🏔[19] Peng-alam-an

4.7K 201 10
                                    

MASIH pagi sekali saat Bunda dan Ayahnya baru berangkat kerja, Stevia yang baru bangun langsung mencari makanan ke lantai bawah dengan masih mengenakan baju tidur.

Terlalu asyik mencari makanan di dalam kulkas, tidak sadar sejak tadi ada seseorang yang mengikutinya.

Tepat saat menutup pintu kulkas, ia terlonjak kaget. "Si bangsul, ngapain pagi-pagi di sini?"

Tantan yang ada di sana cengengesan, setelahnya menatap Stevia sinis. "Emang gak boleh? Dulu aja lo nggak pernah protes gue bangunin. Emang ya, temen kalo udah punya pacar suka lupa daratan."

"Ck, enggak. Buktinya gue masih di darat," bela Stevia. "Bawa apaan lo pagi-pagi udah berani ke sini?"

"Bawa cinta,"

"Bucin masssssee." Stevia mendelik. "Serius. Lo bawa apa?"

Tantan memutar kedua bola matanya. "Dasar, matre."

"Gak ada sejarahnya cewek matre! Yang ada cowoknya aja kere," balas Stevia tak mau kalah.

"Hari ini, lo ada acara?"

"Gue mau touring sama Rimba."

Tantan tersenyum simpul, terlihat kentara bahwa ia kecewa, "oh gitu."

"Kenapa emang?"

"Enggak," Tantan berjalan ke ruang tamu diikuti Stevia di belakangnya, saat sampai di sana Tantan memberikan satu kantong plastik ukurna medim berlabel Alfam*rt padanya. Stevia sontak meraihnya dan tersenyum lebar.

"Wow! It's my favoooo!" riangnya, isinya adalah beberapa kotak susu berbagai rasa. Di mulai dari Original, Coklat, Moka, Strawberry, Karamel, dan Taro. "Makasih Tantan!"

Tantan terpana memandang Stevia yang memang sejak dulu mencuri hatinya, tawanya, senyumnya, riangnya, bahkan ketika cewek itu bersendawa saja membuat Tantan suka.

"Vi,"

Stevia mendongak, melihat Tantan dengan pandangan bingung. "Apa?"

"Boleh cium?"

Stevia kaget. "Lo kesambet apaan? Udah gila lo ya?"

"Gue serius. Boleh?"

Stevia mendorong Tantan yang mulai mendekat. "Tan! Jangan macem-macem deh! Jangan mentang-mentang Bunda sama Ayah enggak ada ya!"

"Gue sayang lo."

"Taaan, plis ya, gue udah pernah bilang kalo kita itu sahabat."

"Tapi--"

"Gue kasih tahu, Rimba itu emang sabar selama ini, tapi gue yakin kalo dia lihat lo macem-macem sama gue abis lo sama dia!"

Suara bel membuat Stevia bernapas lega, setidaknya ada orang lain selain dirinya dan Tantan. Cepat-cepat Stevia berlari menuju pintu depan, senyumnya terbit melihat Rimba yang ada di sana.

"Hai, pagi."

Stevia langsung tersadar, ia melihat penampilannya dan tersenyum malu. "Hehe, aku belum--"

Rimba mendekat, hendak memeluknya namun Stevia menahannya. "Jangan deket-deket! Aku bau, belum mandi!" pekiknya heboh.

Rimba tertawa. "Aku gak peduli, aku kangen gadisku yang satu ini."

Tantan yang memperhatikan keduanya tersenyum getir, gini ya rasanya ngelihat orang yang disayang  mesra-mesraan di depan mata?

Stevia merutuki dirinya, meskipun dalam hati ia senang karena Rimba mungkin menerima dia apa adanya. "Ada Tantan di sini," adunya pelan.

Climber CoupleWhere stories live. Discover now