27 - You Still Hate Me?

22.6K 1.3K 6
                                    

Sarah mengumpulkan seluruh keberaniannya untuk memasuki hutan didepannya. Jantungnya berpacu dengan setiap langkah yang dia ambil. Atmosfer mengerikan sudah sangat terasa saat dia berada di depan hutan tadi.

Dark Forest.

Sarang kaum Black Witch. Hutan yang dipenuhi sihir hitam yang menyesatkan. Konon siapaun yang masuk tidak akan pernah bisa keluar, bahkan kaum White Witch sekalipun.

Sarah meneguk salivanya mengingat semua cerita itu. Apakah dia akan selamat?

Ayahnya menceritakan pada Sarah bahwa dia punya kenalan seseorang dari Black Witch. Entah urusan apa yang bisa membuat ayahnya berurusan dengan Black Witch.

Louis memberikan Sarah liontin batu hitam. Liontin yang cukup aneh bagi Sarah. Tapi Louis berpesan jika Sarah harus memakai liontin ini jika dia mau selamat dari hutan ini dan penghuninya.

Sarah semakin jauh berjalan kedalam hutan. Bahkan dia bisa mendengar suara deguban jantungnya yang menggila saking takutnya.

SREKK

Suara ranting-ranting pohon yang semuanya sudah tidak memiliki daun membuat Sarah semakin was-was.

“Siapa kau? Kenapa liontin itu ada padamu?” Tanya seorang perempuan dibalik punggung Sarah.

Sarah langsung menoleh kebelakang. Seorang gadis yang sebaya dengannya. Bedanya gadis itu memiliki aura yang menakutkan. Rambutnya merah menyala dan watanya berwarna hitam. Lebih hitam dari mata milik Sean.

“Aku Sarah. Putri dari Gamma Louis”  Jawab Sarah dengan ketakutan yang dia sembunyikan.

“Ahh, Gamma Louis. Hanya ada satu alasan seseorang yang menggunakan liontin itu kesini. Kesepakatan”  Ucap gadis sambil berjalan mendekati Sarah.

“Kau benar. Aku ingin kita membuat kesepakatan. Ada hal yang sangat kuinginkan”  Ucap Sarah dengan seringai kecilnya.

“Aku tidak akan menerima kesepakatan ini jika hal yang kudapatkan tidak menarik. Dan jika itu terjadi maka kau tau’kan apa akibatnya? Kau akan mati disini”  Gadis itu berbisik ditelinga Sarah dengan smirknya yang mengerikan.

“Bagaimana dengan membunuh Luna Queen?” Ucap Sarah menyeringai.

Gadis itu terdiam. Dia menatap tajam Sarah. Selama ini kaum Black Witch mencoba mencari kembali reinkarnasi Luna Queen, dan sekarang Sarah memberitahunya dengan mudah.

“Kau pikir aku akan percaya begitu saja?” Gadis itu menatap Sarah remeh.

“Kau harus. Belum lama ini aku tak sengaja mendengar pembicaraan Alpha Aaron dan Amoura yang mengatakan bahwa Amoura seorang Luna Queen”  Ucap Sarah penuh keyakinan.

Sarah pernah diceritakan oleh ayahnya bahwa dulu pernah hidup seorang Luna Queen yang diburu Balck Witch. Dan beberapa hari yang lalu Sarah tidak sengaja mendengar Amoura dan Aaron berbicara bahwa Amoura seorang Ratu.

Sarah tidak akan pernah rela Amoura memiliki kedudukan yang lebih tinggi darinya. Membuatnya terbunuh ditangan Black Witch terdengar sangat menyenangkan bagi Sarah.

“Alpha Aaron?”  Kaget gadis itu melihat Sarah. Tentu saja dia mengetahui siapa itu Aaron. Dan itu hanya semakin membuat gadis itu tertarik.

Sarah hanya mengangguk mengiyakan. Sepertinya gadis penyihir ini mulai percaya dengan yang dikatakan Sarah.

“Lalu apa yang kau minta?”  Tanya gadis itu memincingkan mata.

“Ada seseorang yang aku cintai, Alpha Sean. Tapi dia adalah mate Amoura. Buat Sean dan Amoura berpisah”  Ucap Sarah disertai smirk nya.

“Amoura...”  Ucap gadis itu tertarik.

Menarik, batin gadis itu.  Gadis itu menyeringai memikirkan rencana kejamnya.

