35 - Mortem Blue

22.8K 1.1K 15
                                    

Suara cambukan tiada henti mengisi seluruh ruang tahanan. Dengan wajah dinginnya Sean terus melayangkan cambuk yang sudah diolesi wolfsbane.

Louis sudah tidak sadarkan diri dan terkapar dengan tubuh tragis penuh luka. Entah dia masih bernapas atau tidak Sean tidak peduli.

“To..tolong am..puni aku Alpha” Rintih Sarah dengan sisa kekuatannya.

Bukannya tersentuh, Sean semakin murka dan mencambuk Sarah membabi buta. Sean tidak berniat membunuh Sarah, tidak sekarang.

Saat ini dia masih ingin menyiksanya karena telah membuat hidupnya hancur. Jika saja bukan karena Sarah, Sean pasti sudah bahagia bersama Amoura sekarang.

Sejak Amoura menghilang, Sean terus pergi kesemua tempat berharap bisa menemukan pack Aaron. Bahkan dia sudah seringkali menemui White Witch namun sia-sia, tidak ada yang tau dimana letaknya.

Sarah sudah tidak bergerak atau mengeluarkan rintihannya. Darah segar merembes keluar mengotori seluruh bajunya dan lantai-lantai. Sean menghentikan cambukannya dan meninggalkan Sarah begitu saja.

Tak akan menyenangkan menyiksa tanpa mendengar rintihan.  Sarah benar-benar mengundang jiwa psikopat Sean keluar.

Sean berjalan menuju ruang kerjanya bersama Azka dibelakangnya.

“Kau sudah menemukan petunjuk?” Tanya Sean sambil membersihkan tangannya yang terkena cipratan darah Sarah dan Louis dengan sapu tangan.

“Belum. Aku akan mencoba menemui White Witch ynag lain besok” Jawab Azka

Sean berhenti melangkah mendengar jawaban Azka. Dia mengacak rambutnya frustasi. Yang dia inginkan hanya bertemu Amoura dan menjelaskan semuanya. Namun penjelasan apapun tidak akan membuat perubahan tentang rejectan-nya yang sah.

Sean semakin gila jika memikirkan itu. Persetan dengan reject-an, Sean akan melakukan apapun untuk mendapatkan Amoura kembali.

******

Terjadi adu kekuatan antara Amoura dan Aaron. Amoura menghentakkan kakinya ketanah, detik selanjutnya enam bongkahan besar tanah melayang diudara dan langsung terlempar sangat kencang kearah Aaron.

Untungnya Aaron berhasil menghindar dan melompat keatas pohon.

“Kau tau, kau itu mengingatkanku pada sosok kartun botak favoritku, Avatar” Gurau Aaron.

Amoura melotot kesal, dia langsung membuat tangkai-tangkai kayu pada pohon yang dinaiki Aaron melilit tubuh Aaron dengan erat. Aaron terus meronta yang malah menyebabkan lilitan itu semakin kuat.

Aaron mencoba tenang dan mengeluarkan kekuatannya, perlahan lilitan itu merambat pergi menjauhi tubuhnya.

“Kau akan kubalas!” Ucap Aaron menatap Amoura kesal.

Aaron langsung meloncat turun tepat dihadapan Amoura dan mencium pipi Amoura tanpa aba-aba. Pipi Amoura memerah sempurna yang membuat Aaron cekikikan melihatnya.

Entah apa yang terjadi, langit yang tadinya biru cerah berubah menjadi gumpalan awan hitam yang menakutkan. Kilatan dilangit menambah suasana menjadi lebih seram.

Angin kencang yang datang dari arah barat seakan memberikan sebuah peringatan. Aaron dan Amoura melihat sekitar bingung dengan perubahan alam yang begitu drastis.

Tiba-tiba angin itu berubah menjadi hentakan yang sangat besar sampai membuat pohon-pohon disekitar hampir tumbang. Aaron merundukkan tubuh Amoura dan mencoba melindunginya dengan punggungnya.

Petir menyambar cukup kencang dan angin yang tadi menghantam kini sudah menghilang digantikan derasnya hujan. Perubahan cuaca yang begitu aneh.

Alpha, gerbang sihir telah hancur!” Mike memindlink Aaron dengan nada khawatirnya.

Reject My Luna QueenWhere stories live. Discover now