TDD7: Time Dilatation

239 39 14
                                    

8.7.19

----------

Susah nulis part ini. Keseringan delete, ketik, delete, ketik. Khawatir terlalu melankolis. And, setelah menghabiskan beberapa hari, here it goes!

-----------

389

Thomas tak lepas mengamati proyeksi peta stasiun flat trans. Ada delapan titik putih pada peta itu. Empat di antaranya sudah mereka ketahui, dua di markas WICKED, di Scorch, dan di Safe Haven. Newt dan Minho telah memilih masing-masing titik yang akan mereka tuju, bukan salah satu dari tiga yang telah mereka ketahui. Dalam hitungan menit, keduanya akan melewati flat trans, entah berapa lama hingga mereka kembali. Atau mungkin mereka tidak akan pernah kembali.

Thomas membelokkan pandangannya ke samping. Newt dan Minho berdiri di sebelahnya. Gestur mereka menunjukkan bahwa perjalanan ini membuat mereka cukup tegang.

“Kalian benar-benar serius dengan ini?” Thomas memastikan.

Dilatasi waktu yang tercipta akibat dahsyatnya kecepatan flat trans tidak dapat disederhanakan. Dan, itu bukanlah perkara yang dapat Thomas sepakati dengan mudah. Sebaliknya, sangat sulit. Dia tidak dapat begitu saja merelakan bahwa ini benar-benar akan menjadi yang terakhir dia berada dalam satu ruang dan waktu dengan Newt dan Minho.

Seandainya dia memutuskan ikut melewati flat trans bersama mereka, pun belum tentu dia akan bertemu dengan mereka. Sudah pasti dia tidak akan bisa memilih dua titik tujuan sekaligus. Belum lagi jika harus melibatkan peregangan waktu yang tidak dapat diprediksi. Seperti tidak ada gunanya yang telah mereka perjuangkan hingga hari ini jika pada akhirnya, mereka tetap akan berpisah.

Newt dan Minho saling melempar pandang. Dalam satu kedipan mata, Thomas melihat keraguan menggaris di wajah mereka. Dia tidak tahu yang saat ini mengisi kepala mereka. Satu hal yang seharusnya pasti, setelah semua yang mereka lalui sampai detik ini, meninggalkan satu sama lain menjadi terasa berat. Mereka telah bersepakat bahwa mereka hanya akan menghabiskan waktu satu bulan untuk mencari di tempat yang akan menjadi tujuan transfer flat trans. Akan tetapi, itu tidak cukup untuk memastikan bahwa mereka akan kembali bertemu setelah malam ini. Dua kali perjalanan dengan flat trans. Entah akan memakan waktu berapa lama.

“Aku yakin,” tapi, Newt mengangguk juga. Disusul Minho.

Thomas balas mengangguk halus walaupun dirinya belum bisa menyetujui keputusan mereka.

“Kenapa aku melihat kalian malah sangat ragu?” Gally yang sedari tadi hanya diam memerhatikan akhirnya menunjukkan keberadaannya. Dia menjauhkan punggungnya dari dinding, melangkah mendekati mereka. “Jika kalian masih ragu, kusarankan jangan lakukan. Perjalanan ini risikonya sangat besar. Jadi, sebaiknya kalian pertimbangkan matang-matang.

Thomas ingin sekali menyambung perkataan Gally, bahwa dia pun sangat tidak setuju dengan perjalanan mereka. Dia bisa mengatakan banyak hal, merinci alasan di balik persetujuannya. Namun, demi mengingat ini mereka lakukan demi Sonya, kata-kata yang ingin dia sampaikan tersangkut di kerongkongan.

“Waktu mempertimbangkan sudah cukup,” Minho merespons. Dia memasang wajah paling meyakinkan dan tetap saja tidak mampu menutupi keraguannya.

“Oke,” Gally mendesah. Meskipun secara lisan Gally menyetujui, ekspresinya tidak dibuat-buat seakan dia memang setuju. “Setidaknya, apakah kamu tidak mau menyampaikan semacam pengumuman di depan penduduk Safe Haven? Meminta mereka mendoakan kalian agar kalian kembali dengan selamat tanpa kekurangan apa pun, mungkin?”

“Dan sejak kapan aku mengumpulkan orang-orang untuk membahas perihal yang tidak ada hubungannya dengan banyak orang?” Minho memberikan tatapan menuntut dan Gally hanya bisa menatapnya balik. “Jabatan pemimpin Safe Haven selama aku pergi milikmu, Gally. Kalau kamu berniat memberi pengumuman semacam itu, terserah. Aku percayakan semuanya padamu.”

The Death DestinyWhere stories live. Discover now