09

51 33 11
                                    

" Sebenarnya,...dia yang kelewatan biasa, atau gue yang terlalu pake rasa?."

Choco berujar,setelah ia mendengar celotehan Lisa tentang kejadian kemarin.

Suasana kantin sekarang bisa dibilang, lumayan rame. Mereka hanya berdua saja dikantin tanpa Yohan,Hangyul,Yeji,Jihoon, dan Daniel yang kadang bergabung dan kadang juga tidak. 

Choco menceritakan kejadian setelah Seungwoo dan Daniel yang hampir baku hantam.

Ia juga menanyakan bagaimana Seungwoo, setelah ia dibawa  pergi oleh Daniel.

Tentu saja Lisa menjawab, Seungwoo tidak apa-apa dan tidak marah.

"Lo nanya pendapat gue nih?." Tanya Lisa sebelum menguyah pisang crispy yang mereka pesan.

"Menurut lo, ada orang lain yang duduk di meja ini?." Cibir Choco yang jengkel.

Lisa terkikik, melihat muka sebal Choco. Dia tak habis pikir, bagaimana mudahnya dua sejoli itu menyelesaikan masalahnya.

Padahal , kalau dilihat mereka seperti punya masalah yang serius.

"Sans babe, jangan nge gas gitu ah. Gue canda elah."

Choco bergidik, mengangkat bahunya Menatap Lisa,mengharapkan pendapat teman dekatnya ini.

"Kalo menurut gue, dua-duanya bener. Yang satu biasa aja, dan Lo ya gitu. Tapi, normal sih,. Karna Lo suka sama dia."

Choco mendelik, ia juga berpikir seperti itu. Tidak heran Daniel bersikap biasa saja, karna tujuh puluh persen menurut Choco,bisa dipastikan cowok itu tak tertarik dengannya.

Dan dia yang pasti seratus persen berbanding terbalik dengan Daniel. Choco menghela napas berat, memikir kan itu kadang bisa membuat nya terasa sesak dan sakit kepala. Begini resiko kalo cinta sendirian.

"Ga usah terlalu di bawa penat Cho. Kalo Lo masih mau bertahan ya perjuangin, kalo udah capek ga usah diterusin. Nyakitin hati aja jadinya." Ucap Lisa yang seolah mengetahui apa yang sedang dipikirkan Choco.

Choco mengangkat kepalanya, menatap Lisa yang sedang menatapnya tulus sebagai seorang sahabat, seolah ia serius dengan perkataan nya barusan.

Bisa saja Choco menyerah, tapi bagaiman ia bisa ngelakuin itu, kalau hampir setiap hari ia menghabiskan waktu dengan Daniel.

"Gue kadang suka bingung deh. Giliran sama lo, gue ngedukung Lo buat perjuangin cinta Lo. Tiba di kak Seungwoo gue juga ngomong gitu. Merasa munafik gue jadinya." Seru Lisa tiba-tiba.

Yang membuat Choco tersenyum simpul. Ia tau apa maksud dari Lisa, dia tidak mempermasalahkan itu. Di satu sisi,Lisa harus nge-support sahabatnya, dan di sisi lain ia juga harus memberikan support untuk Seungwoo, keluarganya sendiri.

"Gue cariin, tau nya disini." Seru Yeji, mengambil tempat disebelah Choco. Mencomot dan bereaksi riang ketika melihat pusing crispy yang terlihat menggiurkan untuk nya.

"Nyari nya pakek mulut sihh." Lisa menyentil jidat Yeji, yang membuat sang empunya melempar tatapan horor dan membalas dengan apa yang dilakukan Lisa.

"Kalo ga nanya kan, bisa sesat dijalan." Bela Yeji, lalu melanjutkan acara menguyah nya yang sempat tertunda. Choco menggeleng, terkikik bersamaan.

"Gosip apaan sih kalian, kek nya seru banget." Lisa dan Choco melirik ke arah Yeji, saling melempar senyum penuh arti.

Tentang Daniel,tidak bisa mereka cerita kan ke Yeji, bisa-bisa seisi kantin menatap ke arah meja mereka, alih-alih Yeji yang bisa berteriak seperti lumba-lumba.

Hold Me Tight - Han SeungwooWhere stories live. Discover now