Part 12 - The Terrible Truth

14.3K 847 15
                                    

“Kau telah membuat kesalahan besar, nak. Tidak tau kah kau siapa Rheva Nadira Alva Black itu?” aku hanya diam tak menanggapi perkataan Dad.

“Dia adalah anak dari pasangan werewolf terkuat yang telah menyelamatkan dunia inmortal ini, Alexander Reva Black dan Valey Fredicson. Apakah kau tau siapa mereka?” Aku masih tak bergeming, hanya menunduk yang ku lakukan.

“Alexander Reva Black, adalah White Wolf male yang telah mengorbankan nyawanya untuk mengalahkan iblis yang menyerang dunia immortal. Valey Fredicson, adalah Alpha female terkuat yang pernah ada, tidak ada Alpha yang bisa menandinginya, Alpha female yang mengorbankan nyawanya untuk mengembalikan semua kehancuran dan menyelamatkan semua orang.”

“Rheva Nadira Alva Black, dia dilahirkan sebagai half werewolf half wizard. Dia memiliki kekuatan yang hebat, bahkan kekuatannya sudah besar meski belum pernah berganti shift dengan wolfnya. Dan yang dia butuhkan hanyalah matenya. Sedangkan kau. Kau mengecewakannya.”

“Kau pasti tidak tau kenapa dia menyembunyikan semua kelebihannya.” Aku menatap Dad.

“Itu karena, pesan terakhir dari mendiang ibunya, Valey Fredicson, agar dia memiliki mate yang mau menerima segala kekurangannya. Dan tidak dapat berganti shift adalah, kekurangan terbesar bagi kaum werewolf.”

Seketika air mataku keluar dari pelupuk mataku. Aku sangat menyesal. Sangat amat menyesal. Andai waktu bisa diputar kembali, aku akan menyayangi mateku. Aku akan menjaganya. Aku akan memilikinya. Namun terlambat, mateku sudah pergi dariku. Membawa setengah dariku bersamanya.

***

Rosana’s POV
Present time—

Aku berjalan ke arah jendela kamar ku. Aku melihat keadaan. Gosh, ada beberapa warrior menjaga sekeliling rumah sakit. Apa-apaan ini? apa setiap bangunan dijaga seperti ini? atau jangan-jangan mateku ini juga seorang Alpha.

Aku tak punya waktu untuk berpikir. Dengan segera aku membuka jendela kaca ini dan langsung melompat. Kamarku sepertinya berada di lantai tiga. Tidak apa, aku bisa mengatasinya.

Aku mengeluarkan sihir angin, sehingga aku dapat mendarat dengan selamat. Namun resikonya ya, para warrior tau keberadaanku, meski jika aku tidak menggunakan sihir mereka tetap akan tau sih.

Segera aku langsung berlari. Aku menggunakan sihir penambah kecepatan sehingga laju lariku bertambah cepat. Aku berlari melewati kerumunan orang, kemudian aku masuk hutan. Sesaat aku merasa selamat, namun ternyata tidak. Ada warrior yang menjaga hutan ini.

Demi Moon Goddess, sebenarnya pack apa ini, kenapa banyak sekali warrior berkeliaran. Aku mengeluarkan beberapa sihir air dan angin. Ya cukup untuk membuat para warrior terpental dan terjatuh. Memberiku waktu untuk kabur.

Aku terus berlari hingga aku yakin aku sampai di perbatasan. Aku akan berhasil, hanya perlu melewati beberapa warrior di depan dan aku akan pergi, pulang tentunya. Aku mengeluarkan sihir angin sekali lagi. Beberapa warrior terpental.

Saat aku merasakan ini akan berhasil hingga tiba-tiba pengelihatanku memburam. Kecepatan berlariku berkurang. Aku memegangi kepalaku. Samar-samar aku melihat para warrior itu mendekatiku. Tiba-tiba pandanganku menggelap.

***

Rafael’s POV

Aku membawakan nampan berisi makanan untuk mateku. Tak lupa aku mengajak dokter untuk ikut denganku. Tiba-tiba, salah satu warrior memindlink ku.

‘Alpha, Luna mencoba untuk melarikan diri.’

‘Apa katamu? Segera perketat penjagaan di area hutan dan perbatasan. Aku akan menyusul

Aku menyerahkan nampan makanan ke dokter dan langsung pergi untuk menyusul mateku. Aku berlari menyusuri hutan, mengikuti aroma memabukkan yang masih tertinggal. Aku bertemu dengan beberapa warrior. Kenapa mereka? Kenapa mereka terluka dan.. basah?

Aku terus mengikuti aroma ini hingga aku keluar hutan dan sampai di perbatasan. Aku melihat mateku sudah pingsan dan sedang ditahan oleh salah satu warrior di sana.

“Apa yang terjadi?” tanyaku langsung menggendong mateku ala bridal style

“Kami tidak tau, Alpha. Tadi Luna mengeluarkan angin dari tangannya seperti sihir, kemudian tiba-tiba Luna terjatuh.” Salah seorang warrior menjelaskan.

“Baiklah, kalian kembali bekerja.”

“Baik Alpha.”

Aku kembali membawa mateku ke rumah sakit. Itu sebabnya para warrior yang kutemui di hutan terluka dan basah kuyup. Seketika aku mengingat perkataan Sheila. Mateku mempunyai tiga sisi, yaitu human, wolf, dan wizard. Kalau begitu, dia adalah sisi wizard dari mateku, Rosana.

Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung memeriksanya kembali. Kenapa mateku harus kabur dariku. Kenapa pula dia menolakku. Hatiku seketika sakit ketika mengingat kejadian saat dia terbangun tadi.

‘Jangan-jangan dia masih belum bisa menerima kita sebagai matenya. Kau taukan kalau ia pernah di reject oleh Alpha bodoh itu.’ Lobo menduga-duga.

‘Mungkin saja begitu.’

‘Sekarang bagaimana’ aku terdiam sebentar

‘Kita lakukan dengan hati-hati. Ku harap kau bisa bertahan sampai waktunya tiba.’

Lobo terdiam. Ku rasa ia tidak yakin dengan dirinya. Semua ini gara-gara Alpha Blue Moon Pack itu. Mengingat hal itu membuatku menjadi kembali marah. Akan ku pastikan ia tak kan bisa hidup jika mateku terus seperti ini

Tbc.

***

Hola, I'm back again..
Hehe, gini mulu dari dulu😁

Rheva : Dimana aku?
(Mengamati sekitar)
Rheva : *gasp. Tidak mungkin😢
Valey : Kemarilah Sayang
Rheva : Ibu.. Ayah..😭
(Berlari memeluk Valey dan Alex)
Alex : Hush, kau anak yang kuat.. Jangan menangis.. Ayah dan Ibu tidak pernah melihatmu menangis
Rheva : Aku senang bisa bertemu kalian lagi😭
Author : Ada apa ini?🤔

Jangan ambil serius percakapan seperti di atas ya..
Itu cuma iseng tambahkan cerita aja..
Tapi saling nyambung kok..
Iya kan?? Hehe

Berikut adalah sepoiler next part
Happy reading

Part 13
Aku merasa bingung. Kenapa saat pertama aku melihat Sheila aku seperti melihat mateku dengan rambut panjang. Memang sih aku tidak mencium aroma memabukkannya. Namun pikiranku berkata begitu.

Hayoo.. Sheila siapa coba??
Hehe..
Jangan lupa vote dan komen yaa 😁

Wizard Wolf [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang