16. Khitbah

670 32 0
                                    


"Zulfa" panggil seseorang.

Zulfa pun menoleh kepada sosok seseorang yang memanggilnya dan ia kaget.

"Kak Azka" ucapnya.  Zulfa langsung memeluk kakaknya sembari menumpahkan air matanya.

Dan disitu Azka menatap interaksi seseorang ditaman yang membuat dirinya juga marah. Entah kenapa ia mendengar bahwa itu serasa hatinya terbakar gejolak hati.

Azka pun menggiring adiknya keluar RS dan mengajaknya kesuatu tempat.

"Kita mau kemana kak? " tanya zulfa yang masih sesenggukan.

"Kita sudah sampai" ucap Azka dan langsung turun dari mobilnya serta diikuti zulfa,  ternyata Azka membawa adiknya ke sebuah Caffe.

"Jelasin kenapa kamu nangis seperti ini" tanya Azka setelah mereka berdua duduk tenang didalam caffe.

"Zulfa,  suka sama dokter Azam hiks hiks hiks" jawan zulfa dengan menangis.

Azka mengusap wajahnya kasar apa yang dimaksud adiknya ini orang yang ia tabrak tadi.

"Terus kenapa kamu menangis? " tanya lagi azka.

"Wanita itu merebutnya dari aku kak" cetus zulfa.

'Apa yang dimaksud zulfa adalah Adibah? '  batin Azka.

"Terus dengan menangis seperti ini bisa membuat orang yang kamu cintai bakal balik kekamu? " ucap azka.

Ucapan itu membuat zulfa terdiam dan merenungkan sesuatu.

"Mereka belum tentu menikah, toh juga belum ada tunangan dan sebagainya" ucap azka kembali.

"Kakak benar,  zulfa harus merencanakan sesuatu untuk Adibah agar dia tidak berani untuk mendekati Azam" ucap zulfa yang tiba-tiba membuat Azka marah.

"Jangan sakiti Adibah zulfa" ucap keras azka membuat zulfa kaget plus bingung.

"Kakak kenal Adibah? " tanya zulfa. Sedangkan Azka terdiam.

"Ah ya aku baru sadar,  kakak ngapain diRS? "  tanya zulfa dengan tegas.

Azka tidak menjawab dan lansung meninggalkan zulfa.

"Kak azka....  kak" teriak zulfa dari belakang,  azka mengabaikannya dan langsung masuk kedalam mobilnya lalu pergi kekantornya untuk merencanakan sesuatu.

"Pasti antara kak Azka dan Adibah ada hubungannya, aku harus memanfaatkan peluang ini" ucap zulfa sendiri.  Lalu ia juga meninggalkan caffe dan langsung kembali keRS.

_________🌷🌷🌷_________

"Adibah" panggil Azam,  saat mereka keluar dari ruangan fatimah.

"Iya dokter khalif" jawab Adibah.

"Boleh saya berbicara dengan mu" tanya Azam.

"Iya silahkan" jawab Adibah.

"Bagaimana kalau dikantin saja" tawar azam dan diangguki Adibah.

Lalu mereka pun berjalan beriringan untuk menuju kantin.

"Mau dipesenin makan? " tawar azam setelah sampai dikantin.

"Tidak usah dokter bentar lagi saya pulang" jawab Adibah.

"Baiklah, kalau begitu silahkan duduk" perintah azam,  dan Adibah pun langsung duduk.

"Adibah ini tentang yang tadi ditaman,  apa kamu serius? " tanya Azam yang gugup.

"Insyaallah dokter khalif" jawab Adibah dengan tersenyum.

Make up 0r air Wudhu? ✔Where stories live. Discover now