10. Hyung

4.3K 404 31
                                    

Hope you like this story ...
.
.

Taehyung mengguyur dirinya dengan air dingin, membiarkan shower terus menyala. Membasahi sekujur tubuhnya, gila memang padahal waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Tapi siapa peduli? Taehyung hanya ingin tubuhnya bersih, hanya ingin mengeluarkan air mata nya sebanyak mungkin. Sama sekali tidak memperdulikan akibatnya yang akan datang, Taehyung bisa saja sakit, terkena flu, radang atau bahkan mati kedinginan.

Sedang di dalam kamar lain, Jungkook tengah merenung. Sedikit menyesali tindakannya pada Taehyung beberapa jam yang lalu. Tapi lagi lagi egonya terlalu kokoh untuk di kalahkan. Hatinya terasa kembali memanas saat melihat beberapa foto Taehyung yang memang sudah di lihatnya.

☆☆☆

Pagi pun tiba, Jungkook sedikit meringis melihat keadaan Taehyung. Bagaimana tidak, mata dengan lingkaran hitam, bibir yang pucat pasi dengan sempurna, tatapan kosongnya, dan lagi langkahnya yang tertatih. Membuat sesuatu di dalam dirinya ikut terluka. Apa aku terlalu keterlaluan? Hanya pertanyaan itu yang Jungkook pertanyakan.

Ingin, Jungkook menyapanya selamat pagi. Atau sapaan lainnya, tapi lidahnya terasa kelu.

"Aku akan ke kampus" Ujar Taehyung lemah. Lalu meninggalkan Jungkook yang masih mematung memperhatikannya.

Dengan langkah tertatih Taehyung sampai di halte bus. Kepalanya pening bukan main, perutnya lapar tapi sudah terlalu terlewat, jadilah hanya sakit dan mual yang di rasakannya.

"Ayo masuk" entah sejak kapan Jimin memberhentikan mobilnya, apa mungkin Taehyung terlalu melamun.

Tanpa di ulang dua kali, Taehyung membuka pintu penumpang. Melihat wajah Jimin benar-benar membuatnya merasa menjadi manusia paling hancur. Taehyung ingin menangis. Itu saja.

"Astaga, ada apa dengan wajah cantikmu? Kenapa terlihat seperti hulk? Kau ada masalah apa?" Panik Jimin.

Namun, hanya gelengan pelan di sertai isakan yang menjadi sebuah jawaban.

"Aku benci diriku sendiri, hyung" ujarnya pelan dan terbata.

"Jungkook, lagi?" Jimin menepikan mobilnya, merengkuh Taehyung menjadi diam dalam dekapnya.

"Aww" Tangannya tak sengaja menyentuh kening Taehyung.

"Kau demam, bukan maksudku kau panas, oh tuhan aku mungkin bisa saya memasak ramyeon di keningmu, kau sakit. Ayo kita pulang, hari ini kau tidak usah masuk"

"Hyung, aku tidak ingin Jungkook pergi" lirihnya lagi.

"Berhenti membual, kau harus cepat minum obat. Bodoh"

Benar saja, Taehyung langsung tidak sadarkan diri. Pasalnya Jimin memang sudah paham seluk beluk seorang Kim Taehyung. Akan terus menahan rasa sakitnya dan berucap 'aku baik-baik saja Hyung' sungguh demi apapun juga Jimin itu bukan bocah 3 tahun yang bisa di bodohi.

Jimin memutar balikan mobilnya, membawa Taehyung ke apartemen kecilnya. Membopong dengan susah payah pria bertubuh jangkung namun kerempeng itu.

Membaringkannya di atas sofa, membuka kaos kaki dan sepatunya. Lalu dengan sigap menyiapkan baskom kecil yang sudah di isi air hangat dan handuk kecil. Menyingkap sedikit rambut Taehyung menempelkan handuknya kecil itu di keningnya.

Nothing Like Us (KookV) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang