[√] Harinya Elden (5)

4.4K 550 27
                                    

"Bagaimana harimu Mina?" Jungkook membuka percakapan mereka yang kini sedang berbaring di kasur dengan Elden yang ikut berbaring di tengah mereka.

Jungkook sudah pulang bekerja pukul 7 tadi, ia sudah selesai mandi dan makan malam. Jadi sekarang ia sedang mencoba membuat kedua bayi kesayangannya tertidur.

Tapi kebiasaan mereka sebelum tidur memang berbicara mengenai hari mereka. Membahas topik ringan sambil saling melontarkan perkataan manis.

"Baik, ya seperti hari biasanya dan aku mensyukurinya juga seperti biasa." Jimin tersenyum, ia memainkan jemari Jungkook yang berada di perutnya.

"Tidak lupa makan kan sayang?" Tanya Jungkook sambil mengelusi perut sang istri dengan lembut. Menyapa baby Leon disana.

"Tidak ko, kau sendiri bagaimana?" Ucap Jimin sambil menampilkan senyuman manisnya yang mana membuat Jungkook ikut tersenyum.

"Hm.. Yeah.. Perusahaan cukup sibuk tadi. Aku harus terjun kelapangan langsung untuk audisi terbuka di salah satu sekolah. Belum lagi rapat susulan mengenai audisi Seoul, ada juga laporan keungan yang masuk dalam jumlah besar karna biaya pendaftaran dan pengeluaran uang yang harus aku atur agar tidak keluar banyak." Jelas Jungkook dengan helaan nafas di akhir. Sepertinya harinya cukup melelahkan.

Jungkook melingkarkan tangannya pada pinggang Jimin dan memeluknya dengan erat.

"... Harimu pasti sangat melelahkan ya?" Jungkook tersenyum mendengar perkataan istrinya. Ia memeluk Jimin lebih erat dan menggeleng pelan.

"Tidak sayang. Semuanya justru aku menikmatinya. Ini adalah hobiku dan tujuanku untuk membuat perusahaan. Tentu saja hal ini adalah hal biasa yang harus aku tanggung resikonya, rasa lelah itu biasa menurutku. Tapi kau tau? Melihat senyuman orang dan bakat orang-orang itu menyenangkan." Jimin tersenyum mendengar perkataan Jungkook. Entah kenapa jika Jungkook mulai membicarakan hal ini, ia merasa senang dan merasakan perasaan hangat menjalar di seluruh tubuhnya.

"Dari dulu saat aku kuliah tahun pertama, setiap akhir pekan aku selalu melihat pertunjukan hebat di pinggir jalan. Entah itu menyanyi atau menari, aku juga sering menonton teater di tempat yang sepi dengan penonton yang sedikit. Dan kebanyakan yang aku lihat adalah remaja-remaja sekolah. Aku selalu heran kenapa orang-orang muda berbakat seperti mereka tak ada tempat untuk menampung bakat hebat mereka." Jimin masih mendengarkan dengan baik. Awal mula kenapa Jungkook ingin membangun perusahaan Entertainmennya sendiri.

"Aku lalu berkumpul dengan teman-temanku. Merencanakan membuat perusahaan sendiri yang nantinya akan kami jalankan. Aku juga meminta bantuan ayah soal dana modal." Jungkook terlihat memejamkan matanya sejenak. Sepertinya ia sedang mengingat kejadian yang bersejarah itu.

"Awalnya aku tak percaya perusahaanku akan berhasil.. Tapi aku selalu menepisnya walau banyak halangan yang menimpa. Dimana aku bingung jika kau tak mau aku bawa ke Busan, lalu apakah audisi yang akan aku lakukan berhasil nantinya? Apa aku akan sukses? Aku selalu memikirkan hal itu. Terdengar sepele tapi waktu itu aku hampir ingin menghancurkan lagi bangunan perusahaanku." Jimin tersentuh mendengar perkataan sang suami. Seketika ia menyesal dulu tak ingin pergi ke Busan bersama Jungkook.

Walau akhirnya ia pergi, tapi alangkah lebih baik ia ikut secepatnya dulu.

"Tapi semua itu hilang dalam sekejap saat seminggu pertama banyak yang mendaftar. Walau saat itu aku tak bisa meninggalkanmu dan Elden, hal itu membuatku ingin menangis dan bangga pada diriku sendiri." Jungkook tersenyum sambil menatapi Elden yang menatapnya dengan polos di antara mereka, jemari mungilnya menggenggam erat telunjuk besar sang ayah sambil bergumam-gumam.

"Aku sangat bersyukur dengan hal itu sampai sekarang. Di tambah kehadiranmu, Elden dan Baby Leon. Tak ada alasan lain untukku merasa lelah karna selain untuk kepuasan diriku sendiri, aku bekerja untuk kalian juga." Jimin total ingin menangis mendengar ucapan Jungkook. Terdengar berlebihan memang, tapi entah kenapa ia merasa jika Jungkook tulus dengan perkataannya.

Ia tak bisa berkata apa-apa lagi, yang ia lakukan hanya menangkup pipi Jungkook dan menatap mata Jungkook dengan lembut.

"Aku akan selalu bersamamu sampai kapanpun sayang. Jika terpuruk dan perusahaanmu suatu saat ada masalah aku akan selalu menjadi pendukungmu nomor satu. Aku akan selalu ada bersamamu. Bersama Elden dan Leon. Kita akan selalu bersama selamanya!" Jungkook terkekeh mendengar penuturan sang istri. Ia mengangguk dan mengelus pinggang Jimin dengan lembut.

"Iya sayang. Jangan penah tinggalkan aku meski nanti aku menjadi tua, jelek, miskin dan gendut oke?" Kali ini Jimin yang terkekeh mendengar perkataan Jungkook.

"Iya iya iya," ucapnya sambil mendekatkan kepalanya untuk mengecup bibir tipis Jungkook.

"Ayo tidurkan Elden sayang. Lihat ia mengantuk." Ucap Jungkook saat Jimin sudah melepaskan kecupan singkatnya.

Jimin mengangguk, ia menunduk menatap Elden sambil membuka baju bagian kanannya.

Menampilkan dada berisinya yang besar dengan puting yang cukup besar. Segera ia menyusui Elden yang langsung meminum jatah asinya.

Perlahan Jimin merasa nyaman, Jungkook mengelusi rambutnya dengan lembut dan itu membuatnya mengantuk.

"... Sayang...?" Jimin yang tadinya akan memejamkan matanya refleks menatap Jungkook yang berujar kembali.

"Hum? Kenapa Kookoo?" Tanyanya dengan suara serak. Terlihat jika ia mulai mengantuk.

"Bisakah kita bersama-sama selamanya? Bersama Elden dan Leon?"

"Tentu saja, kita akan terus bersama selamanya nanti dad-

"Aku belum selesai berbicara Mina."

"...?"

"Kita akan bersama selamanya. Kau, aku, Elden, Leon dan calon bayi kita berikutnya. Hehe."

"..... Leon saja belum keluar, dan kau mau bayi lagi? Kau mau aku pukul dad?"

"Hehehehehehehehehe... Ya-

Buagh

Brak

"Akhhh pantatku sakittt!!

Yaps. Inilah akhir dari hari Elden. Dimana ayah dan ibunya sedang bertengkar setalah manis-manis di awal. Ia sendiri sudah asik mengarungi alam mimpi.

Selamat malam kakak-kakak yang Elden sayangi! -Elden manis

.
.
.
.

Yolooo~ Sayang sayangkuuhh.

Suka partnya Elden gaakk. Aku bikin ini ko ya gemes sendiri gitu :")))))

Suka gak suka gak suka gaaakkk

Komen yaps ♡

See you next part sayang sayangnya akuhhh.

Jeon's FamilyWhere stories live. Discover now