part 17

6.7K 544 27
                                    

Hari menjelang malam dan konser telah berakhir di Singapure kala itu.Para member Twice telah berada di ruang istirahat mereka. Suasana sedikit hening karena mereka masih terlalu sedih akibat tidak adanya Mina di konser kali ini.

Dahyun yang baru saja memasuki ruangan merasakan suasana tegang itu. Dia sendiri juga begitu merindukan unnienya itu.

Kening mengernyit bingung ketika tidak menemukan sang kekasih diantara membernya.

"Nayeon unnie?" Dahyun menegur member tertuanya itu yang memang dekat dengan dirinya berdiri saat ini

"hm?"

"Di mana Sana unnie?"

"di ruang ganti" jawab Nayeon

Dahyun segera melangkahkan kakinya masuk kedalam ruangan ganti mereka. Pintu yang tidak terkunci membuatnya leluasa untuk masuk.

Isakan kecil terdengar. Dahyun menghela napasnya. Sang kekasih masih menangis akibat tidak adanya Mina bersama mereka.

"unnie?" Dahyun menepuk perlahan pundak Sana yang memang membelakanginya.

Sana berbalik. Matanya merah dan juga basah ketika menatap Dahyun.
Pluk..
Sana dengan cepat memeluk tubuh kekasihnya itu begitu erat. Tangisan semakin besar hingga membasahi pundak Dahyun.

"unnie, udah dong nangisnya" pinta Dahyun sembari mengelus lembut punggung Sana.

Sana melepas pelukan. Tangannya terangkat menghapus jejak air mata yang sedetik kemudian diambil alih oleh Dahyun.

"wajahmu jelek jika menangis" goda Dahyun

"yakk!"

Dahyun tertawa melihat kekesalan kekasihnya itu. "maka dari itu jangan pernah menangis lagi"

"aku merindukannya"

Si gadis Kim dengan cepat memberikan  Kecupan hangat di pipi kanan. "kita semua merindukan Mina unnie. Begitu juga ONCE sayang. Maka dari itu, jangan pernah mengeluarkan air matamu lagi. Mina unnie pasti juga akan sedih melihat kita yang tidak sekuat biasanya"

Sana mengangguk. Perkataan Dahyun memang benar.

"sudah yaa nangisnya. Sekarang kita ganti baju dulu" ujar Dahyun lagi sembari melepas pelukan. Tapi Sana terlihat diam ditempatnya membuat Dahyun bingung.

"ada apa?"

"mm..bisakah aku duluan yang ganti baju? Kau keluar dari sini"

"Wae?"

"itu..aku malu" jawab Sana gugup.

Dahyun terkekeh. "Kenapa harus malu kalau kita sudah saling mengetahui bentuk tubuh masing-masing?"

"tetap saja..aku masih malu padamu" Sana malah merona.

Dahyun kembali terkekeh. Kekasihnya ini sangat menggemaskan. "Kalau seperti itu, aku jadi ingin bermain sebentar"

"M-mwo? Jangan macam macam Dahyun" Sana jelas kaget.

Dahyun tak menjawab. Dia justru terlihat mengangkat Sana hingga gadisnya itu terduduk di atas meja yang memang tersedia diruangan lumayan sempit itu.

"Y..Yak!"

Dahyun menyunggingkan senyumannya. Dan tanpa peringatan. Ia malah mendaratkan kecupan di bibir kekasihnya itu.

"Da-Dahyun!?" Sana mendorong membuat jarak.

"kenapa sayang?"

"ja-jangan macam macam. Kita harus segera bersiap kembali ke Korea"

About us? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang