~ One ~

1.3K 71 7
                                    

"Ayo ikut aku!", ajak seseorang yang ada di sampingku

Aku pun menoleh ke arahnya. Laki-laki itu pun menggenggam tanganku lalu menarikku untuk mengikutinya

"Kita mau kemana?", tanyaku pada laki-laki itu

"Sudahlah. .ikut saja denganku! Kamu pasti suka ke tempat ini. .", kata laki-laki itu yang masih menggenggam tanganku erat-erat

Aku yang masih bingung dengan apa yang terjadi hanya bisa menurut mengikuti laki-laki itu. Aku tak protes, yang aku rasakan hanya rasa nyaman.

"Kamu masih suka pergi ke taman? Kamu paling suka melihat bunga-bunga yang ada di taman. Hmmm. . .padahal masih cantik kamu daripada bunga-bunga itu. Aku lebih suka memandangimu daripada mereka, tapi kamu sibuk memandangi mereka", kata laki-laki itu yang sekarang memandang ke arahku sambil mengacak-acak poniku

Tapi yang aneh adalah aku tak bisa  melihat wajah laki-laki itu. Siapa laki-laki itu? Kenapa aku merasa nyaman dan bahagia?

Aku hanya bisa memandang ke arah laki-laki yang sedang bersamaku tanpa tau siapa dia sebenarnya.

"Yeri. . .", panggil laki-laki itu

"Yer. .", laki-laki itu terus memanggilku

"ADEK!!!", panggil seseorang

"YERIIIII. . .", teriak seseorang yang suaranya sangat familiar di telingaku dan aku merasa badanku terguncang

"BANGUN WOYYY!!! YA ELAH, DEK. .BANGUN WOYYY. .UDAH SIANG INI!", teriak Mas Kai

Aku yang mulai sadar pun secara perlahan dapat melihat wajah super menyebalkan dari kakak laki-lakiku yang biasa aku panggil Mas Kai. Iya, Mas Kai adalah saudara kandung satu-satunya yang aku punya.

"Apaan sih, Mas? Ganggu tidur adek aja!", jawabku sewot

"Kamu pikir ini udah jam berapa? Kamu ada kelas pagi kan kalau hari Kamis?", tanya Mas Kai

Aku pun melirik jam dinding yang ada di kamarku dan jam menunjukkan pukul 06.30, di mana itu artinya aku hanya punya waktu 30 menit sampai kelas pertama mulai.

"YA AMPUN, MAS KAI. .KENAPA ADEK NGGAK DIBANGUNIN DARI TADI SIH?? ADEK TELAT KAN JADINYA. .", teriakku sambil tergopoh-gopoh menuju kamar mandi

"KOK NYALAHIN MAS SIH, DEK? KAN SALAH KAMU SENDIRI DARI TADI DIBANGUNIN NGGAK BANGUN-BANGUN!", protes Mas Kai

Dan aku tidak memperdulikan protesan Mas Kai, karena saat ini segera mandi dan bersiap-siap untuk kuliah pagi adalah hal yang lebih penting daripada menanggapi Mas Kai.

Ritual mandi kilat dan berdandan seadanya. Sekarang aku hanya memiliki waktu sekitar 15 menitan. Walaupun kampusku tak terlalu jauh dari rumah, tapi kalau jalan juga nggak mungkin sampai dalam 15 menit.

"Mas. .anterin adek dong! Adek udah telat nih. .", rengekku pada Mas Kai yang baru saja selesai sarapan

"Males! Mas juga mau berangkat kerja. Salah sendiri dibangunin nggak bisa!", jawab Mas Kai

"Ayo lah, Mas. .aku nebeng. .please please. .", ucapku memohon

"Antarin adekmu sebentar aja kenapa sih, Mas? Kamu kan masuk jam setengah 8, ini masih ada waktu lho. .", kata Mama yang sedang sibuk di dapur

"Kai mau jemput Krystal dulu, Ma. .", jawab Mas Kai

"Yaudah anterin bentar aja, Mas. .Papa masih mandi, takutnya adek malah telat kalau nunggu Papa kamu", pinta Mama pada Mas Kai

M I M P I || Mark - YeriWhere stories live. Discover now