[√] Liburan (7)

4.7K 621 29
                                    

Wendy terseguk dengan tangan yang meremas sprei kasur dengan kuat. Ia memejamkan matanya dan merintih memegangi helaian rambut panjang kebanggaannya yang kini sudah terpotong tidak beraturan.

"Hiks.. Huhuhuhu.. Hiks hiks..," rintihnya sambil menutup mulutnya dengan kedua lengannya.

Ia sudah sampai di kamar hotelnya, lebih tepatnya ia di bawa paksa oleh Jimin untuk langsung kembali ke hotel dan Jimin melakukan hal yang sungguh tak bisa ia bayangkan jika pria manis itu berani melakukan hal tersebut.

Di balik sosoknya yang manis dan lembut, di dalamnya Jimin terlihat menyiman sifat psyco.

Ia melupakan cerita Jungkook sewaktu pria tampan itu masih tahap mendekati Jimin.

Jungkook bercerita jika Jimin hampir membunuh dirinya sendiri dan bayi di kandungannya saat Jungkook telat pulang karna menemaninya di rumah sakit.

Jimin cemburu dan marah juga kecewa di waktu yang bersamaan sampai lelaki itu berniat mengakhiri hidupnya sendiri.

Ia sedikitnya merasa takut pada Jimin, bagaimana bisa seorang yang terlihat polos nyatanya menyimpan rahasia kecil yang berbahaya bagi orang lain.

Jimin mungkin melakukan itu karna ia merasa terancam dengan keberadaannya di dekat Jungkook.

Ia murka jika ada yang mendekati hak miliknya. Dan Jimin benar-benar sosok yang tidak terduga.

Wendy segera bangkit, ia melihat rambut hitam kesayangannya yang kini sudah tergeletak di lantai kamar.

Perlahan ia menjongkokan dirinya di depan rambutnya, ia kembali menangis.

Rambut yang selalu ia rawat dan sayangi kini sudah tidak ada di kepalanya lagi.

Ia merasa jika ia seperti kehilangan hal berharga dalam hidupnya.

Dan sepertinya Jimin tau apa hal yang sangat di sayangi Wendy di bagian tubuhnya. Lelaki manis itu sukses membuat Wendy sangat bersedih.

"Hiks.. Tuhan.. hiks huhuhuhu,"

.
.
.
.

"Kookoo!! Aku mau jalan-jalan hng!" Jungkook menghela nafasnya pasrah saat Jimin merengek kencang di atas kasur.

Elden yang berbaring di sebelah sang ibu saja sampai memperhatikan dengan tawa menggemaskannya disana.

Elden seperti menyukai ibunya bertingkah seperti ini entah kenapa. Tanyakan saja pada bayi itu.

Jungkook sendiri kini memijat pelipisnya yang berdenyut sakit, ia tak habis pikir dengan apa yang di lakukan Jimin sesaat tadi.

Ia melihat sendiri tatapan yang berbeda dari Jimin, tatapan benar-benar ingin membunuh seseorang.

Dan ia khawatir tadi pada Wendy. Bukan khawatir dalam hal yang menjurus.

Ia khawatir jika Wendy di bunuh Jimin dan sang istri masuk penjara nantinya. Ia tak mau itu terjadi.

Untungnya Jimin hanya memotong rambut Wendy dengan brutal, sampai tadinya Jimin berkata ingin membotaki Wendy rasanya.

Jungkook entah ingin tertawa atau takut melihat Jimin marah, namun sedikitnya kini sifat kejam Jimin berubah menjadi manis dan menggemaskan, membuat dirinya gemas sendiri.

Ia sampai tak percaya jika Jimin melakukan hal yang menurut Jungkook kejam pada Wendy.

"Ini hukumanmu karna sudah berlaku nakal, daddy akan jalan-jalan bersama Elden saja berdua," Jimin membulatkan matanya tidak percaya pada ucapan Jungkook, ia makin merengek kencang dengan badan yang di goyangkan ke kanan dan kiri.

"Abububububum!" Elden yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua orang tuanya langsung berceloteh, seperti mengejek sang ibu.

Kaki dan tangannya bergerak dengan lincah dan tangannya mengepal dengan ekspresi senang.

"Tidaaakk! Elden dengan Mommy disini!" Jimin segera telungkup di atas badan anaknya lalu memeluk Elden dan menempelkan pipi mochinya pada pipi gembil Elden.

Membuat kedua mochi itu saling meluber sampai Jungkook gemas sendiri melihatnya.

Ia berjalan mendekati Jimin dan Elden lalu memposisikan badannya seperti push up di atas badan Jimin dan Elden.

Ia perlahan menurunkan badannya sampai bisa sedikit menindih badan Jimin. Tidak terlalu menindih mengingat ada si kecil di bawah mereka.

Ia mengecupi tengkuk Jimin dan mengelusi rambut tipis Elden yang berceloteh dengan tangan ingin menggapai wajah sang daddy.

"Jangan lakukan hal berbahaya lagi ya hm? Daddy sangat tidak menyukainya," ucapnya dengan lirih di dekat telinga Jimin.

Jimin tertegun disana, ia memainkan jemari Elden dengan bibir yang mengerucut.

"Aku.. Umm.. Maaf..," ucapnya sambil menggesekan pipinya pada pipi Elden, membuat bayinya merengek dengan sebelah mata sesekali tertutup kana pipinya sedang bergesekan dengan pipi mochi ibunya.

"Aku mengerti jika kau hanya kesal, tapi jangan sampai kau mau menyakiti fisik orang hm? Jika ada masalah seperti ini lagi, biar aku saja yang menyelesaikannya, ya? Aku hanya akan membiarkanmu untuk balas dendam sedikit. Untuk selanjutnya biar aku yang urus, mengerti sayangku?" Jimin mengangguk paham sambil menoleh pada Jungkook dan mengecup bibir sang suami dengan lembut.

"Aku mencintaimu sayang," Jungkook tersenyum lalu mengecup kening Jimin dengan mesra.

"Aku juga sangat mencintaimu sayang," ujarnya sambil mengusel tengkuk Jimin.

"Mumumuh! Buuuhhh!" Jungkook dan Jimin terkekeh saat Elden yang terabaikan kembali berceloteh.

"Daddy juga sayang Elden,"

"Mommy sayang sekali pada Elden,"

"Myaaah!"

Jeon's FamilyWhere stories live. Discover now