Part 20 - The Mate Ambush

12.8K 747 21
                                    

Aku, Alpha Rommy, dan Alpha Ronny berlari membelah hutan barat. Kami terus berlari mengikuti arahan Cristal. Sebelah barat packku ada sebuah hutan tak terjamah sejak dulu. Aku mengikuti aroma mateku ke arah hutan tersebut. Ya, aku samar-samar menciumnya.

Alpha Rommy dan Alpha Ronny tidak banyak bertanya. Mereka langsung segera mengikutiku. Kami terus memasuki kawasan hutan tersebut. Sampai kami tiba di sebuah mansion besar di tengah hutan. Mansion siapa ini? Kenapa aku tak mengetahuinya.

'Raf, cepatlah. Mateku di dalam sana.' Desak Lobo

Tanpa berpikir panjang aku langsung memasuki mansion tersebut. Aku sejak tadi merasakan sakit di beberapa tempat. Terutama sakit akibat tendangan seseorang. Hal itu membuatku semakin khawatir. Setibanya di dalam mansión, aroma mateku tersebar di segala tempat.

Sial. Ini pasti ulah dari penyihir itu. Siapa dia? Berani-beraninya dia melakukan ini.

"Alpha Rafael, dimana Kak Rosa?" tanya Alpha Ronny tiba-tiba.

"Seluruh mansión ini dipenuhi oleh aroma Rosa. Aku tak bisa menemukannya."

"Sial" umpat Alpha Rommy.

Kami berpencar untuk mencari mateku. Kami menelusuri setiap ruangan setiap lantai. Nihil. Kami tidak menemukannya dimanapun. Sial. Dimana mateku? Bahkan sejak tadi Lobo terus menggeram marah. Kami kembali berkumpul ke ruang tengah.

Tiba-tiba, Alpha Rommy dan Alpha Ronny terdiam. Mereka seperti menerima mindlink dari seseorang. Mereka kemudian berteriak serentak. "Penjara bawah tanah."

Tanpa basa-basi, kami langsung menuju ke basemen. Ya, memang hanya tempat itu yang belum kami periksa. Kenapa kami tidak terpikirkan dari tadi. Seolah ada sihir yang membuat kami melupakan tempat itu. Tunggulah mate, aku hampir sampai.

***

Rosana's POV

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali. Tubuhku terasa sakit semua. Seakan ada yang menarik sesuatu dari tubuhku. Tubuhku melayang di atas lantai setinggi 30 cm. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Dapat kulihat penyihir di depanku terlihat marah.

"Sial. Ada apa ini? Kenapa aku hanya bisa mengambil sedikit kekuatan nya. Seolah ada sesuatu yang menahan kekuatan itu."

Seketika tubuhku jatuh kelantai. Cahaya putih juga berhenti keluar dari tubuhku. Badanku sakit semua. Aku tak bisa menggerakkan tubuhku. Bahkan berbicarapun tak bisa. Bagaimana ini? Aku dapat melihat ruangan ini sudah cukup hancur. Banyak lubang dan bekas terbakar dimana-mana.

"Kau, apa yang kau lakukan dengan kekuatan itu?" penyihir itu mendekatiku dan menendangku keras.

Aku terlempar sedikit. Sial. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Ingin sekali rasanya aku membunuhnya. Aku serasa kehilangan harapan. Tiba-tiba, aku mencium aroma memabukkan milik Rafael. Dia datang menolongku. Aku harus memberitahunya. Sampai aku lupa bahwa aku belum bisa melakukan mindlink dengannya.

Penyihir ini terus menendang tubuhku, seolah-olah dengan melakukan itu kekuatanku akan keluar. Aku terlempar sampai tubuhku menabrak tembok. Sial. Bagaimana aku menghubungi Rafael.

Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Aku kedatangan Rommy dan Ronny. Aku yakin mereka pasti juga di sini untuk menyelamatkanku. Dengan sisa tenagaku, aku mencoba memindlink mereka berdua.

'Rommy, Ronny'

'Kak Rosa?' jawab Ronny. Syukurlah ini berhasil.

'Kakak dimana?' tanya Rommy cepat

'Penjara bawah-'

Belum sempat aku menyelesaikan mindlink ku, penyihir ini sudah mencekik leherku. Tubuhku dibenturkan ke tembok olehnya. Tubuhku terangkat beberapa senti. Mata penyihir ini menatapku tajam.

"Kau, ada segel dalam dirimu. Cepat buka segel itu." Teriak pria ini.

Penyihir ini terdiam. Dia mengamati ku lebih dalam. Apa yang ia lakukan? Kesadaranku mulai menghilang kembali. Aku sudah mulai kehabisan oksigen.

"Mate. Snow Moon. Pantulan cahaya gerhana."

Aku tak mengerti apa maksud dari perkataannya itu. Apakah dia bisa membaca segel itu? Dan ia bisa membaca lebih detail daripada nenek buyut Vanya. Siapa dia sebenarnya.

Tiba-tiba, seekor serigala berwarna abu-abu menerkam penyihir tersebut. Seketika tubuhku terjatuh. Dapat kurasakan tubuhku ditahan oleh seseorang.

"Kak Ros? Kak Ros!" itu Ronny.

Syukurlah, mereka bisa menemukan tempat ini. Aku mencoba untuk tersenyum ke arahnya yang ku yakini pasti tidak ada perubahan dari wajahku. Ronny terlihat marah, ia meletakkan tubuhku tersandar di tembok.

Dapat ku lihat Ronny bertukar dengan Jay. Serigala coklat itu ikut menyerang penyihir itu. Hal terakhir yang ku lihat adalah Jay, Rommy, dan serigala abu-abu sedang bertarung melawan pria penyihir itu. Setelahnya hanya gelap yang terlihat.

Tbc.

***

Hola..
I'm back from nowhere..

Author : dimana aku??
Rafael : Sayang, bertahanlah.. Kita hampir sampai..
Author : Tunggu, itu Bukannya Rafael, Rommy, dan Ronny
Author : Kenapa mereka jauh dibawah?
Author : Jangan-jangan aku sudah mati😱
Rheva : Moon Goddess
Author : Hmm? Itu Bukannya Rheva? Oh tidak..

Aaaa..
Tidak-tidak..
Silahkan baca dulu spoiler berikut..
Biarkan aku menenangkan diri..

Part 21
Aku tau Sheila mencoba menutupi sesuatu. Aku langsung berdiri dan melangkah pergi. Sheila mencoba untuk menghalangiku, namun aku menyihirnya agar ia tak bisa mencegahku.

Apa ya yang ditutupi oleh Sheila?🤔
Jangan-jangan mantan?🤨

Jangan lupa vote dan komen ya..

Wizard Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang