Empat

178K 18.4K 3.4K
                                    

P E M B U K A

P E M B U K A

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

"Mau langsung pulang Di?" tanya Satria.

"Queen mau langsung pulang atau?" tanya Diaz meminta pertimbangan adiknya. Baginya keputusan Queen adalah prioritas.

"Pulang, ngantuk. Pengin bobok," sahut Queen lalu menguap lebar.

Diaz pun mengarahkan telapak tangannya untuk menutup mulut Queen yang terbuka lebar. Adiknya ini memang kebiasaan tidak menutup mulut saat menguap. Padahal ia sudah berkali-kali memberi tahunya.

"Nggak mau jajan dulu?" tawar Diaz.
Queen menggelengkan kepala sebagai jawaban tawaran kakaknya.

"Iya udah kita pulang. Queen tos dulu sama temen-temen kakak," titah Diaz. Queen yang sudah hafal dengan kebiasaan yang harus ia lakukan pun segera ber-high-five dengan teman-teman kakaknya yang sudah ia anggap kakaknya sendiri.

"Gue cabut dulu. Jangan ada yang lewat jalan Kamboja. Ada yang nggak beres di persimpangan jalannya. Korban kecelakaan tujuh tahun lalu disitu kayak nyari temen. Sekarang malam jumat," ujar Diaz memperingati teman-temannya. Satria dan Regal lah yang biasa melewati jalan itu.

"Serius Di?"

"Silakan lewat situ kalau nggak percaya."

"Hehehe nggak berani gue kalau lo udah ngasih peringatan," ujar Satria.

"Sampai ketemu besok," pamit Diaz lalu melenggang sembari menggendong adiknya menuju motor yang terparkir di tepi jalan.

"Kenapa kalian ada di sini?" tanya Diaz dengan nada tidak suka-suka pada ketujuh sahabat ghaibnya yang mengelilingi motor sportnya. Sebenarnya, tanpa bertanya pun Diaz sudah tahu jawabannya. Apa lagi kalau bukan karena titah ayahnya yang over-protective dan selalu khawatir berlebihan.

"Jangan bilang ke Daddy kalau gue sama Queen habis balapan."

"Tapi pangeran ...."

"Silakan adukan ke Daddy. Tapi jangan harap gue mau temenan lagi sama kalian," ancam Diaz membuat ketujuh sahabat ghaibnya takut.

"Kak Diaz ngomong sama siapa?" tanya Queen yang sedari tadi heran dengan kakaknya yang berbicara sendiri.

Diaz mengelus puncak kepala adiknya. Ia melupakan keberadaan Queen saat berbincang dengan sahabat ghaibnya. Pasti Queen bingung. Queen sendiri tidak memiliki kemampuan seperti dirinya. Queen seperti manusia pada umumnya. Diaz dan Allfred sendiri bingung mengapa tidak ada kemampuan yang Queen miliki.

I CAN SEE YOUWhere stories live. Discover now