31 - Start

547 79 4
                                    

"Siapa yang harus aku pilih?"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"HEI! Apa-apaan ini!"

Haechan yang berteriak membuat semua orang menoleh dan memfokuskan pandangan ke dirinya.

Benar saja, Haechan tertarik jauh oleh segerombolan sulur hitam. Sulur itu bahkan sudah membawa tubuh pria yang tetap berteriak kesal melewati pagar samping mansion Preator.

Seokmin, Jaehyun, dan Jisung sama-sama mengeluarkan sayap mereka terlebih dahulu, disusul oleh yang lainnya.

Dengan kecepatan ekstra para Guardian melaju mengejar Haechan. Dengan sebilah pedang panjang yang muncul di tangan mereka, para petarung dan pelindung itu menghancurkan sulur hitam yang menjerat Haechan.

"YAKK!" Jaemin yang terikat sulur mulai mencoba menghancurkan sulur-sulur menjijikan itu dengan memukul menggunakan busurnya. Jelas saja ia tak mungkin bisa memanah dengan kondisi seperti ini.

Syat.

Dengan sekali tebas, Jeno membebaskan Jaemin dari jeratan sulur hitam.

"Kau tak apa?" Tanya Jeno.

Jaemin mengangguk pasti. Ia langsung menarik busurnya. Dengan segera sebuah anak panah muncul dengan sendirinya.

Blasth...

Dan meluncur tepat mengenai sulur yang mengikat Chenle. Chenle hanya bisa menyerit kesal lalu ikut melawan.

Kini mereka dalam fase bertahan-melindungi.

"Apa sudah dimulai?" Tanya Wonwoo sedikit berteriak.

"Sepertinya iya. Aku menerima laporan dari penjagaku kalau serangan sudah dimulai di seluruh dunia. Para master mulai bertarung." Balas Taeyong yang tepat di sebelah Jisoo.

"Dimana Jeonghan hyung?" Tanya Mingyu tiba-tiba.

Seluruh pasang mata terdiam sejenak sebelum dengan panik melihat sekeliling.

Sama sekali tak terlihat batang hidung Jeonghan. Arch Kibara dan Anumerta sudah aman di tangan Jaemin dan Jisoo. Namun mereka melupakan keberadaan Arch Preator.

"Kwan... S.. kwan... Denga..r..? Mende... ar a..u?"

Seungkwan tersentak.

"Aku mendengarmu, Jeonghan hyung." Kata Seungkwan sambil menutup matanya.

"A..u sud.. ada.. di.. p..rsimpang..n. Biar..an su. it... membaw.. Prea..tor.. Pe..ran.. d..mul..ai.."

Seungkwan mencoba menebak-nebak apa yang diucapkan Jeonghan. Suara Jeonghan terputus-putus menyebabkan Seungkwan harus berpikir dua kali.

A Sky Above The SkyWhere stories live. Discover now