KLARIFIKASI : KEASLIAN CERITA DESA PENARI

6.8K 214 0
                                    

Pertanyaan pertama adalah bagaimana keaslian cerita ini dan berasal dari siapa sebenarnya cerita ini.

Pemilik akun Twitter @SimpleM81378523 menjelaskan bahwa dirinya hanya mendengar cerita itu dari teman ibunya. Teman ibunya ini memiliki umur yang terpaut jauh dari ibunya.

Lantas ia meminta langsung penjelasan dari teman ibunya ini.

Rupanya, cerita yang dituliskan oleh Pemilik akun Twitter @SimpleM81378523 bukan berasal dari teman ibunya, melainkan dari teman-temannya yang lain saat kuliah di sebuah universitas di kota.

Adapun cerita ini bukan murni cerita dari narasumber, namun ada tulisan yang dilebih-lebihkan dan dikurang-kurangkan.

Terlepas dari itu semua, pemilik akun Twitter @SimpleM81378523 sebagai penulis berharap agar para pembaca memetik pelajaran dari cerita yang ia tuliskan yaitu 'Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung' yang artinya, haruslah mengikuti/menghormati adat istiadat di tempat tinggal kita dan di mana pun berada.

Berikut penjelasan dari pemilik akun Twitter @SimpleM81378523 yang dikutip dari kanal YouTube Raditya Dika:

"Assalamualaikum Wr. Wb. Halo Mas Dika. Halo untuk semua orang yang juga mungkin mendengar saya. Perkenalkan saya adalah pemilik atau orang dibalik akun Twitter @SimpleM81378523. Sebelumnya, saya meminta maaf terlebih dahulu bila tidak dapat memenuhi undangan Mas Dika untuk menceritakan kronologi cerita yang saya tulis dan sekarang menjadi topik dalam beberapa hari ini.

Dan semoga klarifikasi ini dapat didengar oleh semua orang melalui Mas Dika tentunya. Pertama-tama saya mau menjelaskan lebih dulu dari mana cerita ini saya dengar. Cerita ini pertama kali saya dengar dari teman ibu saya. Bisa dikatakan teman lintas usia. Karena umur ibu dan teman ibu saya ini terpaut cukup jauh. Di sini saya mencuri dengar bahwa rupanya dia pernah punya pengalaman tidak mengenakkan saat dulu dia masih kuliah di Universitas di kota yang tidak jauh dari tempat saya tinggal.

Karena saat itu saya sedang semangat-semangatnya menulis cerita dari pengalaman saya dan teman-teman dekat saya di platform Twitter, akhirnya saya tertarik untuk mengangkat cerita beliau ini. Jadi saya mulai bertanya dan meminta beliau menceritakan pengalaman-pengalaman dia selama kegiatan KKN ini. Dan saya pikir cerita beliau ini walaupun mungkin mengerikan tapi ada pembelajaran yang mungkin bisa diambil bila saya menuliskan cerita ini. Saya mengutarakan keinginan saya untuk mengangkat cerita ini yang awalnya bila narasumber menolak. Lebih ke mewanti-wanti sebenarnya.

Dia takut bila cerita ini bisa menimbulkan masalah pada beberapa orang yang terlibat secara langsung ataupun tidak langsung karena cerita ini sudah sangat lama terjadi. Dan cerita ini seakan-akan benar-benar ditutupi oleh semua pihak yang terlibat saat itu. Saya pun mencoba untuk membujuk beliau dan berjanji tidak akan ada satupun pihak yang dapat melacak cerita ini. Karena semua yang terlibat akan saya buat disamarkan mulai dari nama, universitas, sampai desa tempat beliau melaksanakan kegiatan KKN ini.

Jadi saya akan menceritakan ulang semua kejadiannya secara rapi semacam story telling lagi berupa beberapa poin penting sehingga bila memang cerita ini nanti sampai ke orang-orang, tidak akan ada satupun pihak yang terlibat secara langsung atupun tidak langsung bisa mengonfirmasi kebenaran cerita ini karena niat awal saya sebenarnya simpel untuk menulis cerita ini agar pembaca mendapatkan atau memetik pelajaran dari cerita yang saya tulis ini,"

Setelah mendengar penuturan saya, beliau akhirnya setuju dan meminta saya untuk benar-benar mengaburkan semua poin dari universitas, desa dan bahkan bagaimana cara untuk menuju ke sana. Semua saya setting ulang meski saya tidak benar-benar mengaburkan semua karena memang ada beberapa poin penting karena lebih baik tidak diubah karena ada hubungannya dari cerita ini.

