01. A (Not So) Brand New Day

57.1K 4.7K 175
                                    

Kalau begini aku pun jadi sibuk~ berusaha mengejar-ngejar dia.

Matahari menyinari semua perasaan cinta, tapi mengapa hanya aku yang dimarahi~ 
🎵

Matahari menyinari semua perasaan cinta, tapi mengapa hanya aku yang dimarahi~ 🎵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuliah lima SKS. Dompet tertinggal, hingga aku tidak makan siang di kampus. Dilanjutkan, wisata kuliner dari Ujung Kulon ke ujung dunia di mata kuliah Kudapan dan Minuman Nusantara. Jika aku tidak mati sekarang, aku pasti punya sembilan nyawa.

Tubuhku sudah rontok. Di depan pintu kamar asrama, aku menyadari ruangan itu bukan kamarku lagi. Kamar baruku bernomor 312. Aku tidak ingin memikirkan hal lain. Aku hanya ingin pingsan di tempat empuk. Jadi, ketika berhasil menyeret koper, meniti tangga, hingga tiba di kamar baru, aku segera meletakkannya di sisi pintu. Aku melepas kemeja, menyisakan kaus dalam tipis, lalu melompat ke tempat tidur tingkat bagian bawah.

Dengan posisi tengkurap, kaki dan tangan terbuka lebar, punggungku seperti dipijat. Leganya. Senangnya. Dua kipas angin yang menyala membuatku mengantuk.

Aku nyaris tertidur.

Tapi, tunggu!

Kipas angin? Asrama tidak menyediakan kipas angin gratis! Dan benda itu menyala...

Mataku terbuka lebar. Seketika aku duduk, dan menyadari aku bukan satu-satunya yang berada di ruangan itu. Tidak jauh dari koperku, ada koper lain dan tumpukan baju.

Parahnya, belum berhasil aku pulih dari rasa kaget, pintu menguak terbuka. Seseorang berdiri di sana. Tegap, basah, dan hanya mengenakan handuk yang melilit longgar di pinggulnya.

Sialan.

"WOIII!!"

Pada utas tersebut, tersemat ilustrasi dua pemuda. Mereka sama-sama ramping, dan memiliki wajah yang membuat para gadis penyuka manga menjerit tertahan. Terlebih, ilustrasi tersebut menggambarkan keadaan seperti dalam cerita. Tokoh Win, cowok berambut cokelat madu, duduk di atas kasur dan Akbar, tokoh dengan aura dingin dan rambut hitam pekat, berdiri di pintu dalam keadaan sehabis mandi.

Rindang tersenyum. Ada 288 suka, 92 retweet dan sekitar 60 komentar sejak diunggah tadi malam. Utasnya kali ini mendapat nyaris dua kali lipat tanggapan, melebihi biasanya. Memang semua orang dimana-mana menyukai hal seperti ini.

@B1B2_lover HUAAAA, APA INI?! ABAI, JANGAN MENODAI MATA WIN-KU YANG POLOS!!!

@bucanbucin0001 ceritanya seru. next, thor!

@dheadhea_ Aaaa makin seruuu >,< gambarnya keren banget! Makin sayang aku sama kamu <3 Semangat author!

Rindang menutup ponselnya dan berguling di bawah selimut. Memeriksa akun jejaring sosial yang dimanfaatkan untuk membagikan karya gambar dan tulis, Rindang tidak merasakan kantuk. Padahal, semalam ia begadang menemani Urasa membuat tiara. Memang tidak diminta, tapi sebagai penumpang rumah yang baik, Rindang berinisiatif. Meskipun begitu, Rindang tetap enggan untuk bangun.

RINDANG [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang