Ch. 04 : Tes Bakat Tahunan | [Direvisi]

1.9K 212 20
                                    

Apa yang Direvisi :

- From 1200 words to 1700 words

- From POV1 to POV3

- Grammar (Tata Bahasa)

⚡⚡⚡

Satu minggu yang lalu, Ryuu telah menjadi seorang kakak secara resmi. Kazemaki Keiko, malaikat kecil tambahan di keluarga kecil Kazemaki Shuichi itu memiliki rambut cokelat seperti Yuiko dengan mata hitam seperti Shuichi. Keiko kecil begitu lucu dan menggemaskan, terlebih, kala dirinya tertawa, suara tawa itu benar-benar terdengar seperti bunyi lonceng surgawi.

Suatu hari, Ryuu yang saat itu masih berumur lima tahun diminta oleh kedua orang tuanya untuk menjaga adik kecilnya, sementara Shuichi dan Yuiko menghadiri rapat rutin keluarga besar Kazemaki. Seluruh orang dewasa di kediaman klan Kazemaki saat itu berkumpul di aula utama, meninggalkan anak-anak mereka dalam pengawasan para pelayan dan instruktur mereka.

Hari sudah beranjak siamg kala Shuichi dan Yuiko kembali dari rapat. Ryuu yang sedang asyik bermain dengan Keiko menyambut keduanya, "Ayah, Ibu, selamat datang. Ryuu sudah meminta pelayan menyiapkan teh. Jadi, Ayah dan Ibu duduk saja."

"Terima kasih, Ryuu." Yuiko tersenyum, bangga dengan kepedulian putranya dengan keadaan sekitar. "Ryuu, kemarilah. Tinggalkan Keiko sejenak. Ada yang ingin Ayahmu bicarakan denganmu."

Ryuu meletakkan mainan bayi di tangannya sebelum menghampiri kedua orang tuanya dan duduk manis di lantai. "Apa itu, Yah?"

"Kamu tahu Tes Bakat Tahunan?" tanya Shuichi sembari menyesap teh yang baru saja dibawakan pelayan. Ryuu menatap Ayahnya dengan bingung, lalu menggeleng.

Shuichi mengangguk. "Wajar kamu tidak tahu. Salah Ayah yang tidak pernah membawamu untuk melihat-lihat. Tes Bakat Tahunan adalah tes yang dilakukan setiap tahun untuk mengukur perkembangan para generasi muda di keluarga ini. Tes ini akan diadakan lebih kurang dua minggu lagi. Karena ini pertama kalinya bagimu, tes yang akan kamu lakukan adalah mengecek sejauh mana perkembangan masa depanmu."

"Kedengarannya menyenangkan! Apakah akan ada banyak teman-teman sebayaku di sana, Bu?" tanya Ryuu dengan penuh rasa penasaran. Yuiko mengangguk pelan, "Tentu saja akan ada banyak teman-teman sebayamu di sana. Ryuu bisa berkenalan nanti."

Ryuu menatap Shuichi lagi, menunggu penjelasan lebih lanjut. Shuichi terkekeh dengan tingkah putranya itu lalu melanjutkan. "Nanti, akan ada beberapa bola yang berwarna hijau, kuning, merah, biru, ungu, emas, putih, abu-abu, hitam, dan yin-yang. Keluarga kita hanyalah keluarga cabang semata, sehingga mayoritas hasil tes bakat seluruh keluarga adalah merah, dan jenius keluarga kita memiliki tanda biru."

Ryuu mengingat-ingat akan hal ini dalam hatinya. Sekilas, ia melihat tatapan penuh penyesalan di mata hitam milik Ayahnya. "Ingat ini, Ryuu. Apapun hasilnya, terima saja. Jika itu baik, jangan berbangga diri, jika itu buruk maka jangan merendah diri. Berdoalah pada langit agar kau diberikan seorang guru yang baik dan penuh tanggung jawab, agar kau tidak terombang-ambing di dunia penuh kesesatan ini. Ayah dan Ibu tidak dapat mengajarkanmu banyak hal. Karena pengetahuan kamipun terbatas. Makanya, Ryuu harus berusaha keras, ya?"

"Baik, Ayah." Tekad memenuhi manik biru milik Ryuu, yang membuat Shuichi menepuk kepala putranya dengan pelan. "Ayah tidak akan mengurangi rasa sayang padamu jikalau kau harus mengulang tes ini tahun depan, ingat, hanya lakukan yang terbaik, lolos tidaknya dirimu, itulah hasilnya. Ayah tidak akan menyalahkanmu."

Shuichi memeluk tubuh kecil putranya dengan erat. Ryuu juga membalas pelukan itu tak kalah eratnya. Bahkan jika Shuichi tidak mengatakannya, Ryuu tahu. Bahkan sampai langit runtuh pun, baik Shuichi dan Yuiko tidak akan memberikannya punggung dingin. Jika bisa, keduanya pasti akan membantu Ryuu menopang langit agar tidak sepenuhnya runtuh.

Re : Overlord [Slow Update]Where stories live. Discover now