31 - You Did That, again...

19.3K 1.2K 86
                                    

Aaron menggendong Amoura dipunggungnya. Pagi ini Amoura sudah diperbolehkan pulang.

Selama perjalanan baik Aaron maupun Amoura saling terdiam hanyut dengan pikirannya masing-masing.

“Aku takut Aaron”  Setelah lama diam, akhirnya Amoura mengeluarkan suaranya.

“Ada aku yang akan selalu menjagamu. Katakan saja apa maumu maka aku akan mengabulkannya. Aku adalah jin pribadimu, kau ingat?”  Aaron berusaha menenangkan Amoura.

Amoura tersenyum hangat melihat Aaron. Benar, tidak perlu takut. Sekarang ada Aaron yang akan selalu menjagaku, batin Amoura.

Akhirnya mereka sampai di mansion pack. Amoura memaksa Aaron untuk menurunkannya. Amoura merasa tidak enak dengan tatapan yang diberikan para pelayan. Aaron hanya menurut paham akan situasi. 

“Aku akan langsung kekamar, kau juga sebaiknya begitu” 

Ucap Amoura. Amoura tidak tega melihat wajah Aaron yang sangat kusut. Sepertinya Aaron berjaga semalaman untuk menjaganya. Aaron juga tidak nampak seperti biasanya, Amoura tidak tau apa yang mengusik pikiran Aaron.

Sejujurnya Amoura kecewa karena Sean tidak ada disampingnya semalam, bahkan melihatnya saja tidak sama sekali.

Ini hanya membuat Amoura semakin takut. Bayangan Sean yang mengkhiantinya mulai menghantui kepala cantik Amoura.

Tidak! Sean sudah berjanji. Luka itu pasti karena faktor yang lain, Sean pasti sangat sibuk sampai tidak tau keadaannya.

“Beristirahatlah, jika kau membutuhkanku kau tau dimana aku. Aku masuk dulu”  Ucap Aaron lalu membuka pintu kamarnya dan meinggalkan Amoura.

Amoura menghela napas pelan lalu segera masuk kekamarnya. Betapa terkejuynta dia saat melihat pemandangan menjijikkan didepannya.

Sean dan Sarah tidur berpelukan dengan tubuh polos mereka yang hanya ditutupi selimut. Amoura membeku ditempat.

Entah ini sudah yang keberapa kali Sean melakukan ini. Tapi kali ini rasa sakitnya berlipat ganda dari yang dulu.

Bagaimana tidak?! Kau diberi semua janji manis yang dulu tak pernah kau dapatkan namun sekarang janji itu bagai omong kosonng yang memuakkan.

“Sean...”  Lirih Amoura. Amoura tak kuasa menahan air matanya. Sean mengkhianatinya!, again.

Sean menggeliat berusaha bangun mendengar namanya dipanggil. Bukannya terkejut atau takut dengan kehadiran Amoura, Sean hanya memandang Amoura dengan raut datar dinginnya.

“Apa yang kau lakukan disini?”  tanya Sean dingin. Amoura semakin terkejut mendengar Sean berbicara seperti dulu saat dia membencinya.

Sarah yang terusik dengan suara disekitarnya akhirnya diapun terbangun.

“Good morning” Bisik Sarah ditelinga Sean dengan suara serak khas bangun tidur.

Sarah sudah meminta permintaan kemarin malam kepada Sean, dan kini tinggal menunggu Sean melakukan permintaannya. Ah andai saja aku bisa mengucapkan permintaan tanpa ada batas pasti menyenagkan, batin Sarah.

Sean mencium bibir Sarah dengan mesra mengabaikan kehadiran Amoura yang semakin mematung ditempatnya. Merasa tidak akan sanggup lagi dengan pemandangan menjijikkan itu, Amoura langsung pergi keluar mengabaikan perih diperutnya.

Amoura berjalan keluar dengan air matanya yang terus keluar, tidak ada isakan hanya wajah datar dengan air mata yang tak bisa dikendalikan. Amoura benci ini.

Amoura langsung mengetuk pintu kamar Aaron, tiga ketukan tapi tidak ada tanda-tanda Aaron akan membukakan pintu. Amoura langsung menarik gagang pintu namun sayangnya pintu itu terkunci.

Saat akan mengetuk pintu lagi tiba-tiba Sean datang menarik kasar tangan Amoura. Sean langsung menuntun Amoura entah kemana, lebih tepatnya menyeret.

Tangan Amoura rasanya sangat panas, sedari tadi dia terus memberontak tapi sepertinya itu tak berpengaruh apapun bagi Sean.

Sean menyeret Amoura menuju ruang kerjanya, Sean langsung melepas tangan Amoura dengan kasar. Amoura memegangi tangannya yang rasanya sudah terbakar.

Tidak ada perasaan bersalah dimata Sean. Hanya wajah datar menakutkan.

“Menjauhlah dari hidupku! Aku tak pernah sudi bersama denganmu!”  sean menatap Amoura dengan tatapan intimidasinya.

Jika dulu Amoura akan selalu menunduk mendapatkan perlakuan seperti ini maka tidak untuk sekarang. Amoura membalas tatapan Sean tak kalah tajam. Cukup menjadi bodoh karena cinta.

“Kenapa kau lakukan ini Sean? Semua janji manis yang kau katakan selama ini kau anggap apa itu semua?”  Suara Amoura terdengar sangat getir tapi tatapannya masih sangat tajam.

“Dasar gadis bodoh! Kau tidak ada bedanya dengan gadis yang lainnya, bitch!”  Sean menatap Amoura merendahkan.

PLAKK!

Amoura langsung menampar Sean. Sungguh, sangat menyakitkan mendengar dirimu direndahkan oleh seseorang yang kau sayang.

Amoura menatap Sean penuh luka. Amoura menggigit lidahnya menahan tangis yang akan pecah. Sedangkan Sean hanya menatap Amoura dingin.

“Aku tak pernah sudi menjadi matemu, camkan itu!”  Ucap Sean dengan suara dalamnya.

“I’M SEAN REID PALMER ALPHA FROM RED MOON PACK REJECT YOU AMOURA VAYNN ANDERSON AS MY MATE”

Reject My Luna QueenWhere stories live. Discover now