07

52 37 7
                                    

Hancur. Perkataan Daniel waktu itu, menusuk hatinya. Hatinya merasa perih kala mengingat itu.

Secara tidak langsung Daniel seperti mengungkapkan kalau ia sama sekali tidak tertarik dengan Choco lebih dari sekedar sahabat.

Air matanya tak bisa ia bendung saat itu. Tapi, mengingat Daniel disampingnya sekarang, dengan sebisa mungkin ia menahannya, mengganti kannya dengan tawa palsu yang disambut pula oleh Daniel.

Mereka menertawakan nya bersama.
Beberapa hari ini, Choco selalu menolak mentah-mentah ajakan Daniel untuk berangkat ke kampus bersama.

Ada saja alasan yang Choco buat, Daniel juga tidak terlalu mengambil pusing dengan Choco, karna dia juga sedang kelelahan akibat latihan terus menerus untuk acara fakultas yang tinggal menghitung hari.

Bertemu di dalam kelas pun, Choco lebih banyak berkumpul dengan Lisa dan yang lain,lagi-lagi meninggal kan Daniel yang terkadang bingung dengan tingkah Choco belakangan ini.

Siang ini, berakhirlah Choco berangkat dengan Jihoon. Untungnya Jihoon tidak bertanya macam-macam padanya. Hanya sekedar menanyakan mengapa ia tidak berangkat bersama Daniel, yang dijawab oleh Choco ala kadarnya.

"Pulangnya ntar, gue ga bisa anterin ya Cho." Ingat Jihoon pada Choco yang menatapnya sebal.

"Gue ingat Hoon,Lo kira gue nenek-nenek yang mudah pikun."

"Abisnya gue ngomong tadi, Lo kayak ga fokus gitu." Bela Jihoon

"Gue ngangguk loh tadi. Lo aja yang ga liat." Ucap Choco yang tak mau kalah.

"Cho kebelet nihh.ke toilet dulu yakk. Sekalian bawain tas gue kekelas ya Cho, makasih." Ucap Jihoon yang langsung ngacir setelah tasnya udah dipegang sama Choco.

Choco melewati beberapa kelas untuk sampai dikelasnya siang ini, dari luar udah kedengeran suara Yohan sama Hangyul yang pasti lagi nge-riwuh.

Choco sedikit melupakan masalah hatinya untuk sementara kala sedang ngumpul sama temen-temenya.

Senyum terukir diwajahnya melihat muka Yohan dan Hangyul udah dipenuhi coretan lipstik.

"Anjirlah, gue terus yang kena."Gerutu Yohan, merapikan kartu Uno yang mereka mainkan tadi.

"Udahan?." Tanya Choco yang sudah duduk dengan tenang diantara Yohan dan Hangyul. Yang dijawab dengan anggukan oleh mereka berdua.

"Ah payah, padahal gue kan juga mo main."Cibir Choco

"Yohan tu yang payah. Keseringan kalah." Tutur Hangyul yang sibuk menghapus lipstik diwajahnya dengan tissue basah yang Choco sodorkan.

"Eh ngaca, tanding taekwondo Ama gue aja Lo keok." Sungut Yohan yang juga tengah membersihkan mukanya.

"Lah iyalah Lo kan dah jadi masternya. Aku mah apa atuuhh~~."

Choco tertawa keras, melihat perdebatan kecil Yohan dan Hangyul yang cukup membuat mood nya kembali membaik.

Tapi, ga tau deh, kalo si Daniel udah datang. Mood nya suka naik turun.
Choco mengedarkan pandangannya ke semua penjuru kelas.ia baru sadar, teman-teman ceweknya belum datang.

"Lisa sama Yeji kok belum datang ya?."

"Lah,.Lo ga inget,Mereka lagi giat-giatnya latihan buat acara fakultas. Tinggal 5 hari lagi kan."
"Sekalian merangkap jadi panitia juga. Kekurangan orang katanya."

Choco hanya ber-oh ria. Mau nge chat Lisa atau Yeji percuma juga. Pasti ga dibalas, kalau dibalas pun pasti lama. 

Seringai muncul diwajah Choco, yang entah mengapa ia merasa tenang kalau ga ketemu Daniel dalam satu hari ini. 

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now