam yang lalu, dan sampai sekarang belum ada satupun orang yang keluar dari dalam sana.

Pikiran Taehyung kembali melayang pada beberapa jam sebelumnya.

Jang Kwangsoo

Kemenangannya

Jungkook

Racun

Kim Minhae

Pria itu jadi beranggapan bahwa Kwangsoo tidak terima akan kekalahannya kemudian menyuruh Minhae -tangan kanan Kwangsoo- untuk mencelakai nya, namun malah Jungkook yang kena.

"Tak kusangka dia akan berbuat sejauh ini"

Sebenarnya wajar saja jika Kwangsoo begitu menginginkan Taehyung, sebab pemuda itu memiliki kemampuan yang tidak bisa diragukan lagi untuk tim nya, namun lepas dari itu, Kwangsoo juga khawatir jika sewaktu waktu polisi menangkap keberadaannya. Taehyung tau itu, bahkan sebenarnya tidak ada yang harus dikhawatirkan sebab ia sudah berjanji akan menjaga rahasia itu.


.

Tak lama setelahnya, Seokjin keluar dengan wajah yang kentara sekali lelahnya. Ia berdiri tepat dihadapan Taehyung, menatap tajam pria itu yang kini juga telah berdiri tegap di hadapan sang dokter.

"Kau yang memberinya racun itu?" desis Seokjin menusuk. Tentu Seokjin tahu tentang Taehyung dan para mafia itu, bukan sekali dua kali Taehyung masuk rumah sakit akibat BlackMedals, bahkan Taehyung sudah menjadi pasiennya sejak lima tahun yang lalu, dan Taehyung sendiri juga tidak keberatan menceritakan semua pada Seokjin yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Bagaimana keadaannya, hyung?" bukannya menjawab Taehyung malah balik bertanya sehingga membuat Seokjin geram

"Jawab aku, Kim Taehyung!"

Taehyung menghembuskan nafasnya panjang
"Baiklah ini salahku, tapi bukan aku yang melakukannya. Aku bahkan sudah tidak pernah menyentuh barang itu sejak keluar dari BlackMedals"

[✔] UNTOUCHABLE || Brothership Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang