18. Permintaan

2.5K 172 4
                                    


"Yang romantis cuma pemanis, belum tentu ujungnya serupa."
- Bagas Reka

-

---------------

Semilir angin menyapa kulit kedua remaja itu, bersamaan dengan senja yang kian merapat.
Masih ingat dengan taman komplek yang terletak tak jauh dari rumah Fla? Disinilah mereka sekarang, duduk bersila dibawah pohon besar ditaman itu sembari menikmati udara sore yang menenangkan.

Fla memejamkan matanya, menikmati hembusan angin menerpa kulit wajahnya. Tenang, damai, hanya ada suara anak-anak yang sedang bermain disana, berlarian kesana kemari dengan riang.

Bagas berdehem, membuat Fla membuka matanya dengan cepat lalu menoleh kearahnya.

"Dengerin gue baik-baik!" Ucap Bagas tiba-tiba.

Fla mengeritkan dahinya,"Dengerin apa?"

"Ck. Permintaan gue, njir!"

"Oh, iya iya. Padahal tadi udah seneng karena kakak lupa, eh tau-nya enggk lupa."

"Siapa?"

"Aku."

"Yang nanya!"

Fla mengerucutkan bibirnya kesal, membuat Bagas terkekeh bahkan tertawa.

"Jadi pacar gue!" Ucap Bagas, tiba-tiba lagi.

Fla mengerjapkan matanya,
"Ap-apasih, bercandanya gak lucu!" Balas Fla gugup,disertai tertawa hambarnya.

"Gue gak bercanda."

Kali ini kata-kata Bagas membuat gadis itu melebarkan matanya.

Really? Gue? Ditembak Bagas yang notabennya panglima muda anak basis?

Bagas mengacak pelan rambut Fla untuk menyadarkan gadis itu dari lamunannya.

"Diterima gak nih?"

"Hah? Aku-aku anu-"

Gadis itu mengalihkan pandangannya tak karuan agar tidak bertatapan dengan Bagas, membuat laki-laki itu justru memegang kedua bahu Fla, membuat gadis itu menatap lekat-lekat manik matanya.
"Diterima atau iya?" Kata Bagas mengintimidasi.

Fla seakan terhipnotis dengan tatapan itu. Manik hitam milik Bagas benar-benar membuat Fla terintimidasi sepenuhnya, "Iya." Jawab Fla telak.

"Good girl." Kata Bagas mengacak rambut Fla lalu beranjak pergi meninggalkan Fla.

"Gak ada romantisnya banget sih!" Gumam Fla.

Bagas menyeringai mendengar gumaman Fla. Lelaki itu berputar balik kearah Fla, meraih tengkuk gadis itu, mendekatkan bibirnya ditelinga Fla, "Yang romantis itu cuma buat pemanis, belum tentu ujungnya serupa." Bisiknya.

Fla mematung akan perlakuan Bagas, membuat Bagas lagi-lagi tersenyum lalu menarik tangan Fla agar ikut pulang bersamanya.

- o0o -

Fla memasuki rumahnya terburu-buru, melepas sepatunya asal lalu membiarkannya tergeletak bukan pada tempatnya.

Gadis itu mengucap salam lalu berteriak memanggil kakak laki-laki nya itu, membuat wanita paruh baya yang sedang merapihkan lemari hiasnya itu tersentak dan melempar tatapan tajamnya pada anak gadisnya itu.

"Kamu tuh masuk rumah apa hutan sih Fla?!" Tanya wanita paruh baya itu, kesal.
Wanita itu adalah Wati-ibu Fla, Hugo juga kakak tunggal mereka-Erika.

Fla menampilkan cengirannya, "Ma, bang Hugo mana?"

"..."

"Ma?"

ALPHA [COMPLETE]Where stories live. Discover now