[√] I Miss You (3)

4K 528 24
                                    

"Maaf Yoongi-ah.. Perutku tiba-tiba mual dan perih. Jadi aku tak bisa pergi." Yoongi hanya mengangguk lalu tersenyum kecil pada Jimin yang terlihat pucat dan terus-menerus memegangi perutnya.

"Apa perutmu sangat sakit?" Jimin mengangguk pelan. Ia meringis sesekali karna perutnya seperti di lilit kuat.

"R-rasanya seperti kram..," ucapnya dengan mata yang terpejam kuat. Menahan perih yang menjalar di perut sampai kakinya.

"Mau aku antar ke rumah sakit?" Jimin menggeleng, menolak tawaran Yoongi.

Ia rasa ia baik-baik saja, ia sepertinya kelelahan karna sedari tadi menyiapkan makanan untuk Jungkook.

Jungkook memberitahunya akan pulang malam ini dan ia sungguh menanti kehadiran suaminya itu.

Untung ia melihat ponsel siang ini, dan untung saja Yoongi bilang jika teman-teman mereka tak bisa datang karna sibuk dan Yoongi telalu cepat juga mendadak memberitahu ingin bertemu.

Setidaknya semua rencana Yoongi gagal namun Jimin tetap senang.

Ia rela dari kantornya ke rumah Jimin untuk sekedar menanyakan jika Jimin jadi pergi atau tidak. Karna Jimin bilang ponselnya entah berada dimana.

Pilihannya hanya pergi ke rumah Jimin, sekalian bertemu Elden katanya.

"Apa aku boleh menunggu disini sampai Jungkook datang? Aku takut kau eum.. Uhhh..," Jimin terkekeh mendengar nada canggung Yoongi disana.

"Keguguran?" tanyanya yang di balas kekehan canggung Yoongi dan anggukan lugunya.

Jimin tertawa mendengarnya, menggeleng tak percaya dengan pemikiran aneh Yoongi.

"Tidak akan, kau pikir keguguran sesimple itu? Aku hanya kelelahan, sudah biasa begini. Saat mengandung Elden juga aku begini, tak usah khawatir," ucapnya di selingi senyum manis. Yoongi hanya menangguk paham disana dengan lengan yang menggaruk tengkuk canggung.

"Kalau begitu, aku kembali ke kantor ya," Jimin menangguk sambil tersenyum. Lalu dengan cepat ia mengeser kotak bekal berwarna merah pada Yoongi.

"Sesekali makanlah makanan sehat." Yoongi terkekeh mendengarnya, ia menerima kotak bekal itu lalu beranjak mendekati Jimin.

Ia mengacak rambut Jimin dengan gemas dan mundur kembali.

"Terima kasih Ji," ucapnya yang di angguki Jimin, lengan kurus Jimin membuat gerakan seperti mengusir disana pada Yoongi.

"Hush hush sana," Yoongi terkekeh, Jimin seperti sedang mengusir kucing saja.

"Aku pergi ya, jika ada apa-apa cepat hubungi seseorang, aku akan selalu online jika kau butuh sesuatu apalagi menyangkut Elden, aku selalu siap sedia." lagi-lagi Jimin terkekeh mendengar penuturan Yoongi.

Ia kembali menangguk dan menyuruh Yoongi untuk segera pergi ke kantor karna jam makan siang akan habis.

Setelah memastikan Yoongi sudah pergi, ia mendudukan dirinya di sofa ruang tengah dan memejamkan matanya.

Mencoba menghilangkan rasa nyeri di perutnya. Bayinya sepertinya sangat senang akan bertemu ayahnya

Namun ia juga cukup khawatir jika rasa sakitnya terus terasa. Bahaya jika terus begini.

Lama menunggu di keheningan, perlahan nyeri di perutnya hilang, hanya sesekali perutnya akan terasa nyeri sedikit.

Setelahnya ia berdiri kembali, ia berencana masak banyak untuk merayakan kepulangan Jungkook.

Ia tak menyangka Jungkook pulang cepat dari waktu yang seharusnya. Namun apapun alasannya, Jimin sangat senang karna Jungkook pulang awal.

Jimin kembali lagi ke dapur, mulai memasak lagi disana. Menghabiskan 2 jam untuk membuat meja makan mereka penuh dengan makanan yang siap di hangatkan untuk malam nanti.

Elden tengah tidur siang jadi kegiatannya tidak akan banyak terganggu.

"Semua sudah.. Aku harus mandi," ucap Jimin dengan senyum lebar masih terpasang di bibir plum sexynya.

Jam masih menunjukan pukul 1 kurang, masih harus menunggu lama.

Tapi tak apa, Jimin rela menunggu karna Jungkook pasti akan pulang. Suaminya itu tak akan melanggar janjinya.

Dan ia yakin Jungkook juga sangat merindukan mereka disana.

Jungkook itu tak bisa berlama-lama jauh dari kedua malaikat kesayangannya. Ia bahkan menatapi terus menerus figura dan foto yang sering di bawanya ke manapun.

Foto yang berisi mereka bertiga, tengah tersenyum dengan lebar dan terlihat bahagia.

Jimin yakin, Jungkook sangat mencintai dan merindukan dirinya.

Ia juga yakin Jungkook sangat khawatir dengan bayi di kandungannya. Semenjak dinyatakan hamil, Jungkook selalu berlebihan menyangkut dirinya.

Jimin seperti harus banyak diam, tidak boleh bergerak lama-lama.

Padahal saat hamil Elden, Jungkook mengajak bercinta di tangga darurat.

Jimin geleng-geleng mengingat kejadian itu, ia terkekeh sendiri sambil memasuki kamar mandi.

"Semakin memikirkan Jungkook. Aku makin merindukannya..,"

.
.
.
.

Satu part lagii yaaaaaa. Satu lagi abis itu udah :"""""""

btw abaikan iklan lewat sebelum part ini oke :""""""

Jeon's FamilyOù les histoires vivent. Découvrez maintenant