Universe

246 42 12
                                    




*

🎵Aku akan mengelilingi semesta
Sampai aku bisa menemukanmu lagi

Aku tak akan melepaskannya, bahkan kenangan terkecil sekalipun

Kenangan kita terukir di dalam musim
Semua itu datang dan pergi beberapa kali

Namun aku tetap akan memanggilmu🎵







Goo Junhoe, pria tampan yang sialnya bodoh. Tengah menatap kosong danau di depannya, di bawah pohon maple yang tengah menggugurkan daun berwarna kuningnya.

Entah sudah berapa lama dirinya terdiam di sini, menatap sendu tempat ini. Tanpa berniat pergi barang sedikitpun.

Tangannya mematikan puntung rokok yang sudah mulai habis, rokok yang belum tersentuh sama sekali olehnya. Rokoknya di biarkan padam begitu saja terkena angin musim gugur.

Terlihat kilatan marah, kecewa, sedih di wajah tampannya. Kaleng cola yang memang sudah habis ia tenggak, di remasnya begitu saja. Melemparnya ke sembarang arah, tidak peduli jika lemparannya mengenai seseorang.

Goo Junhoe, pria tampan yang tengah meratapi hidupnya. Meratapi kebodohannya. Rasanya ingin mati saja bila memorinya bersama sang mantan kekasih melintas di benaknya.

Masih di tempat ini, Junhoe mengingat jelas bagaimana tangannya menampar pipi sang kekasih di depan kerumunan orang yang waktu itu berada di danau.

___

Plak

Yunhyeong merintih pelan, di rasakan sudut bibirnya mengeluarkan sedikit cairan berwarna merah.
Goo Junhoe, kekasihnya sendiri baru saja menamparnya.

Hanya karena ia pulang bersama Hanbin. Semua temannya juga tahu siapa Hanbin.
Sahabat yang selalu menemani Yunhyeong sedari keduanya masih kecil.

Yunhyeong tidak habis fikir, mengapa kekasihnya begitu murka hanya karena itu?

Yunhyeong terisak sembari menahan rasa perih di sudut bibirnya.

Tubuhnya sedikit bergetar, baru kali ini Yunhyeong merasakan amarah dari sang kekasih.

Bahkan tubuhnya mundur ketika Junhoe mengulurkan tangan ke arahnya, mencoba membelai sudut bibirnya yang tengah terluka.

"Ada apa denganmu juneeya .. hiks .."

June tertegun di tempatnya, bisa ia liat dengan jelas guratan takut di wajah sang kekasih manisnya.
June merutuki kebodohannya saat ini.

"Yunhyeong .. maafkan aku .. sungguh, aku hanya merasa cemburu melihatmu memeluk Hanbin .."

Yunhyeong menatap June tak percaya.
"Jun, aku hanya memeluk sahabatku sendiri. Hanbin baru saja kehilangan adiknya, bukankah wajar aku memeluknya!"

June membulatkan kedua matanya, perasaan bersalah menghampiri dirinya.
"Yunhyeong, maafkan aku .. sungguh maafkan aku .."

Yunhyeong menepis tangan June ketika sang kekasih hendak meraih tangannya.
Yunhyeong teramat kecewa pada sang kekasih.

Siapa yang tidak kecewa?

Kekasih yang begitu kau cintai, menampar pipimu di tempat umum hanya karena masalah sepele.

Yang sebenarnya june juga tidak bertanya sepatah katapun tentang Yunhyeong yang memeluk Hanbin.

Yang Yunhyeong ingat, June hanya memintanya bertemu di danau ini. Dan tanpa berkata sedikitpun, tangan sang kekasih melayang ke pipinya.

Hatinya patah mengingat fakta yang baru ia tahu.

"Jangan mendekat Junhoe-shi! Aku membencimu!"

Yunhyeong menjatuhkan air matanya.

"Ku harap, ini terakhir kalinya kita bertemu! Aku rasa 6 bulan bersamamu hanya membuang waktu berhargaku!"

"Sungguh, aku kecewa padamu June .."

June menggelengkan kepalanya, menolak semua kalimat yang terlontar dari bibir sang kekasih.

"Yunhyeong ku mohon .. hiks .."

June menangis, dan Yunhyeong tahu. Hanya saja, Yunhyeong akan berpura pura tidak tahu.
Yunhyeong sudah bertekad membawa hatinya pergi.

Tanpa ada kenangan tentang Junhoe sedikitpun.

Sedari kecil, Yunhyeong di perlakukan dengan lembut oleh sang ayah dan kakaknya. Yunhyeong tidak menyangka bahwa kekasihnya sendiri berani menyakitinya.

Junhoe terisak menatap punggung Yunhyeong yang kian menjauh.

___

Junhoe mentertawakan dirinya sendiri, dia benar benar bodoh. Junhoe harus kehilangan Yunhyeong hanya karena cemburu tak beralasannya.

Junhoe mengacak rambutnya frustasi, dirinya benar benar merindukan Yunhyeong. Yunhyeong benar benar menghilang dari kehidupannya setelah insiden itu.

Bahkan Hanbin ikut menghilang, sebelum Junhoe meminta maaf padanya.
Seluruh teman kampusnya juga seolah menutupi keberadaan Yunhyeong darinya.

Ia tidak heran, mengingat lingkup pertemanan Yunhyeong yang cukup luas di kampus ini.

"Yunhyeong .. aku merindukanmu .."

Junhoe menatap ke atas langit, sejujurnya itu hanya alibinya untuk menghindari air mata yang bisa saja jatuh dari kedua maniknya.

"Maafkan aku Yunhyeong ..."

End

...Gatau bisa dapet sepanjang ini, karena niatnya pendekan aja hehe..

Calangeee😚

[YunJun - JunHyeong Story] _✅_Where stories live. Discover now