Kesalahan saya sebenarnya, saya masih memberi clue (tanda-tanda) semacam tempat beberapa poin dan setelah cerita ini viral saya benar-benar kesal. Tetapi karena sudah terlanjur viral dan semua orang sudah membacanya ya sudah saya pikir saya masih bisa untuk tidak menjelaskan lebih jauh tentang cerita ini karena jujur saja saya merasa terganggu dengan ini, apalagi pihak narasumber. Dia benar-benar merasa terganggu. Kebetulan dia punya media sosial jadi dia sesungguhnya terganggu. Saya pun mengatakan pada beliau bahwa cepat atau lambat cerita ini akan reda dengan sendirinya.

Cerita yang saya tulis ini bisa dibilang seperti menceritakan kembali dari poin-poin yang narasumber ceritakan karena cerita yang saya tulis dan cerita yang beliau ceritakan tidak murni semua sama. Ada beberapa bagian yang harus saya susun ulang karena sebenarnya dalam kegiatan ini sebenarnya ada 14 orang. Tidak hanya 14 orang bahkan ada dosen pengawas yang juga terlibat. Tetapi saya tidak memasukkan itu karena saya rasa mungkin saya masih bisa menceritakan ini tanpa harus menulis semua yang terlibat dan membuatnya sekan-akan ada 6 orang saja.

Sehingga saya tidak kewalahan dalam menyampaikan yang ingin saya sampaikan dalam cerita ini. Namun, saya bisa memastikan bahwa cerita ini benar-benar berasal dari narasumber tentang pengalaman dia dan pengalaman teman-temannya yang saya ubah sedemikan rupa agar masuk ke dalam 6 tokoh yang saya tulis dan saya merasa yakin cerita itu nyata entah orang percaya atau tidak. Namun, saya pikir itu nyata.

Contoh cerita yang mungkin berbeda dengan apa yang saya tulis dan apa yang saya dengar adalah cerita tentang saat adegan Widya dan Wahyu pergi kota untuk mencari beberapa peralatan KKN dan ketika mereka kembali dan melewati sebuah hutan, motor yang mereka gunakan tiba-tiba mogok. Di malam itu hutan tersebut sungguh sepi. Hampir tidak ada orang yang berani dan berkendara lewat jalan tersebut karena tempatnya memang ngeri.

Kalau saya katakan nama hutan itu mungkin semua orang tahu nama hutan itu. Jadi di cerita ini Widya dan Wahyu ditolong oleh seorang kakek-kakek yang mengantar Widya dan Wahyu untuk sejenak beristirahat sembari mencicipi beberapa makanan dan kebetulan saat kakek itu menawarkan semua itu, ada desa di belakangnya dan kebetulan juga ada pesta di sana.

Seperti yang sudah ceritakan semuanya, cerita ini sama dengan penuturan dari pihak narasumber. Hanya saja, di cerita narausmber yang asli ini bukan pengalaman dia lebih kepada pengalaman teman-temannya jadi pihak narasumber bercerita bahwa pengalaman di hutan dan motornya mogok dan mereka mendapat bingkisan dan ternyata isinya kepala monyet itu ternyata dialami oleh dua temannya laki-laki dan kebetulan juga mencari kebutuhan yang dibutuhkan untuk kegiatan KKN mereka.

Bisa diambil kesimpulan bahwa cerita yang saya tulis ini tidak murni, sama dengan cerita yang saya dengar karena ada bagian-bagian yang saya tidak tulis.

Adapula bagian yang saya lebih-lebihkan dan ada bagian yang saya kurang-kurangi karena alasan sendiri yang merasakan cerita ini terlalu gila sih kalau dipikirkan secara logika. Dan ada juga cerita yang murni pengalaman narasumber dan teman-temannya yang mengalami kejadian ini secara langsung.

Semua itu saya jadikan satu dalam bentuk tulisan yang membuat cerita ini sampai di poin klimaks. Narasumber bercerita bahwa setelah kejadian ini berakhir dua temannya meregang nyawa. Saat saya mendengar klimaks ini dari narasumber, saya sendiri seakan tidak percaya karena gila aja harus sampai meregang nyawa begini. Namun, kesimpulannya itu sama sepertinya apa yang saya tulis.

Saya yakin bahwa cerita ini memiliki pembelajaran yang baik untuk orang-orang yang membaca saya harap 'di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung'. Saya pribadi mohon maaf bila menyinggung siapapun yang merasa cerita ini menimbulkan kehebohan yang awalnya tidak pernah saya sangka sebelumnya. Dan saya sebagai penulis hanya bisa berharap ada hal positif yang bisa diambil dari cerita ini. Jujur saja saya nggak masalah jika ada orang yang bilang cerita ini fiktif, fiksi dan hiperbola (berlebihan) karena memang cerita ini nggak murni dari pihak narsumber dan saya buat ulang meskipun di beberapa bagian dan di klimaks sama. Intinya saya ingin menyampaikan pesan yang baik dari cerita ini dan semoga bisa diterima oleh semua orang yang mendengarkan saya.

.
.
.
Lanjut >>

KKN Desa PenariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang