Tantan dulu
—Climber Couple—
KARENA merasa sedikit canggung dengan pengungkapan Tantan di hutan mati, Stevia memilih berjalan-jalan sendiri ke tegal alun, yang katanya surganya bunga edelweiss di Papandayan.
Meski diam-diam di belakang Tantan mengikutinya, memastikan bahwa cewek itu baik-baik saja.
Mata Stevia berbinar melihat banyak bunga edelweiss yang kini menghampar di hadapan matanya. Dengan pemandangan gunun dan langit biru yang dihiasi awan.
Banyak juga para pendaki maupun sekadar orang yang berwisata dan bermain di sana, mengambil moment untuk diabadikan.
Stevia ingin sekali mengambil foto dengan kamera yang mengalung di lehernya, namun dia canggung untuk meminta Tantan membantunya mengambil gambar.
Iya, dia sadar. Ada Tantan yang mengikutinya di belakang, ia tahu Tantan memang sangat peduli padanya.
"Mau di fotoin?"
Panjang umur, Tantan sudah berdiri di sampingnya, Stevia sempat ingin menolak namun kepalanya malah berkhianat untuk tidak mengangguk.
Tantan mengambil kamera yang dilapisi wadah berwarna pink itu, sempat salah fokus saat melihat Stevia dengan senyumnya yang manis.
CEKREK
"Ganti gaya,"
CEKREK
CEKREKSetelah mengambil beberapa foto Stevia melihatnya dan tersenyum puas. "Mau foto juga?"
Tantan sempat tertegun namun mengangguk juga. "Boleh, buat simpenan di ig. Hahaha..."
Stevia ikut tertawa, meskipun terdengar garing. Krik.
CEKREK
KAMU SEDANG MEMBACA
Climber Couple
Teen Fiction[ TAHAP REPOST ] "Akan aku beri tahu kepada para pendaki, bahwa ada yang lebih indah dari gunung, yaitu kamu." ~Rimba Alfonso. Stevia Edelweiss, gadis biasa saja yang saat bosan hobinya cukup aneh, pergi ke hutan dan bermalam di sana. Hingga suatu h...