01

130 65 78
                                    

Hari ini seperti hari-hari biasa, tidak ada yang special. Kecuali,...orang special yang selalu mengisi hari - harinya. Iya, Choco sedang bersama Daniel lagi hari ini. Lucu apabila menyebut kebersamaan mereka dengan lagi. Itu sudah hal biasa.

Mereka berdua bukanlah pasangan yang baru memulai hubungan cinta. Mereka sudah selayaknya saudara kembar yang selalu tidak lepas dari satu sama lain. Daniel meminta Choco untuk menemaninya membeli earphone yang baru. Punyanya yang lama sudah putus, digigit kucing peliharaan mereka berdua.

Mereka mengadopsi dua anak kucing, satu betina dan satu lagi jantan., yang sekarang sudah berumur Sembilan bulan. kucing- kucing ini dipelihara dirumah Daniel. Kenapa di rumah Daniel ?Ya, itu karna mama nya Choco kurang suka sama hewan-hewan yang berbulu seperti kucing.

" ini bagus, seperti warna rambutku." Ucap Daniel sumringah.

Choco mengalihkan pandangan nya kepada earphone yang dipegang Daniel. " Bukan masalah warnanya Niel. Coba dites dulu, cocok apa enggak sama handpone kamu."

Daniel mengangguk mengiyakan perkataan perempuan yang ada disampingnya ini. Lantas memanggil salah satu karyawan disini. " Mas saya mau coba earphone ini ke handpone saya." Jangan lupakan Daniel yang selalu tersenyum manis dengan gigi kelincinya.

Ah ya, Choco dan Daniel terbiasa memanggil dengan ' Aku-Kamu '. Sebenarnya itu Daniel yang meminta. Dulu waktu masih di Sma. Ada adik kelas yang terang-terangan menyukai Daniel.

Daniel yang risih selalu diganggu meminta Choco untuk tidak memakai 'Lo-Gue'lagi ketika berbicara. Lambat laun adik kelas itu tidak menganggu Daniel lagi.

Tapi kebiasaan mereka memanggil satu sama lain dengan aku dan kamu tidak hilang sampai sekarang. Gara-gara ini juga Daniel dan Choco sering dikira sepasang kekasih.

Tetapi,entah mengapa belakangan ini Daniel selalu menepisnya. Biasanya dia hanya membalasnya dengan senyuman tipis. " Jernih kayak yang sebelumnya. Saya beli yang ini mas."

" Langsung kekasirnya aja." Daniel mengangguk dan menggandeng tangan Choco kekasir.

" Ini kembaliannya ya, terima kasih banyak." Ucap si mbak kasir sambil tersenyum ramah. Setelah ini mereka ingin beberapa cemilan untuk menemani mereka mengerjakan tugas kuliah yang sedikit menumpuk.

" katanya..anak-anak pada nimbrung mau ngerjain tugas dirumah aku jugaa nihh." Ucap Choco yang masih sibuk berkutat membaca chattan dari Lisa.

"Siapa aja?"

"Biasalah. Lisa, Yeji, Yohan,Jihoon sama Si hangyul.eh-"

"Kenapa?"

"Ada Kak Seungwoo juga katanya."

"Oh yaudah. Kita harus beli makanan berat juga keknya. Rame banget." Choco mengangguk mengiyakan.

***

Sesampainya dirumah Choco, sudah ada Yeji,Yohan,Jihoon, Hangyul minus Lisa dan Seungwoo.

"Gilss, sebenarnya kita mau nobar atau ngerjain tugas sih?." Tanya Yohan bingung sekaligus senang.

"Yah justru karna itu, gue seneng banget dah ngerjain tugas bareng Choco sama Daniel." Ujar Jihoon dengan senyum bahagianya. Makanan banyak dan lezat adalah kebahagiaan bagi Jihoon.

Daniel seirng menolak mentah-mentah jika Jihoon ingin mengerjakan tugas bersamanya. Stok makanan harus banyak dan itu membuat Daniel krisis uang. Kalau seadanya aja bisa dilibas abis masuk kedalam perut nya Jihoon.

"Gue lagi baik ini ke lo. Puas puasin deh."

"Aduduh dedek Jihoon jadi malu."
Yeji memasang muka ingin muntah mendengar ucapan Jihoon yang sok diimut-imutin. Sementara Choco menyiapkan buku-buka dan laptop untuk mengerjakan tugas.

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now