Goodbye

343 51 12
                                    



























...




Yunhyeong menghela nafasnya, entah untuk yang ke berapa kalinya.
Sedangkan pria di hadapannya hanya diam tanpa suara.

Makanan yang tersedia di hadapan keduanya bahkan tidak tersentuh sama sekali. Kopi yang awalnya panas, kini sudah berubah menjadi dingin.

Di luar caffe turun hujan cukup deras, namun keduanya bahkan tidak merasa dingin sama sekali.

Yunhyeong menatap pria di hadapannya, bibirnya mendecih pelan.

"Bisakah kau katakan alasanmu mengajakku bertemu?"

Pria di hadapannya, Goo Junhoe menatapnya.

"Ahh .. itu .. Bukankah lebih baik kita makan terlebih dahulu?"

Yunhyeong membuang pandangannya.
"Kau melupakan fakta, bahwa aku tidak menyukai makanan dingin June"

"Ahh, maafkan aku hyung .."

"Katakanlah apa maumu sekarang, aku tidak bisa terlalu lama"

Junhoe perlahan meraih jemari tangan Yunhyeong, namun di tepisnya pelan oleh sang pemilik tangan.

"Aku minta maaf padamu .."

"Apa harus membutuhkan waktu lama kata maaf keluar dari bibirmu Goo Junhoe-shi?"

Junhoe menundukan kepalanya, perasaan bersalah begitu menyelimutinya.

"Jika kau menemuiku untuk memberi undangan pernikahan, aku tidak bisa menerimanya"

"Yunhyeong-ie, aku sungguh menyesal. Maafkan aku, aku benar benar minta maaf padamu"

"Berhentilah memanggilku seperti itu, hakmu sudah lama hilang atas panggilan itu"

"Jika hanya itu yang ingin kau ucapkan, aku akan pergi sekarang"

Yunhyeong meraih jaketnya, menatap pria di hadapannya cukup lama. Mungkin untuk yang terakhir kalinya.

"Yunhyeong, tidak bisakah kita memulai semua dari awal lagi?"

Yunhyeong tertawa remeh.
"Kau itu bodoh atau tidak punya otak? Wanita itu hamil anakmu, dan kau masih berharap hubungan kita baik baik saja?"

"Kau itu benar benar biadab Goo Junhoe-shi"

Junhoe membawa Yunhyeong ke dalam pelukannya, tentu saja penolakan ia terima. Namun dengan tenaganya, Junhoe menahan Yunhyeong dalam dekapannya.

Junhoe terus menerus bergumam maaf, ia merasakan basah di kaos yang ia kenakan. Yunhyeongnya menangis, dan itu karena kebodohannya.

Tak ada suara isakan yang terdengar, namun kedua mata Yunhyeong terus mengeluarkan air matanya. Junhoe menyesal, sangat menyesal.

Mata indah yang biasa memancarkan kehangatan, kini berubah menjadi mata yang selalu sendu dan di penuhi air mata.

Junhoe merutuki malam itu, kala dirinya beradu argumen dengan Yunhyeong. Hanya karena Yunhyeong jalan bersama sang sahabat Jung Jaehyun, Junhoe terbakar api cemburu.

Dirinya menghabiskan malam itu di sebuah klub malam, dan entah mengapa ia merasa melihat Yunhyeong tepat di hadapannya.

Dan terjadilah peristiwa itu, ketika keesokannya Junhoe membuka mata. Betapa terkejutnya dia ketika melihat sosok perempuan di sampingnya, perempuan yang ia kenal.

Adik kelasnya di sekolah, Park Chaeyeong.

Dan beberap minggu setelahnya, Chaeyeong mendatanginya dengan surat dan bukti akan kehamilannya. Rasanya kala itu, seperti waktu berhenti.

[YunJun - JunHyeong Story] _✅_Where stories live. Discover now