08

53 33 11
                                    

Disinilah Choco sekarang, bersama Seungwoo yang tidak mengerti apa yang sedang terjadi antara ia dan Daniel.

Choco yang sedang menangis sesegukan, berada dalam dekapan hangat seorang Seungwoo, yang memberikan Choco tempat untuk meluapkan rasa sedihnya.

Juga memberikan elusan lembut pada punggung Choco, agar sang perempuan dapat merasa lebih tenang.

Perlahan, tapi pasti, Choco mulai bisa menetralkan nya. Sejujurnya ia merasa malu, mengapa di saat ia berada didekat Seungwoo, ia harus terlihat rapuh seperti ini,hanya karna rasa nya ditolak secara tidak langsung oleh Daniel.

Tapi, bukankah merasakan hal yang sama dengannya.

"Gue bego, gue ego banget. Ini bukan salahnya Daniel, kenapa harus kayak gini kak?." Ujar Choco lirih.

Seungwoo makin mengeratkan pelukannya, membuat Choco ingin menetes kan air mata lagi

"Hushh, ga boleh gitu. Ga ada yang salah diantara kalian berdua." Ucap Seungwoo lembut,  yang mulai mengerti situasi nya.

Dielusnya dengan kasih sayang pucuk kepala Choco.

"Cinta itu ga bisa kita patokin. Dan kamu memilih jatuh cinta dengan sahabat sendiri, bukan pilihan yang salah. Tapi, saat kamu tau orang yang kamu cintai, ga punya perasaan yang sama kekamu. Itu, kembali lagi kepilihan kita. Tetap memperjuangkan atau kembali berlabuh,untuk menemui cinta yang baru." Sambung Seungwoo, tulus dari hatinya.

Choco menarik diri pelan dari pelukan Seungwoo yang hangat, ditatapnya nya lembut Seungwoo yang membuat mereka melakukan kontak mata secara instens.

Ia tau, kalau Seungwoo masih memperjuangkannya,mata itu menatap Choco penuh kasih dan segala ketulusannya.Meski pun Seungwoo tau, Choco menyukai Daniel.

Haruskah Choco mulai membuka hatinya untuk Seungwoo, atau melakukan hal yang sama,dengan apa yang dilakukan Seungwoo. Memperjuangkan orang yang ia cintai.

Choco menangis sekali lagi. Menangis karna merasa bersalah dengan Seungwoo. Membuat Cowok itu khawatir, dan segera menyeka air mata, yang mulai mengir lagi disana.

Seungwoo pasti juga merasakan hal yang sama dengannya. Tapi membolak balikkan perasaan, tidaklah semudah membalikan telapak tangan.

Untuk saat ini, Choco membiarkan kisah ini mengalir seperti air. Dia juga selalu meminta maaf, kala melihat Seungwoo apalagi disaat Seperti ini. Meski tidak  diucapkan secara langsung.

"Udah ya, jangan nangis lagi. Kakak ga mau kamu kayak gini lagi ya." Ucap Seungwoo dengan senyumin lebar sehangat mentari.

Choco mengangguk pelan, tiba-tiba ia tertawa sendiri. Merasa malu dengan dirinya sendiri karena menangis sejadi-jadinya didepan Seungwoo.

"Galau boleh,stress jangan." Choco beralih menatap Seungwoo yang meledeknya, memukul bahu cowok itu pelan. Tapi, dia sudah merasa lega.

Uneg-uneg nya udah keluar semua.
Seharusnya, bukan Seungwoo yang harus mendengar ini semua. Ini akan membuat Seungwoo merasa sedih.

Well, walaupun sekarang tampaknya ia baik-baik saja. Itu hanya topeng belaka. Choco yakin itu.

"Udah yuk, kakak antar pulang." Ajak Seungwoo, menarik tangan Choco,membuat nya segera berdiri dari duduknya yang nyaman.

"Biar gue yang antar pulang Choco." Suara tegas seseorang, mengejutkan mereka berdua, dan juga mengejutkan empat pasang mata, yang memperhatikan Choco dan Seungwoo dari awal.

Sorot matanya memandang Choco tajam, ia begitu tersiksa belakangan ini oleh sifat Choco yang seperti kekanakan, menghindar darinya tanpa alasan menurut Daniel.

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now