Love Is Not Over [2]

969 75 27
                                    


✴️ Happy Reading ✴️

Semenjak insiden alergi udang Hoseok Hyung seminggu yang lalu, segala pesan aneh yang menerorku menghilang untuk sesaat.

Walaupun aku menganggap semua ini hanya kebetulan semata, tapi aku tak menampik jika ada keanehan dari kejadian ini.  Apakah ini adalah ulah satu fans fanatik kami? Aku pun tak tahu.

Satu yang aku yakini yaitu target utama mereka adalah aku. Mungkin mereka berharap insiden udang itu bisa menimpaku. Namun nyatanya Hoseok Hyunglah yang menjadi korban. Aku sangat suka seefood, tapi tidak akan pernah memicu alergi sebanyak apapun yang aku makan.

Setelah kejadian ini, aku harus bersikap waspada. Terhadap apapun dan siapapun. Bagaimana jika berganti nomor handphone? Jawabanku adalah tidak. Aku akan mencoba menyelidiki ini sendiri. Aku ingin tahu sampai seberapa jauh mereka berani mengusikku.

Bagaimanapun juga hal yang bisa aku lakukan adalah berusaha setenang mungkin. Memikirkan pekerjaan kami setiap hari dengan jadwal yang padat dan ketat saja sudah hampir menguras seluruh tenaga. Apalagi jika aku harus memikirkan pesan remeh yang tidak begitu penting tersebut.

Yang paling penting sekarang adalah memikirkan bagaimana cara mengembalikan keretakan hubungan antara aku dan Seokjin Hyung. Aku tahu hubungan kami tidak akan seperti dulu. Biarlah ini berubah menjadi hubungan sekedar antara Hyung dan Dongsaeng. Tidak lebih!

Aku akan mencoba melupakan dan mengabaikan sejenak perasaan dan keegoisanku. Jika ini berlangsung lebih lama, aku takut keegoisanku akan memecah belah grup kami. Dan aku tidak mau itu terjadi. Susah payah kami membangun BTS dari nol hingga menjadi bersinar seperti sekarang.

Seokjin Hyung tetap memperlakukanku sama seperti yang lain. Aku masih ingat betul bagaimana para member lain selalu protes jika Seokjin Hyung memperlakukanku lebih spesial dari yang lain. Bahkan kepada Jungkook sang maknae pun tidak.

Aku tak pernah ambil pusing dengan apa yang Jin Hyung lakukan. Hanya sebuah basa-basi semata yang terlontar saat kami berada di depan kamera. Bibir kami tersenyum, tapi hati kami entahlah.

Terkadang pandangan kami tak sengaja saling bertemu ketika di atas panggung maupun di acara-acara tertentu. Aku tak pernah menghindari tatapan itu. Tidak bisa aku pungkiri bahwa akupun juga merindukannya.

Aku tahu bahwa dia sering mencuri-curi kesempatan untuk bisa bersamaku. Aku bahkan tak menolak setiap sentuhannya selama di panggung. Entah pelukan, genggaman tangan ataupun kecupan ringan di tengkukku yang baru-baru ini sering dia lakukan di setiap konser.  Tidak bisa dipungkiri kami berdua merindukan satu sama lain.

  Tidak bisa dipungkiri kami berdua merindukan satu sama lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
MOON CHILD [JinV]Where stories live. Discover now