Rumor

415 65 14
                                    

Note: ini sudah pernah di publish, cuma ini aku edit dan cut part YunJun aja :v
Cerita ini di tulis ketika Yun mendapat rumor dengan *uhuk* dedek kembang :v

And, thanks for your support guys ❤













_____








Junhoe menggengam erat ponselnya, matanya sedikit memerah. Junhoe mencoba memendam amarahnya, artikel yang baru saja ia baca beberapa menit lalu. Membuatnya sedikit kesal.

"Yunhyeong hyung datting? Berita macam apa itu!!"

Junhoe melemparkan ponselnya ke atas kasurnya, matanya melirik jam di tangannya. 23:45

Sudah larut malam .. dan sialnya, berita seperti ini harus Junhoe baca. Junhoe mengacak rambutnya frustasi.

Kakinya berjalan keluar kamar, menuju lantai atas. Lebih tepatnya kamar Yunhyeong, awalanya perasaan takut menghampiri June.

takut mengganggu Yunhyeong tidur ..

Tangannya perlahan membuka pintu di hadapannya, tak terkunci. Junhoe diam menatap Tubuh Yunhyeong yang tengah bersandar dengan ponsel di , Yunhyeong bahkan tidak sadar akan kehadiran Junhoe.

"Hyung .."

Junhoe mengernyitkan dahinya, tak ada respon dari pemilik kamar.

Junhoe melangkahkan kakinya mendekat, bibirnya sedikit tersenyum melihat Yunhyeong masih belum terlelap.

"Yunhyeong hyung .."

"juneee .. sejak kapan kau masuk ke kamarku?"

"Hyung, aku memanggilmu sedari tadi. Tapi kau sibuk dengan notebook itu"

"benarkah? ahh .. maafkan aku Junhoe-ya"

Junhoe sedikit melihat notebook milik Yunhyeong yang tergeletak begitu saja. Rasa kesal menjalar ke tubuhnya, kedua tangannya mengambil notebook Yunhyeong lalu di pindahkan ke meja yang letaknya sedikit jauh dari kasur Yunhyeong.

"yaa! kemarikan notebook-ku Junn .."

Junhoe menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Yunhyeong berniat mengambil kembali Notebook miliknya, sampai sebuah tangan menahan lengannya.

Yunhyeong menatap tajam pemuda di hadapannya
"apa yang kau lakukan? lepaskan tanganku Junee"

"kembali ke atas kasurmu hyung"

"aku ingin notebook-ku jun"

Junhoe menatap yunhyeong, wajah dinginnya. Sorot yang begitu tajam, sudah cukup membuat Yunhyeong sedikit takut.

"kembali ke kasurmu atau aku akan membuang notebook milikmu?"

Yunhyeong kembali ke atas kasurnya, kepalanya menunduk dengan jari jemari yang tidak bisa diam.

"hiks.. hiks .."

Junhoe menghela nafasnya, kakinya melangkah mendekati Yunhyeong yang ia yakini sudah terisak.
Junhoe lepas kendali & tidak sengaja mengeraskan sedikit suaranya.

Junhoe yakin, Yunhyeong takut akan suara lantangnya tadi.

"hyung .. maafkan aku"

"hikss.."

Junhoe mengangkat lembut dagu Yunhyeong, jemarinya menghapus lembut air mata yang sedari tadi membasahi kedua pipi milik Yunhyeong.

"maafkan aku hyung.. aku tidak bermaksud membentakmu"

"maafkan aku .. maafkan aku, sudah berani membuatmu menangis"

Junhoe menarik lembut Yunhyeong ke dalam pelukan hangatnya, mengabaikan dadanya yang tengah di pukuli oleh Yunhyeong.

"Tak apa hyung, pukul aku sesukamu. Limpahkan rasa sakit dan sedihmu padaku. Bagi air matamu denganku hyung"

"maafkan aku .."

"Aku hanya tidak suka melihatmu bersedih karena berita itu. Hatiku sakit hyung, maafkan aku"

"junn .. hiks.."

"Menangislah hyung, jadikan aku pelampiasan rasa sedihmu hyung. Aku selalu berada di sampingmu hyung"

Yunhyeong mengeratkan pelukannya, air matanya bahkan sudah cukup membuat kaos yang Junhoe kenakan menjadi basah"

"Junn, kau tidak percaya pada rumor itu kan.. hikss"

Junhoe menatap kedua mata milik Yunhyeong, bibirnya mengukiran senyuman yang begitu tulus.

"aku sangat mempercayaimu hyung"

"terimakasih junn, aku menyayangimu"

"berhentilah menangis hyung, air matamu membuat dada seksiku basah"

"Yaaa!!"

Junhoe tertawa lucu, membuat Yunhyeong menggembungkan pipinya lucu.

"hhaha, sudah hyung"

"kau menyebalkan, huhh"

"iya aku tau Hyung"

Junhoe menarik selimut ke badan Yunhyeong, menatap lembut wajah Yunhyeong yang semakin hari semakin manis.

"tidurlah hyung, sudah sangat malam"

"junn, tidurlah di sini"

"kau yakin hyung? kau yakin mengizinkan aku tidur sini?"

Yunhyeong melirik Junhoe yang tengah menatapnya dengan tatapan menggoda.

"Yaa!! jangan mesum Koo Junhoe"

Junhoe tertawa, sangat menyenangkan menggoda hyungnya yang satu ini.

"Mesum bagaimana sih? Aku saja tidak menyentuhmu sama sekali"

"Ahh, apa kau ingin aku sentuh hyung?"

"Berhenti dari kegilaanmu June pabbo!"

June tertawa lagi, setidaknya dirinya berguna di saat seperti ini.
Mengembalikan tawa orang yang begitu ia sayangi.
June berharap, Yunhyeong lekas mengerti. Selalu ada dirinya ketika Yunhyeong membutuhkan.

Keduanya terlelap dengan saling berpelukan satu sama lain.
Junhoe yang dingin, memiliki cara tersendiri untuk menghangatkan hati seseorang yang memiliki hati hangat.










🌸




Laffyuuu😻

[YunJun - JunHyeong Story] _✅_Where stories live. Discover now