Ekstra Part 3 - Day with Ronny

13.5K 440 7
                                    

Rheva’s POV

“Ronny! Apa maksudnya ini?” tanyakku penuh penekanan.

“Ya, ya seperti yang aku katakan barusan. Kau diminta untuk mengurus seluruh perusahaan Fredicson di dunia manusia.” Ronny terlihat gugup.

“Huh, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh Kakek Dadiv.” Ucapku sembari menggembungkan pipiku.

‘Rheva, bertukarlah dengankumindlink Ruby tiba-tiba.

‘Ada ap—’ belum sempat pertanyaanku selesai ku ucapkan, Ruby sudah mengambil alih tubuhku dan berlari keluar apartemen.

‘Ruby. Kenapa kau mengambil alih tubuhku tiba-tiba?’ teriakku meminta penjelasan.

“Rommy. Ruby merasakan aura Rommy yang sedang bertarung di suatu tempat.”

“Apa? Bocah itu. Apa yang sebenarnya ia pikirkan?”

Oke, ceritaku akan berlanjut beberapa hari ke depan. Karena jika ku teruskan akan jadi spoiler cerita dari Rommy.

***

Beberapa hari kemudian

Aku menuju ke Moonlight Pack. Rafael ingin menemaniku, tapi ia tidak bisa. Dad menahannya  untuk mengurusi masalah. Untuk kali ini, aku tidak kabur. Rafael benar-benar ditahan oleh Dad.

Sesampainya aku di Moonlight Pack, semua orang langsung membungkuk hormat. Oke, mereka memungguk karena aku Luna Reflec Moon Pack atau karena aku kakak dari Alpha mereka?

“Kak Rheva? Kau datang?”

“Tentu saja adikku sayang.” Aku mencubit pipi Ronny saat ia menemuiku di ruang tamu.

“Tentu saja untuk menanyakan maksud dan tujuanmu tempo hari.”

“A-ahaha. Bu-bukannya sudah ku bilang, ka-kalau itu adalah keinginan dari ka-kakek David?”

“Sudah. Tapi aku masih butuh penjelasan.” Aku melepas cubitanku.

“Ngomong-ngomong, dimana Kakek?”

“Kakek sedang pergi. Sebentar lagi juga kembali.”

“Ow, begitu. Kalau begitu. Temani aku belanja.”

“Ha? Ta-tapi—”

“Tidak ada tapi tapi. Aku sudah lama tidak berbelanja di sini. Cepat”

Aku menarik paksa Ronny untuk menemaniku ke pasar di pack ini. Memang sih, pasar di dunia immortal tidak sebagus dan selengkap supermarket di dunia manusia. Tapi, paling tidak ada cukup barang di sini.

***

Rosana’s POV

“Kakak, sudah belum. Ayo kita kembali.” Keluh Ronny untuk ke sekian kali.

“Belum, aku masih harus mencari bahan untuk ramuanku. Aku sedang belajar membuat ramuan.” Ya, aku berhasil mengambil alih tubuh Rheva lagi secara sepihak. Maafkan aku Ruby, kali ini aku lebih beruntung lagi.

“Tapi, Kak Rosa. Barang yang kau beli sudah sangat banyak.” Semua barang yang ku beli memang di bawa Ronny. Aku tak mengijinkannya membawa warrior atau beta atau yang lain.

“Tunggu sebentar.”

“Kakak tidak lihat, semua orang menatapku geli. Aku Alpha di sini, dan aku harus membawa semua barang belanjaan ini? Konyol sekali.”

“Apa katamu?” tanyaku dengan tatapan tajam.

“Ah! Ti-tidak ada tidak ada.” Ucap Ronny sembari menggelengkan kepalanya. Ronny memang sangat mudah diancam. Hihi.

“Tanaman mongoose ini cuma segini?”

“Iya Luna. Itu karena untuk mendapatkan tanaman mongoose ini cukup sulit. Tanaman ini hanya tumbuh di tepi tebing di dekat zona bebas.”

“Heee. Baiklah kalau begitu. Ronny ayo kita pergi.”

“Eh?”

***

Ruby’s POV

Mencari tanaman mongoose. Rosana menyerahkan tugas mencari tanaman itu kepadaku? Huft. Padahal aku tadi sedang enak-enaknya tidur juga.

Zona bebas. Itu adalah daerah yang tidak diakui pack manapun. Di situlah banyak sekali rouge yang berkeliaran. Jadi sangat tidak aman untuk pergi ke sana seorang diri. Ya aku tidak sendirian. Aku bersama Ronny yang notabennya Alpha. Tentu saja ia kuat.

“Kak Ruby, kau yakin dengan ini?” mungkin tidak.

“Tentu saja. Aku tidak mau jadi bulan-bulanannya Rosa nanti.”

“Kau takut dengan Kak Rosa ya?” ejek Ronny.

“Tentu saja tidak. Karena Rosa dan aku adalah sama. Jadi kenapa aku harus takut dengan diriku sendiri.”

“Tidak masuk akal.” Aku memukul Ronny dengan keras. Setelah berjalan beberapa lama, akhirnya kami sudah sampai di tebing dekat zona bebas.

“Aku tidak melihat pohon itu.” Ucap Ronny dengan kepala benjolnya.

“Pohon itu ada di tepi tebing, jangan bilang..”

“Maksud Kakak ada di lereng tebing?” aku dan Ronny dengan cepat langsung menuju ujung tebing. Benar saja, tanaman itu tumbuh di lereng tebing.

“Bagaimana kau akan mengambilnya?”

“Hmmm” Aku berpikir keras.

Oke, aku akan skip lagi cerita ini, karena.. well, cerita nya akan dijabarkan di cerita Ronny. Nanti terlalu panjang untuk ekstra part ini. hehe. Karena aku tidak mau jadi spoiler yang handal.

Yang jelas, nanti akan ada rouge yang menyerang kami saat aku mengambil tanaman itu. Lalu Ronny dengan gagahnya melawan mereka. aku berhasil mendapatkan tanaman itu dan kembali ke pack, bertemu dengan Kakek David, dan meminta penjelasan darinya.

Sekian dulu cerita dariku. Semoga kalian tetap setia membaca cerita dari author yang sedang sibuk-sibuknya ini. Aku kasih bocoran, tiga hari lagi prolog dan part 1 cerita dari Rommy akan hadir. Soo jangan ketinggalan. ^_^

***

Oe oe..
Ruby, kau mengambil bagianku..
Apa-apaan ini?? Cerita kok gak selesai begini..
Huft, ya sudahlah..

Hola, I'm back again..
Mohon maaf atas kepotongnya cerita dari Rheva bersama Ronny ini,
Ruby enggan menceritakannya..

Jangan" di sini Ronny akan bertemu matenya??
Makanya Ruby memotong cerita ini..
Entahlah, siapa yang tau..

Stay tuned on my story..
I'll continue with new story..
Protective Wolf..
Yeay🎉

Jangan lupa vote dan komen ya..😊

N.b. untuk QnA masih tetep buka.. jadi kalau kalian ingin bertanya pada tokoh" di ceritaku masih bisa..

Wizard Wolf [Complete]Where stories live. Discover now