Rain

277 43 21
                                    

















*







Bila hujan menuntun kita untuk merindu
Berbeda halnya denganku yang selalu mengingatmu ..

Song Yunhyeong, menatap hujan sore hari ini di tepi jendela kamarnya. Dengan alunan musik yang lembut di airpod putihnya. Bibirnya tersenyum, menikmati tiap rintik hujan yang membasahi pepohonan di luar sana.

Sekilas ingatannya tentang sang kekasih, Goo Junhoe.
Ketika mereka bersama menikmati tetesan air langit, mengabaikan payung yang tergeletak begitu saja.

"Juneeyaaa .. dingin"

June merentangkan kedua tangannya, mengisyaratkan sang kekasih masuk ke dalam rengkuhannya.

"Rasanya masih dingin June .."

June terkekeh, mengeratkan tubuh sang kekasih dalam pelukannya.
"Tentu saja sayang, tubuh kita sama sama basah asal kau tahu .."

Keduanya masih berada di posisi yang sama, merengkuh tubuh satu sama lain di bawah air langit yang turun.


Hujan membawa kenangan akan masa lalu ..
Namun untukku, hujan adalah sebuah harapan baru



"Will you marry me?"

Yunhyeong menganggukan kepalanya, air mata harunya tersamarkan rintik air hujan.
"Yes I do"

Yunhyeong masih memperhatikan June yang tengah memasangkan sebuah cincin, cincin sederhana namun indah. Bibirnya tak berhenti tersenyum sekarang, Harapan baru tercipta di bawah guyuran air hujan.











Mereka mungkin membenci hujan, karena sedikit merepotkan ..
Tapi tidak denganku, aku begitu menyukai hujan

(Seperti rasa sukaku kepadamu, fs) heuheu

Yunhyeong merapatkan mantelnya, menggosokan kedua telapak tangannya secara bergantian.
Sesekali melirik jam tangannya.

Menghembuskan nafasnya, yang di tunggu tak kunjung hadir. Padahal tubuhnya sudah mulai menggigil.

"Sayang, maaf membuatmu menunggu .."

Yunhyeong menggelengkan kepalanya, lalu tersenyum.
"Tak apa .. kemarilah, aku kedinginan menunggumu"

Si tampan tersenyum, memasangkan syal miliknya di leher sang kekasih. Membawa tangan sang kekasih dalam saku mantel yang ia kenakan, dengan tangan yang saling bertautan tentunya.

Keduanya menikmati moment ini, di sebuah halte dekat rumah Yunhyeong.
Tidak ada alasan kuat, hanya saja keduanya tidak ingin kehilangan moment ketika hujan turun.





Hujan itu seperti air mata kesedihan, tidak tahu kapan akan datang dan pergi ..

Tapi untukku, hujan adalah keihklasan dan merelakan ..





Yunhyeong tersenyum sendu menatap gundukan tanah di hadapannya, dengan nisan yang bertuliskan nama sang kekasih Goo Junhoe.

Kedua tangannya menaburkan bunga secara perlahan, mengusak batu nisannya dengan lembut dan penuh perasaan.
Tidak, Yunhyeong tidak menangis sama sekali.

Rintik hujan membasahi tubuhnya, tidak deras memang. Namun cukup membuat pakaian yang ia kenakan basah. Tangannya menghapus air hujan yang jatuh mengenai matanya.

"Juneeya .. apa kau bahagia di sana? Aku merindukanmu .."

Bibirnya tersenyum ..
"Lihatlah, hujan selalu menemaniku dan kamu. Apa kau bisa melihat senyumanku sekarang?"

"Sungguh sangat di sayangkan, aku tidak bisa melihat senyumanmu lagi"

"Haahh, aku jadi merindukanmu sekarang. Ahh tidak, rasanya setiap hari aku selalu merindukanmu .."

Memorinya melayang ke beberapa bukan lalu, ketika sang kekasih mengalami sebuah kecelakaan ketika menuju acara pernikahan keduanya.

Langit yang semula cerah, mendadak mendung dan hujan turun begitu deras. Seiring kabar duka yang di terimanya, di hari yang seharusnya bahagia.

Yunhyeong jatuh di tempatnya, tulang di seluruh tubuhnya seakan menghilang. Semua sarafanya tidak berfungsi secara normal.

Pertama kali dalam hidupnya, Yunhyeong membenci hujan. Berharap tidak ada rintik lagi yang turun.

Yunhyeong tersenyum miris mengingat memorinya, kini beralih mengecup lembut batu nisan sang kekasih.

"Juneeeya .. aku akan selalu mencintaimu"

"Aku hanya menunggu, hujan selanjutnya akan membawaku kepadamu .."

"Saranghaeyo .."











End











.... Jangan hujat aku:")
Heueheu

[YunJun - JunHyeong Story] _✅_Where stories live. Discover now