Part 7 - The Power Show

12.8K 828 23
                                    

Dosen masuk sesaat setelah aku masuk. Sheila terlihat khawatir, tetapi setelah melihatku dia terlihat lega. Mateku, dia terlihat cuek. Oke aku harus bersabar. Aku duduk di tempat dudukku. Aku melihat ada sebuah catatan di laciku. Aku mengambilnya dan membacanya.

‘Temui aku di belakang kampus setelah pulang kuliah. Pastikan kau datang sendirian’

Aku langsung bersemu merah. Aku tau siapa yang menulis ini. Oh, apakah dia sudah sadar. Jika iya aku akan melupakan semua kejadian yang telah terlewati. Dapat ku rasakan Sheila mulai curiga padaku. Aku buru-buru menyimpan kertas tersebut.

“Ada apa? Dari mana saja kau? Kau membuatku khawatir tau.” Ucap Sheila berbisik.

“Aku tadi pergi ke taman. Maaf sudah membuatmu khawatir.”

“Lain kali, bilang-bilang kalau ada apa-apa.”

“Hehe, memang kau body guard ku?”

Aku terlalu sibuk berbincang dengan Sheila hingga tanpa sadar ada murid baru yang masuk ke kelasku.

“Aku akan memperkenalkan diriku sekali lagi. Namaku adalah Jonathan Wiro Enderson. Aku pindah ke sini karena tuntutan pekerjaan dari orang tua ku. Mohon kerja samanya.”

Aku membulatkan mataku. Apa yang dilakukan Jon di sini? Apa yang dia pikirkan? Jangan bilang dia sudah mengatakannya pada Rommy. Akhhh. Ku lihat Jon berjalan dan duduk dibelakangku. Aku menatapnya tajam untuk meminta penjelasan darinya.

***

Istirahat makan siang. Sheila pergi ke kantin sendirian. Itu karena aku menolak untuk ikut. Kelas sepi seketika. Hanya tinggal aku dan Jon saja. Aku menatapnya tajam. Raut muka ku langsung berubah menjadi dingin, datar, tanpa ekspresi.

“Apa maksudmu ke sini.” Aku bertanya to the point

“Aku hanya ingin melindungimu, Rhe. Tenang saja, aku sudah bilang kepada Rommy. Aku meminta ijin untuk menemanimu di sini, dan diluar dugaanku, dia menyetujuinya begitu saja.”

“Kau pikir ku butuh perlindungan sehingga kau repot-repot ke sini.”

“Tentu saja. Kau sahabat terbaikku, Rhe. Aku tidak akan membiarkan sahabat baikku terluka.”

Mendengar itu aku langsung terkejut. Tak ku sangga Jon sampai mau berbuat seperti ini. Aku berdecih, tapi tiba-tiba aku langsung memeluknya. Jon terlihat sedikit tersentak ke belakang. Namun karena posisinya duduk, dia bisa menjaga keseimbangannya.

“Terima kasih, Jon. Kau memang sahabat terbaikku.” Bisikku di telinga Jon

***

Gerald’s POV

Aku kembali ke kelas. Entah kenapa aku rasanya ingin kembali. Akh, aku jadi melawatkan makan siangku. Sesampainya di depan kelas, aku melihat mateku sedang berpelukan dengan laki-laki lain.

Seketika aku merasa marah. Aku bahkan sampai menggeram. Sudah ku pastikan bahwa sekarang bola mataku berubah-ubah. Awas saja kau, akan ku balas semua perlakuanmu ini. Lihat saja nanti.

‘Alpha, saya sudah mendapatkan data dirinya’ Aron, Betaku, memindlinkku

‘Bagus, temui aku di belakang kampus sekarang’

‘Baik Alpha’

Aku segera pergi dari tempat itu dan menemui Aron di belakang kampus. Sesampainya di sana, dapat ku lihat Aron berdiri dengan beberapa kertas di tangannya.

“Jadi bagaimana?” tanyaku to the point

“Namanya adalah Rheva Nadira AB. Saya tidak bisa menemukan kepanjangan jadi inisial AB nya karena data tentangnya banyak yang dihapus. Banyak rumor tentang inisial AB nya tersebut. Orang tua nya meninggal saat perang iblis terjadi beberapa tahun lalu.