“Baiklah. Ikut aku”

******

Terjadi pertarungan yang cukup sengit antara Vee dan Victor. Mereka saling memberikan serangan dan tak jarang Vee melayangkan cakar cantiknya kewajah Victor, namun dalam hitungan detik luka cakaran itu langsung hilang.

Kadang Vee yang tercakar lalu memberikan serangan balasan. Tak jarang juga mereka langsung berganti shift kesosok manusianya tanpa menghentikan pertarungan.

Kadang Amoura dan Sean yang bertarung dan setengah jam setelahnya digantikan Vee dan Victor.

Victor terpental karena serangan Vee. Sean langsung mengambil alih Victor dan disusul Amoura. Ini sudah ke-empat kalinya mereka berganti shift.

Sean berdiri dan mengangkat tangan, sepertinya bendera putih sudah dikibarkan. Sean mengalah. Daritadi Amoura tidak berhenti dan terus menyerang tanpa ampun. Sean sangat menyukainya tapi mengingat itu sudah hampir sekitar empat jam, Sean mulai khawatir dengan tenaga Amoura.

“Baiklah aku mengalah. Kau pemenangnya”  Sean tersenyum lembut.

Ini pertama kali dihidupnya ada yang bisa bertahan melawannya sampai empat jam. Bahkan Azka saja bisa menghadapi Sean paling lama tidak sampai satu jam. Mungkin jika Sean tidak menghentikannya, ini akan berlangsung seharian.

Sean sangat bangga melihat kemampuan Amoura yang setara dengannya. Gadis didepannya ini selalu sukses membuat kejutan.

“Ini tidak seru. Kau mengalah begitu saja karena terjatuh? Kau bilang akan mengakhiri permainan dengan benar!”  Gerutu Amoura.

Sean terkekeh geli melihat wajah Amoura yang sangat kesal. Membuat Amoura kesal sepertinya sangat menyenangkan.

“Oh ayolah sayang. Kau selalu menjadi pemenang dihatiku”  Sean berjalan mendekat dan memeluk pinngang Amoura posesif.

“Berhenti mengatakan hal yang menggelikan”  Sepertinya Amoura masih kesal dengan Sean.

Sean tersenyum kecil dan langsung menggendong Amoura ala bridal style.

“Sean apa yang kau lakukan? Hei! Turunkan aku!”  Amoura memberontak, tapi sepertinya itu tak berpengaruh apapun pada Sean.

Sean berjalan kearah pohon yang sangat rindang dan dibawahnya terdapat kursi taman panjang. Sean langsung mendudukkan Amoura dikursi itu dan disusul dirinya.

“Kau tidak perlu menggendongku. Tidak ada masalah apapun dengan kakiku”  Amoura kembali menggerutu.

“Bahkan saat kau marahpun kau masih sangat cantik”  Sean menatap wajah Amoura.

“Simpan gombalanmu itu tuan”  Ucap Amoura bergurau.

Sean terkekeh karena ucapannya tidak mempan. Padahal semua yang dikatakannya benar, tidak ada kebohongan sama sekali.

Mereka terdiam menikmati angin sore ini. Sangat tenang dan nyaman. Amoura memejamkan mata membiarkan anak rambutnya menari-nari diwajahnya. Dan Sean sibuk menikmati wajah Amoura yang penuh ketenangan.  

Sean membelai wajah Amoura mencoba menyingkirkan anak rambut yang mengganggu wajahnya. Amoura membuka mata dan langsung melihat Sean. Sean bisa merasakan tekanan darahnya mulai naik dan jantungnya berdentum kencang.

Sean mencoba mendekatkan wajahnya ke Amoura. Semakin tipis jarak mereka jantung Sean semakin menggila. Seperti ada sarang kupu-kupu diperutnya, Sean sangat bahagia.

Sedangkan Amoura terlalu terkejut dengan apa yang akan Sean lakukan. Dia tau apa yang akan terjadi selanjutnya dan langsung mengalihkan wajahnya. Sean terdiam melihat reaksi Amoura.

Pikirannya langsung kosong melihat Amoura menolak untuk dicium. Entah kemana sarang kupu-kupu tadi yang hinggap, Sean sudah tidak bisa merasakannya lagi.

Apakah Amoura masih membencinya? Amoura belum memaafkannya? Atau mungkinkah.. Amoura sudah tidak mencintainya? Segala pikiran biadab langsung meyerang kepalanya

Reject My Luna QueenWhere stories live. Discover now