54. MAMA

4.7K 362 87
                                    

Sana pov

Suasana backstage MAMA tampak ramai. Malam ini aku dan memberku memang menghadiri acara besar itu hingga
Staff dan berbagai Idol berlalu lalang disepanjang koridor.

Melihat kepadatan manusia di belakang panggung seperti ini membuatku khawatir dengan gadisku yang berjalan di depanku.

Reflek kakiku melangkah lebih cepat. Meraih tangannya dan membuatnya berjalan disampingku.

Dia terlonjak kaget.
Tapi aku hanya memberinya sebuah senyuman.

Ceklek..
Pintu ruang tunggu untuk grupku terbuka setelah Jeongyeon di depan meraih knop pintu.

Kami berdelapanpun masuk untuk mengganti busana karena kami akan tampil sebentar lagi.

Seperti biasa.
Selama mengganti busana dan memperbaiki make up, kami mulai berbincang maupun saling menggoda satu sama lain untuk menghilangkan kegugupan.

Tiba-tiba sebuah pelukan mengagetkanku.

"dingin~" suara pelan itu menggelitik telingaku.

Aku tersenyum mendengarnya. Aku suka jika gadisku ini lebih dulu bermanja-manja seperti ini padaku.

Ku balas pelukannya.
"kau baik-baik saja kan?" khawatirku

Dia menggeleng
"ani" jawabnya

"kau sakit sayang?" panikku sembari menyentuh keningnya memeriksa suhu tubuhnya.

"aniya unnie. Aku hanya bercanda. Aku baik-baik saja. Aku hanya merasa kedinginan karena ini musim dingin. Itu saja" jawabnya

Aku menghela napas lega. Kuraih selimut di atas meja dan memakainya untuk menutupi tubuh kami berdua yang memang menggunakan pakaian sedikit terbuka untuk perform.

Kusandarkan juga punggungku di sofa dan Membiarkannya semakin erat memeluk tubuhku.

Kami berdua memang sudah berganti pakaian lebih dulu, jadi kami bisa berduaan seperti ini untuk sementara.

"kalian berdua baik-baik saja?" suara Jihyo terdengar

"ne. Kami baik-baik saja" jawabku
"lalu kau, apa kau sudah merasa baik-baik?" tanyaku balik karena kondisi leaderku itu memang sedikit down sejak kemarin.

"Ne. Aku bisa menahannya" jawabnya

"jangan paksakan tubuhmu Jihyo" pesanku

"ne unnie. Aku mengerti"

Aku mengangguk.
Atensiku lalu kembali pindah pada gadisku yang terlihat begitu nyaman memelukku.
Bahkan matanya telah terpejam.

"masih dingin sayang?" tanyaku

"ani. Ini hangat" jawabnya

Aku tersenyum
"Di luar ruangan nanti kau pasti akan Kedinginan lagi. Aku khawatir"

"aku bisa menahannya"

"kau yakin?"

Kurasakan gadisku itu mengangguk.

"tapi saat pulang nanti, aku Ingin tidur dalam dekapan hangat unnie lagi" ujarnya.

"ne, aku akan menghangatkanmu" jawabku membuat kami berdua terkekeh.

Ceklek
Pintu terbuka mengambil atensiku dan memberku yang juga sudah selesai berganti pakaian.

"semuanya, 10 menit lagi kalian akan tampil" ujar seorang staff yang masuk ke ruangan kami.

Kami mengangguk paham.

"ayo sayang, kita harus segera bersiap-siap ke belakang panggung" ujarku pada Dahyun

About us? ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang