41 - Tears

545 73 0
                                    

Brukk...

Tubuh jasmani milik Jaemin dan Ten ambruk begitu saja.

Seluruh orang disana mengerti apa yang terjadi selanjutnya. Jaemin dan Ten juga sudah menunggu untuk menghilang tapi hingga detik ini, arwah mereka tak kunjung menyatu dengan kristal jiwa milik mereka masing-masing yang ada di dalam raga Wonwoo.

Kedua The Important itu saling pandang dengan tatapan bingung.

"Apa yang terjadi?" Tanya Jaemin.

"Seharusnya kita sudah meninggal, Jaemin. Tubuh kita bahkan sudah ambruk. Kenapa?" Kini Ten menatap bingung.

Secara tiba-tiba, kristal jiwa milik Taeyong dan Chenle muncul entah dari mana. Kristal jiwa itu melayang dan masuk ke dalam tubuh kedua Arch itu melalui bagian dada.

Seketika Taeyong dan Chenle yang masih dalam bentuk arwah tertarik masuk kembali ke raga mereka.

Tap...

Chenle dan Taeyong yang telah kembali ke raga masing-masing, menapakan kaki mereka ke lantai. Mereka bisa merasakan pergerakan anggota gerak dan debaran detak jantung mereka.

"Kenapa?" Kini giliran Chenle yang memandang bingung.

"Kristal jiwa milik kita bisa kembali ke raga kita masing-masing hanya jika pihak Preator melepaskan kristal itu." Ucap Johnny.

"Jadi..." Taeyong menatap ragu Johnny yang masih berbentuk arwah.

Johnny mengangguk mantap. "Jeonghan melepaskan kristal kalian. Apa pun alasan Jeonghan, ia telah mengembalikannya."

Taeyong mengangguk paham walau pun tidak tahu pasti alasan dibalik tindakan Jeonghan. Ia segera menghampiri tubuh dingin Yuta yang tergeletak tanpa nyawa.

Chenle juga menghampiri tubuh Mark dan Jeno. Ia merubah posisi tangan kedua sosok itu untuk diletakan di dada mereka masing-masing. Dengan perlahan ia menepuk kedua tangan itu dengan lembut.

"Kalian sudah melakukan yang terbaik."

Yang lainnya melihat dengan pandangan nanar. Tak akan ada yang berani menangis lagi di bawah titah kedua Arch tersebut.

Cringgg....

Tanpa diketahui dari mana munculnya, satu persatu kristal jiwa milik Kibara dan Anumerta muncul dan masuk kembali ke raga masing-masing, membuat arwah dan tubuh mereka bersatu kembali.

Begitu giliran Jaemin dan Ten, mereka masuk ke dalam raga mereka yang masih dalam keadaan ambruk. Tentu saja mereka tak bergerak walau mereka sudah kembali ke tubuh kasarnya masing-masing.

Jaehyun segera menghampiri Ten dan mengecek nafasnya.

"Ia masih bernafas."

Jisung juga mengikuti apa yang Jaehyun lakukan, ia mengecek nafas Jaemin.

"Jaemin hyung juga masih bernafas." Jawabnya.

Melihat keadaan kedua The Important itu, Johnny memahami satu hal. "Mereka pingsan. Kurasa, energi mereka terkuras habis oleh Wonwoo."

Berpasang-pasang manik milik keluarga Kibara menajam. Ada sebuah keraguan disana.

"Apa kau yakin, John?" Tanya Taeil.

"Yang benar saja? Energi sebesar milik Ten bisa habis?" Kini Doyoung yang menyuarakan tanda tak percaya.

Tentu saja sulit dipercaya, Ten memiliki energi kehidupan yang setara dengan sepertujuh energi kehidupan seluruh The Important yang ada di dunia. Energi itu sangat besar walau hanya sepertujuh dari populasi The Important.

A Sky Above The SkyWhere stories live. Discover now