22 - Two Big Babies

26.8K 1.6K 47
                                    

Author POV

Amoura dan Sean telah kembali ke mansion pack.

Saat akan memasuki mansion terlihat Aaron sedang duduk dilantai teras seperti sedang menunggu seseorang.

Melihat kedatangan Amoura dan Sean, Aaron langsung berlari senang menghampiri Amoura.

Amoura terkekeh melihat sifat Aaron yang seperti anak kecil. Sedangkan Sean masih mempertahankan permusuhannya dengan Aaron.

Walaupun Sean mengetahui kebenarannya sekarang, entah kenapa dia masih tidak menyukai Aaron. Makhluk yang paling menyebalkan dihidupnya.

“Aku lapar”  Aaron merajuk dan menggoyangkan tangan Amoura persis seperti anak kecil.

Sean langsung menangkis tangan Aaron yang memegang tangan Amoura. Aaron mendelik kesal menatap Sean.

“Kau pikir dia ibumu?!”  Ucap Sean kesal

“Lalu haruskah aku memanggilmu ayah?”   Aaron menatap Sean dengan senyum menyebalkannya

“Dasar gila!” Ucap Sean berdigik ngeri

Ayah kenapa kau mengataiku?”  Aaron berbicara kepada Sean dengan nada sedih yang dibuat-buat.

Sean sudah tidak tahan menghadapi sifat Aaron yang membuatnya mual. Sean mengeluarkan geraman dalamnya yang menyeramkan.

Aaron hanya diam memandang Sean dengan raut tak berdosa.

“Apa selama ini kau tak sadar jika geramanmu sangat jelek?” Ucap Aaron polos.

Sean melangkah maju siap menyerang Aaron. Amoura langsung melangkah berdiri diantara mereka mencoba menengahi.

Amoura bisa gila jika harus berhadaan dengan mereka.

“Kau lapar?”  Tanya Amoura pada Aaron yang dijawab dengan anggukan dan senyum sumringah.

“Maka pergilah kedapur dan makanlah!”  Titah Amoura

“Dan untukmu Sean. Aku harap kau bisa lebih mengontrol emosimu” Tambah Amoura

“Kumohon pada kalian berdua, akurlah!. Aku bisa gila jika harus mengurus dua bayi besar yang merepotkan” Ucap Amoura kesal.

Amoura langsung pergi meninggalkan mereka berdua. Dia butuh ketenangan untuk mengembalikan kewarasannya. 

******

Amoura membuka pintu kamarnya. Seperti yang Amoura minta, dia tidak mau tidur dikamar Sean, dan akhirnya sekarang dia tidur dikamar yang diapit oleh kamar Sean dan Aaron.

Kamar Sean disebelah kanan kamarnya, dan kamar Aaron disebelah kiri.

Awalnya Sean meminta Amoura agar berada dikamar yang tidak berdekatan dengan Aaron.

Amoura tidak tau kenapa dan hanya mengiyakan saja asal bukan dikamar Sean. Toh kamar bukanlah masalah besar.

Tapi Aaron marah dan tidak mau jika berjauhan dengan Amoura. Aaron terus merajuk dan seperti yang kalian duga terjadi pertengkarang sengit diantara Sean dan Aaron.

Amoura mencoba mencari jalan tengah agar sifat kekanakan mereka mereda.

Akhirnya dia memutuskan memilih kamar ini sekarang. Sean dan Aaron hanya bisa pasrah menerima keputusan Amoura.

“Aku perlu mengembalikan kewarasanku. Berendam air hangat sepertinya ide bagus” Gumam Amoura pada dirinya sendiri.

Dia pergi kekamar mandi dan menyiapkan air hangat di bathub dan memasang lilin aroma terapi disampingnya.

Reject My Luna QueenWhere stories live. Discover now