bab 3

15.2K 823 26
                                    

Sehari menjelang Pernikahan Kami. Sasuke sedang di sibukkan dengan pekerjaannya. dan aku hanya berdiam diri di mansion megah ini.

"Menantuku, Kenapa kau melamun Sayang?" Ucap Sang calon ibu mertua, Uchiha Mikoto.

"Aa..eh," Aku menggaruk leherku yang tidak gatal. "Tidak, ibu aku hanya sedang gugup."

"Gugup?" Mikoto Mengeryitkan Keningnya.

"Em, sebenarnya aku hanya bingung dengan sikap Sasuke-kun ibu." Aku menundukkan kepalaku.

Kudengar ibu mertuaku menghela napasnya. "Anak itu, maafkan Sasuke Sayang. Mungkin dia sedang banyak pikiran. Apalagi dia harus lembur untuk menyelesaikan pekerjaanya."

Sebenarnya bukan itu yang menjadi pikiranku. Tapi aku hanya mengangguk pertanda mengerti dengan penjelasan ibu mertuaku. "Mungkin saja bu."

Ibu mertuaku tersenyum simpul. "Istirahatlah, jangan terlalu memaksakan diri untuk ikut terjun mempersiapkan pernikahan kalian. Sudah ada EO dan maid di sini."

"Iya,ibu.."


.

.

.

.






Malam di mansion Uchiha.

Sedari tadi Sasuke sudah pulang dari kantor. ia membuka pintu kamar kami, langsung saja aku berdiri. Menyambutnya dan membantunya untuk membuka dasi dan Jas kerjanya. mungkin Sasuke bingung dengan raut wajahku. Hingga ia memegang daguku.

"Ada apa denganmu?"

"Tidak, sana mandi."

"Aku, tidak akan mandi sebelum kau mau berbicara." sasuke membingkai wajahku dengan kedua tangan besarnya dan mengelus pipiku.

Aku menelan ludahku, haruskah ku katakan aku takut kehilangannya? Aku tidak berbicara lagi, aku hanya menyusupkan kedua lengan keciku ke pinggang Sasuke. dan Sasuke membalas pelukanku. Ia mengusap rambut panjangku. "Rasanya aku tidak sabar lagi ingin memilikimu sakura."

"Mmm... kalau begitu miliki aku."

Sasuke melepaskan pelukan kami, dan mengecup bibirku lembut. "Belum saatnya Sakura, aku akan menunggumu lulus beberapa bulan lagi saja. Aku masih bisa menahannya."

"Terserah."

Sasuke menghela napasnya, Entah ada apa dengan sakura hari ini. Padahal kemarin mereka baik-baik saja. dan Sasuke sudah berjanji akan Setia pada Satu pasangan. ia sudah resmi melespakan hinata. Mantan kekasihnya-- dan menurut dirinya sendiri, setelah ia melepaskan hinata. Ia tidak merasakan perasaan apa-apa. jujur saja, selama ini hubungan mereka hanya seperti saling membutuhkan di atas ranjang saja. dia tidak pernah benar-benar menyatakan keseriusan dalam hubungan mereka. Rasanya berbeda dengan gadis yang sedang ada dalam dekapannya ini. Sasuke menginginkan Sakura saat ini-- dan juga selamanya.








                                ***

Setelah usai mandi dan makan malam, Pasangan Calon mempelai ini saling memeluk di malam yang dingin. Posisi Sakura sekarang sedang menyender di Dada Calon Suaminya. dan Sasuke seperti tidak keberatan sama sekali dengan posisi ini. ia malah asik mengecup puncak kepala sakura.

"Apa yang sedang kau baca?" Merasa di tanya oleh Sasuke, kemudian Sakura menengadah menatap Calon suaminya.

"Buku Sastraku." mereka bertatapan selama beberapa detik, dan sasuke memiringkan Dagu sakura dengan jemarinya. Ia mencium Calon istri merah mudanya ini penuh perasaan. Bibir mungil Sakura berhasil membuat Sasuke kecanduan, rasanya manis dan tak seorang pun wanita pun memiliki rasa semanis ini. Lidahnya mulai menerobos masuk ke dalam mulut sakura. Mengabsen gigi sakura, Satu-persatu.

"Mmmm...." Sakura mulai melingkarkan lengannya ke pinggang Sasuke. dan sasuke pun mulai merebahkan Sakura ke tempat tidur. mereka terus berciuman, bertukar saliva, hingga mereka saling melepaskan pagutan itu. Sasuke menatap Mata emerald jernih yang terlihat sayu itu di depannya. Dan bibirnya kembali menjelajah ke leher sakura. menjilat, menghisapnya, hingga meninggalkan bekas-bekas memerah di beberapa tempat.

"Sssshh... Sasu...."

Sasuke tersentak, ia hampir kehilangan kendali. Ia melihat bagian atas dada sakura sudah terbuka dan ada bekas hisapannya di sana. "Maafkan aku sakura, Aku hampir kehilangan kendali." 

Gadis merah muda itu menggeleng. Ia kembali menangis. Sakura merasa dirinya tidak berguna. Toh dirinya tidak akan hamil sekarang, apalagi yang ditunggu oleh Sasuke. "Mantan pacarmu mungkin memang lebih baik dari aku!" Kemudian sakura tidur membelakangi Sasuke. Ia memeluk bantal guling dan menangis sesenggukan di sana.

"Apa, maksudmu Sakura?" Sasuke mengacak rambutnya frustasi, "Kami tidak ada hubungan apapun lagi sakura, aku tidak pernah lagi meresponnya. Jika itu yang ingin kau tahu."

"Tapi aku melihat pesannya di ponselmu!" Ucapan Sakura terdengar serak dan teredam di bantal guling yang ia peluk.

"Hikss.. Ia mengirim fotonya ke chat Linemu, foto telanjang kalian berdua!" Sakura menangis histeris. "Walau saat itu aku belum berstatus sebagai siapa-siapamu, Hatiku Sakit. Hikss.. Aku mauu pulangg..!!"

Sasuke membalikkan Tubuh Mungil Sakura. Dan memeluknya erat. Ia meredam tangisan sakura di dadanya.

"lepaskaaann.. Hiksss ... Jahatt... hikksss.." Sakura memberontak dalam dekapan sasuke. Namun Sasuke terus mengencangkan pelukannya. Baiklah ia akui dirinya Salah. tapi Sasuke tidak menyangka Jika Hinata mengirim foto itu ke ponselnya. itu adalah foto lama. foto itu di ambil saat hinata menyatakan cinta pada dirinya. Dan sasuke hanya merespon seadanya saja saat itu. ia sadar sekarang bahwa ia tidak benar-benar punya perasaan khusus pada hinata. walau mereka pernah melakukan Sex berkali-kali tapi ia selalu menggunakan pengaman.



Hembusan napas teratur terdengar dari hidung sakura. Calon istrinya sudah tidak menangis lagi. ia menghapus sisa-sisa airmata itu. Dalam diamnya ia berjanji tidak akan pernah menyakiti Sakura. Tidak lagi. ia akan lebih mementingkan kebahagiaan Sakura di banding kan apapun sekarang, nyatanya Sasuke yang dulunya Gila kerja dan selalu pulang larut malam. Sekarang seperti mengubah kebiasaan itu, dan selalu pulang lebih awal. Dirinya seperti menemukan jalan untuk pulang.












Tbc

800 word dulu ya..

Chapter depan udah nikahan. dan sweet moment Sasusaku.. Walau saya terisnpirasi dari princess Hours.. Tapi ini tidak akan sengenes itu Dramkor.

Saya tidak sanggup membayangkan Sasuke seperti Lee shin ke Chaegyoung.. Oh no!

Lelaki bertanggung jawab sama istrinya jauh lebih baikkan? Walau nanti akan ada badai menerjang mereka. Selama mereka saling percaya dan sudah punya komitmen semuanya akan baik-baik saja. Sakura di sini jelas tidak seperti Chae gyoung yang mudah akrab sama Lee youl ... I'm so sorry buat penggemar Sakura Centrik. Karena Saya Sasusaku Lovers sejati. saya Tidak akan terlalu memperlihatkan Skinship Sakura sama Cwo lain..

Ya sudahlah sekian cuap-cuap dari Author Gaje Citra Ini yaa khann..

Seperti biasaa... Vote+koment

Marii ramaikaannn...


WONDERFULL LIFE (SASUKEXSAKURA) {21}✔✔Where stories live. Discover now