Dia adalah seorang half, namun tidak diketahui dia half apa. Dia juga belum mampu melakukan shift dengan serigalanya hingga sekarang. Dia sekarang tinggal di Snow Moon Pack. Dia tinggal bersama Pamannya”

Apa katanya? Kenapa identitasnya bisa tidak diketahui seperti itu. Siapa dia? Cih, kenapa aku harus peduli. Maksudku dia saja tidak dapat melakukan shift sampai sekarang, aku jelas tidak mau pasanganku selemah itu.

‘Apa maksudmu, dia mateku. Kau menerimanya apa adanya. Apapun yang sedang kau pikirkan jangan lakukan itu.’

Aku tidak memperdulikan serigalaku. Aku akan tetap mereject nya. Aku sudah menemukan waktu yang tepat untuk melakukan hal itu. Lihat saja.

***

Sore hari. Aku sedang berada di belakang kampus. Aku sedang menunggu Nadira, mateku. Bukan, dia bukan mateku. Mateku adalah Jesica. Bagaimanapun aku akan menikahinya. Tak peduli jika Nadira adalah mateku atau bukan.

“Sayang, kau yakin dia akan datang” tanya Jesica tak sabar.

“Tentu saja, sayang. Dia pasti datang. Lakukan lah yang terbaik.” Aku menyeringai licik.

Aku mengecup bibirnya. Ciuman kami semakin panas. Aku menyudahi ciuman kami. Aku menciumi bagian leher dan bagian sensitifnya. Terdengar Jesica mendesah. Oh, dia memang bisa membuatku bergairah.

Tiba-tiba, aku mencium aroma mawar yang memabukkan dari mateku. Aku menyudahi kegiatan kami. Aku menatapnya. Dia berdiri membeku di depanku. Uh, lihatlah wajah jeleknya itu. Aku serasa ingin menyingkirkannya.

“Ke-kenapa kau memanggilku ke sini?” tanya Nadira dengan air matanya yang menumpuk di matanya.

Cih, tipuan seperti itu tidak akan berpengaruh terhadapku.

“Aku, Rheva Nadira. Aku yang memanggilmu kemari.” Jesica mendekati mateku. Mateku terlihat sedikit ketakutan. Aku tidak peduli. Aku hanya menatapnya dingin.

“Aku akan memperingatkanmu. Jangan dekati Gerald lagi. Dan jangan pernah ganggu kegiatan kami.” Jesica terus mendekatinya. Mateku, ah tidak, maksudku Nadira berjalan mundur hingga menabrak tembok.

Jesica memukul tembok hingga tembok tersebut sedikit retak. Nadira semakin menunduk. Tangan jesica yang satu menekan kedua pipi Nadira. Ku lihat ia menatapku berharap, namun aku hanya menyeringai.

Tiba-tiba aku terkejut melihat kejadian yang terjadi. Mata Nadira sesaat berubah menjadi biru. Kemudian dengan cepat Nadira memlintir tangan Jesica hingga terjatuh ke tanah.

“APA YANG KAU LAKUKAN!.” Aku berteriak marah pada Nadira.

Dengan cepat Nadira melepaskan tangannya dan lari meninggalkan tempat tersebut. Aku mendekati Jesica yang meringis kesakitan. Apa-apaan ini, Jesica memiliki kekuatan bertarung yang hebat. Tidak mungkin dia bisa kalah dengan gadis lemah itu. Awas saja kau Nadira.

Tbc.

***

Ribbit
(Hola😢)

Author : Ribbit, Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit
(Rosa, kembalikan aku seperti semula😭)
Rosana : Apa?! Kau masih saja membuat kami tersiksa seperti ini.
Author : Ribbit, Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit
(Tolonglah, ku pastikan kau akan bahagia di akhir🤧)
Rosana : Huft!
Author : Ribbit.. Ribbit..
(Rheva.. Ruby..)
Rheva : ...
Ruby : ...

Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit Ribbit
(Jangan lupa vote dan komen🤧)

Wizard Wolf [Complete]Where stories live. Discover now